16. sengit

2.3K 394 67
                                    

Malam itu ternyata lebih kacau dibanding malam dimana Giselle menampar Jenan dan hampir saja menggebuki cowok itu yang diam saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu ternyata lebih kacau dibanding malam dimana Giselle menampar Jenan dan hampir saja menggebuki cowok itu yang diam saja.

Malam itu sepulang Nando yang sudah berwajah masam gak karuan saat Giselle berkata bahwa dia adalah cewek yang disukai Jenan, cowok itu langsung menerjang Jenan yang sibuk dibalik papan gambarnya dengan pukulan yang kalau saja gak Giselle dan Karin hentikan bisa-bisa ngebuat Jenan masuk rumah sakit.

Kedua cowok itu bertengkar. Saat Nando memukul Jenan untuk yang pertama kali, tentu saja Jenan gak mengalah begitu saja.

“Bangsat Nando, sakit!” seru Jenan keras sambil memegangi pelipisnya, kepalanya sedikit pusing setelah terkena pukulan Nando.

“Lo yang bangsat anjing!” balas Nando kemudian kembali memukuli Jenan.

Giselle berlari dari garasi bersamaan Karin yang turun saat mendengar suara pintu dibuka keras dengan paksa.

“NANDO!” Giselle berseru lalu meraih tangan Nando yang duduk diatas perut Jenan untuk segera menyingkir.

Dengan susah payah Giselle dan Karin menyingkirkan Nando, memisahkan cowok itu dari Jenan yang terluka lebih parah.

Ketika keduanya sudah benar-benar terpisah, Giselle segera memeluk perut Nando dari belakang, sedangkan Karin berdiri di tengah-tengah mereka mengantisipasi buat keduanya kembali mendekat.

Jenan yang melihat Giselle memeluk perut Nando tersulut, namun—

Stop kalian berdua!” seru Karin saat Jenan hampir saja berjalan mendekat kembali untuk menghajar Nando.

Cewek itu langsung menghadang Jenan, “Stop, atau gue usir dari sini!” peringat Karin tegas, cewek itu seolah sudah kembali pada dirinya yang dulu.

“Sell, bawa keluar Nando!” perintah Karin.

Giselle yang hampir menangis karena ketakutan pun mengangguk dan menyeret Nando keluar dari kamar Jenan, menyisakan Karin dan si empunya yang berada di dalam.

Jenan menatap Karin bertanya-tanya atas sikap cewek itu, “Apa, Rin?” tanya nya.

Namun Karin justru mendekatkan badannya, “Lo kenapa marah lagi? Cemburu?” pancing Karin.

Jenan terdiam.

“Pertama, lo pantas dapat luka-luka di wajah lo itu dan kedua, lo gak pantas buat cemburu sama apa yang Giselle lakuin ke Nando!” ucap pedas Karin.

Ucapan itu membuat Jenan terdiam seolah tersadar, cowok itu menghembuskan napasnya lalu dan terduduk lunglai kembali di kursi belajarnya.

Damn!” umpat cowok itu.

Karin berjalan duduk di ranjang cowok itu, “Lo mungkin gak tau tapi gue bisa liat jelas kalo Giselle lagi deket sama Nando!”

“Gue gak peduli!”

tweny's unillusion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang