25. cerita pisau dapur

2.1K 332 58
                                    

Warning : ⚠️ keseluruhan cerita ini memang penuh harsh words ya, sori banget lupa kasih warning dari awal ke kalian semua (in case ada yang gak nyaman) nanti aku edit di prologue.

Happy reading.








🍃








Setelah pergi makan ke salah satu rumah makan lalapan bebek pedas kesukaan Nando, Ayahnya langsung mengajaknya pulang.

Ke rumah yang berada satu kompleks dengan rumah yang ia tinggali —rumah Giselle.

Memang sedari awal, misinya ialah menyelidiki Ayahnya. Tentang bersama siapa pria itu tinggal? Apakah keluarga yang mungkin bersamanya itu bahagia? Karena Ibunya bercerita, bahwa Ayahnya mempunyai dua istri, satu Ibunya dan satu lagi orang lain, Nando tidak tahu dan tidak mau tahu juga siapa itu.

Ibunya juga lah yang meminta bercerai pertama kali dan kabar terakhir yang Ibunya tahu, bahwa Ayahnya masih bersama istri keduanya bahkan sempat memiliki anak lagi.

Nando tidak ambil pusing dengan cerita itu.

Begitu mereka sampai gerbang rumah, seorang satpam penjaga membuka gerbang itu.

Mobil sedan Ayahnya terparkir sempurna, di antara jejeran beberapa mobil lain di garasi besarnya. Rumahnya memang setipe dengan rumah Giselle, tapi ini lebih besar karena letak bloknya berbeda.

“Kenapa Ayah berani ngajak aku kesini?” tanya Nando, dia takut jikalau ternyata Ayahnya itu masih tinggal bersama keluarganya dan kehadirannya tentu saja akan menganggu.

Sang Ayah tersenyum, “Kenapa gak berani? Ini rumah Ayah.”

Nando menaikkan satu alisnya bertanya-tanya.

“Ayah tinggal sendiri Nando. Ayo masuk!” ajaknya.

Mendengar hal itu membuat kedua bola mata Nando membulat cukup terkejut. Lalu dengan cepat, ia keluar dari mobil dan menghampiri Ayahnya.

“Maksud Ayah?”

Ayahnya ganti mengrenyit, “Maksud apa? Ayah sudah bercerai lama dengan istri kedua Ayah, Jenando,” jawabnya lagi.

Nando lagi-lagi cukup terkejut mengetahui fakta itu, apalagi tentang Ayahnya yang barusan memanggilnya dengan nama lengkap awalannya.

Diam-diam Ayahnya tersenyum samar lalu merangkul pundak Nando tiba-tiba.

“Ayo masuk, Ayah ceritain semuanya!”

Nando yang berada dalam kungkungan lengan Ayahnya pun tidak bisa menolak dan hanya mengikuti pria itu masuk kedalam rumah.







🍃







Sepulang dari rumah Ayahnya di pagi-pagi buta dimana Ayahnya masih terlelap, Nando langsung berjalan kaki keluar pagar setelah berpesan pada satpam penjaga rumah untuk Ayahnya.

Tentu saja Nando berjalan kaki, karena rumah Giselle tidak jauh dari tempat Ayahnya itu. Ia sengaja pulang mengendap-endap di pagi buta saat Ayahnya tidur karena sudah bisa menebak jika ia pulang nanti, Ayahnya akan mengantar, dan bertanya-tanya saat tahu dimana Nando tinggal.

Karena sebenernya, Nando juga diberi rumah oleh Ayahnya itu di daerah lain yang juga dekat kampusnya yang sekarang kosong.

Obrolan dalam dengan Ayahnya semalam berjalan lancar, tidak seperti obrolan mereka satu tahun lalu bersama sang Ibu tentang kelanjutan pendidikan Nando.

tweny's unillusion ✓Where stories live. Discover now