30. awkward relationship

2.2K 302 37
                                    

Dekan Fakultas-ku adalah Ayah temanku. Kira-kira ungkapan itu ditunjukkan buat siapa?

Tentu saja teruntuk Jenan dan Karin sebagai budak baru Teknik.

Buat Jenan, sebenernya cowok itu tahu sedikit banyak tentang cerita Nando dan Ayahnya. Sedikit sih, Nando cuman pernah beberapa kali cerita kalau dia nggak dianggap sama Ayahnya.

Jenan juga tahu alasan cowok itu berkuliah di universitas tempat sekarang mereka kuliah ini semua karena bokapnya, Nando pernah cerita tentang itu juga. Tapi Nando gak cerita kalau bokapnya itu Dekan Teknik.

Tadi Jenan juga heran waktu Nando bilang kalau ketemu bokapnya dengan ekspresi sumringah senang, ada apa sama hubungan mereka? Tanya Jenan awalnya.

Tapi kemudian akibat drama pertemuan bapak dan kedua anaknya tadi, langsung meledak tanda tanya di kepala Jenan, blank isi kepalanya.

Sedangkan Karin, dia sama sekali nggak tahu tentang bokap Giselle walau mereka berteman sudah kurang lebih 6 tahun.

Giselle gak pernah cerita dan gak pernah bahas, Karin juga gak pernah nanya.

Karin cuman tahu Giselle tinggal sama Ibun dan adeknya. Kakak laki-laki Giselle memang lulusan Universitas yang sama tapi sudah pergi merantau ke Ibukota setelah lulus lebih cepat.

Makanya tadi Karin sempat kaget dan gak paham sama situasi yang terjadi waktu Ayah Giselle —yang ternyata Ayah Nando juga, datang.

“Jadi mereka sodara?” tanya Jenan memecah hening yang cukup lama diantara keduanya.

Karin menoleh lalu mengangguk, “Ya kaya yang lo lihat aja situasinya.”

“Giselle gak pernah cerita apa gitu tentang bokapnya?” tanya Jenan lagi.

Karin menggeleng, “Never. Gak pernah sama sekali, padahal dia sering cerita tentang keluarganya.”

“Keluarganya?”

“Maksudnya tentang Ibun-nya, Adeknya sama Kakaknya. Tapi gak pernah tentang Ayahnya,” jawab Karin.

Jenan ber-oh-ria.

“Tadi Pak Dekan kan, Jen?” tanya Karin, masih gak menyangka sebenernya.

Jenan ngangguk, “Ya kaya yang lo liat,” jawabnya seadanya.

“Nando juga gak pernah cerita apaa gitu tentang bokapnya?” tanya Karin kini.

Jenan mendengus samar, “Dikit. Ya tentang bokapnya yang katanya gak nganggep dia, terus dia kuliah disini juga atas suruhan bokapnya, katanya. Dia awalnya mau ke Jepang,” jawab Nando panjang.

“Aslinya lo panjang omong begini ya,” celetuk Karin, malah salah fokus sama pembahasan Jenan yang panjang.

Jenan mengrenyit, “Panjang omong gimana?”

“Ya panjang, gak singkat ngomongnya.”

“Ya emang.”

“Nggak, dulu lo gak gini,” ucap Karin terkekeh.

Jenan jadi terdiam sambil mengedikkan bahu.

Gak sadar dia, udah ada mood booster aja tuh mulai banyak omong lagi.

Sekarang kalian bayangin deh, Jenan dan Karin duduk berdua di emperan teras, menunggu nasib mereka sebagai yang notabene-nya murid dari Ayah kedua temannya.

Mari kita ulangi. Jenan dan Karin, duduk berdua, di emperan teras rumah. Sekarang pun mereka saling diam biasa kaya gak pernah ada sesuatu yang terjadi antara mereka dulu.

tweny's unillusion ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu