35-Ambil Juna Aja, Ini Sakit!

21.5K 3.3K 329
                                    

Malam manteman👋🏻🥰

VOTE dulu yaa😚👍🏻

HAPPY READING!👀

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Semua ada timbal baliknya. Jika ingin bahagia, maka harus siap untuk merasakan patah hati. Dan patah hati terbesarku adalah kehilanganmuTapi bagaimana jika aku tak akan pernah siap? Apa artinya aku tak akan bahagia?"

~Untuk Arjuna~

.

Tiiiit.....

"Papa!" pekik Juna dalam hati. Mau bagaimanapun, suara itu tetap mampu menggetarkan gendang telinganya. Juna jadi tidak fokus.

Bunyi monitor itu tiba-tiba begitu melengking, nyaring memekakan telinga. Mereka tak bodoh untuk mengetahui maksud dari suara itu. Maka di tengah khusyuknya shalat, keluarga itu mulai terisak tertahan dengan pundak yang bergetar hebat. Berusaha sekuat tenaga untuk menerima takdir. Berusaha untuk tetap tegak menyelesaikan ibadah terakhir sang kepala keluarga. Mengantarkan ia menuju tempat terbaik di sisi-Nya.

Ya, Prasetyo Biantara. Sosok kepala keluarga yang tegas dan keras. Kini sudah berpulang ke pangkuan-Nya. Beruntungnya ia, pergi ketika dikelilingi keluarga tercinta. Dan dalam keadaan paling baik.

"Assalamu'alaikum warrahmatullah." Liam mati-matian menahan sesak yang begitu menghimpit rongga dadanya.

Setelah mengucapkan salam kedua, lelaki itu meluruh. Tak punya keberanian untuk melihat Papanya. Merunduk seakan hampir bersujud. Menekan dadanya kuat-kuat. Menangis tanpa suara. Entah mengapa, Liam tak bisa meraung. Bernapas saja rasanya sulit.

Lain dengan Hara, Ali dan Via. Ketiga orang itu langsung menghambur pada sosok itu. Memeluknya seolah jika dilepas, Tyo akan menghilang detik itu juga. Tangis pilu menggema di seisi ruangan. Meraung, memanggil-manggil dirinya yang kini sudah tak lagi bisa membuka mata.

Untuk Arjuna[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang