36. kumpul

2.3K 296 93
                                    

“Aku ikut exchange.”

Suara itu lantas membuat Jenan mendongakkan kepala dari lipatan leher Giselle.

Tatapan lelaki itu langsung berubah cengo, shock bercampur sayu saat sadar maksud ucapan Giselle.

Giselle yang melihat itu mendadak ikut melunak, tatapannya jadi tak tega terlebih memang dia tidak pernah membicarakan rencananya itu pada siapapun. Kecuali satu orang sih.

“Kok... mendadak...” Jenan kehilangan kata-katanya.

Lantas Giselle yang masih duduk di pangkuan cowok itu kembali menarik kepala Jenan untuk ia sandarkan pada lipatan lehernya.

“Maaf,” ujar Giselle.

“Jadi itu alasan kamu sibuk belakangan?” tanya Jenan lagi.

Giselle mengangguk, mengelus rambut Jenan dengan lembut.

“Kalo aku bilang gak boleh?” suara Jenan, kini kepalanya kembali tertegap, menatap Giselle, masih dengan tatapan melasnya.

Giselle terdiam beberapa saat baru kemudian menjawab, “Kamu gak bakal ngelarang aku.”

Jenan mendesah lemas, dia memang tidak akan melarang Giselle. Mungkin Giselle sudah menduga hal itu.

Pun Giselle sebenarnya juga tahu, bahwa Jenan gak bisa jauh sama dia. Tapi gimanapun, jika diberi kesempatan berkuliah di luar negeri ia tidak akan menyia-nyiakannya.

“Satu semester doang.”

“Lamaaa.”

Giselle terkekeh mendengar suara Jenan yang setengah merengek, lantas cewek itu mengecupi rambut si cowok berharap Jenan gak lagi bergerak rusuh.

“Sumpah ya kita baru aja jadian semalem, terus kamu udah mau kita LDR aja,” protes Jenan.

“Yaudah putus aja kalo gitu,” balas Giselle.l kelewat santai.

“Gigi!”

“Ya kamu mintanya gimana? Ya aku ngaku gini soalnya kita udah jadian,” alasannya.

“Tau gitu jadian dari kemaren aja biar aku bisa nahan dari jauh-jauh hari,” jawab Jenan lemas sembari lagi-lagi menjatuhkan kepalanya.

Giselle hanya bisa terkekeh, “Sumpah ya kamu dulu gak gini loh, Jen.”

“Gini kok.”

Giselle tertawa, “Gini gimana coba?”

“Ya tau aku maksudmu, manja kan. Cuman sama kamu doang gini.”

“Hahaha, ngaku kan, bocah,” ledek Giselle.

“Gi ah, kamu nih bahas exchange mu dulu lah kenapa ngalihin topik sih?” protes Jenan.

Giselle sedikit sangsi saat sadar mendengar nama panggilan yang diucapkan cowok itu “Biasanya Selle, atoga Jel, sekarang kenapa mendadak Gi?”

“Karena aku sayang kamu,” jawab Jenan asal.

Giselle tertawa keras, “Aduh, kenapasih kamutuh.”

“Bahas exchange kamu duluuuu.”

“Iya-iya. Yaudah gitu, satu semester doang kok.”

“Kemana emang?”

“Singapur,” jawab Giselle.

Jenan berdecak, “Udah fix?”

Giselle manggut, “Tinggal seleksi tahap akhir, tapi kemungkinan lolos 90%”

tweny's unillusion ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora