05. Janji

1.6K 217 138
                                    

Semalam Sarada pulang ke apartemen, dan pagi-pagi ini Boruto sudah menjemputnya untuk pergi ke rumah Uchiha. Dasar, Boruto memang tidak sabaran. Janjian jam sembilan, pukul delapan kurang lima belas sudah sampai di depan pintu apartemen.

"Kamu kalo bangun siang-siang terus gini, Sarada?" tanya Boruto menusuk, setengah menyindir Sarada yang masih memakai piyama selututnya bergambar kelinci My Melody dari Sanrio.

Sarada yang buru-buru membuka pintu cuma sempat cuci muka. Wajahnya kucel, bodoamat lah. Toh setelah menikah Boruto juga akan melihat wajah kucelnya tiap hari.

"Kemaren 'kan aku abis pulang dari Okinawa belum istirahat, Bor. Wajar, dong, bangun siang-siang dikit." Sarada cemberut, menatap Boruto tak suka. Berat hati gadis itu mempersilakan Boruto duduk di sofa apartemennya.

"Maaf, ya. Apartemen aku emang enggak segede apartemen kamu, jadi nyamanin aja. Kamu udah sarapan? Mau dibuatin apa?" Sarada menghela napas saat Boruto menganggukkan kepala.

"Saya udah sarapan, kok," jawab Boruto singkat, kembali sibuk dengan ponselnya.

Namun melihat raut Sarada yang tampak kecewa, Boruto buru-buru membuka mulutnya lagi.

"Tapi kalo kamu mau buatin saya sarapan, enggak apa-apa juga. Tadi saya cuma makan burger, beli drive-thru di deket rumah," tambah Boruto lagi. Sarada yang mendengarnya jadi melotot, muka yang awalnya setengah mengantuk jadi segar seperti habis disiram air.

"Kemarin 'kan aku udah bilang, Boruto?! Aku bisa masakin kamu. Jangan kebanyakan makan fast food melulu!" omel Sarada sambil mendecakkan lidahnya, menatap Boruto nanar.

Yang ditatap jadi meringis canggung, Boruto jadi bingung dibuatnya.

"Tapi kamu bilangnya 'kan setelah nikah, Sarada. Sekarang kita belum nikah." Boruto berdalih, memalingkan mukanya dari tatapan tajam Sarada yang seolah-olah akan mengulitinya itu.

"Ya tapi 'kan--Ah! Ribet emang kamu ya. Ok, fine. Pokoknya pagi ini kamu harus makan masakanku. Enggak mau tau, harus habis pokoknya!" ketus Sarada final, gadis itu berbalik badan sambil mengomel-omel sebal tak karuan.

Boruto duduk di sofanya sambil mengusap-usap punggung atasnya salah tingkah. Bingung mau mengatakan apa, habis aura Sarada terlalu mengintimidasi, sih.

"Boruto, sini! Makanannya udah jadi, ayo sarapan dulu!" Baru saja Boruto terlarut melihat grafik saham bisnisnya, suara nyaring Sarada sudah terdengar memerintah nan mengintimidasi.

Duh, Boruto jadi menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri membayangkan bagaimana Sarada bersikap padanya setelah pernikahan.

"Enak enggak rasanya?" Sarada bertanya antusias, oniksnya berbinar-binar saat Boruto mulai memasukkan udang saus mentega buatannya ke mulut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enak enggak rasanya?" Sarada bertanya antusias, oniksnya berbinar-binar saat Boruto mulai memasukkan udang saus mentega buatannya ke mulut.

Walaupun kemarin Boruto sudah memakan masakannya, tapi yang kali ini berbeda. Sarada tidak mahir di semua jenis masakan. Yang kemarin 'kan masakan sederhana. Yang ini lebih rumit.

Unpredictable Marriage | BoruSaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang