25-Ulang Tahun Si Kembar

23.3K 3.8K 206
                                    

VOTE dulu ya pren😚

Maaf baru up lagi.. ada satu dan lain hal yang menghambat hehe😄

Siapkan posisi ternyaman dulu! Part ini cukup panjang🤸🏻‍♀️

ENJOYLAH POKOKNYA!🤪

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

"Kakak?"

Via yang duduk bersebelahan dengan Juna merapatkan dirinya pada Kakak kesayangannya. Juna menoleh dan merangkul pundak Via, lebih tepatnya memeluk peri kecilnya. Ia menyunggingkan senyum yang sangat indah.

"Kenapa, Via?"

"Via seneng deh Kakak pulang, jangan sakit lagi ya, Kak," ucap Via bersemangat.

Juna tertegun mendengar permohonan adiknya. Namun dengan cepat mengangguk walau dalam hati, ada sebersit keraguan. Jujur saja, Juna tak bisa menjamin hal itu. Tapi apa salahnya berharap, iya, kan?

Begitu pula dua orang yang duduk di depan mereka. Hara meremat sabuk pengaman di depan dadanya. Mengulum bibir menahan sesak. Hatinya sakit mendengar ucapan tulus Via. Namun Hara tetap mencoba menguatkan hati dan yakin bahwa anaknya akan baik-baik saja. Juna akan sembuh.

Tyo mengeratkan pegangannya pada setir kemudi. Menghirup udara banyak-banyak menghalau rasa itu. Rasa yang terus berulang jika mengingat perihal itu. Sakitnya Juna.

"Via do'ain Kakak, ya, biar Kakak sehat terus." Juna semakin mengeratkan pelukannya dan mengecup pucuk kepala sang peri kecil.

"Iya, pokoknya Kakak gak boleh sakit lagi. Via sedih kalo Kakak sakit." Anak itu juga mencium pipi Kakaknya sekilas, dengan senyum manis di wajahnya yang imut.

Hara dan Tyo melirik dari kaca spion. Tersenyum hangat melihat kedekatan kedua anaknya. Dalam hati ikut mengaminkan do'a itu.

🕊🕊🕊

"Siap-siap di posisi semua!"

Liam berkomando kala mendapat pesan dari sang Mama bahwa mereka sudah sampai di pertigaan dekat rumah. Lelaki itu terlihat sedikit gugup, namun mencoba rileks saat Sekar menyentuh pundaknya dengan senyum indah.

"Tenang aja dong, Mas. Kamu grogi banget kayaknya," ucap Sekar sedikit meledek.

Liam menampilkan deretan gigi putihnya. "Gak tau, nih. Padahal kalo lagi lomba debat, aku gak pernah segugup ini."

"Itu karena kamu sayang sama adek kamu, Mas. Kamu gak mau acara ini gagal." Sekar memang lebih muda dari Liam. Namun entah mengapa, lelaki itu merasa wanita ini adalah sosok Kakak baginya. Sekar selalu bisa membuat perasaan Liam menjadi lebih baik.

Untuk Arjuna[✓]Where stories live. Discover now