32. Launching Novel

1.6K 205 131
                                    

Sarada mengembuskan napasnya lega setelah menutup laptop yang baru saja ia matikan. Selesai rapat dengan tim produksi, Sarada jelas sedang bergembira gara-gara
jumlah pre-order novel yang membuat situs pemesanan jadi error saking banyaknya.

Besok adalah hari peluncuran novel terbarunya, Rather Be Alone. Sarada menggeliatkan tubuhnya pelan.

Sudah jam enam! Ia harus memasak untuk makan malam!

Boruto belum pulang juga. Ponsel pria itu tidak aktif. Tapi kalau mengingat seberapa workaholic Boruto, Sarada jelas tak heran.

Sarada mengambil telur yang ada di keranjang. Memecahkannya perlahan, Sarada mengaduk telurnya setelah memberi garam. Wanita itu juga membuat sup tonjiru, sup miso yang dimodifikasi menggunakan daging. Biasanya memang menggunakan daging babi, tapi Sarada tak menyukainya. Lagipula ia punya daging sapi, kok.

Berikutnya ia membuat katsu dari daging sapi. Mata Sarada berbinar, ia selalu suka daging-daging yang menggugah selera seperti ini. Baru saja Sarada memasukkan bahan-bahan sop ke air mendidih, bel pintu rumah sudah berbunyi.

"Tadaima, Sarada." Boruto muncul dari balik pintu. Tangannya menenteng tas kerja dan tas kertas yang entah isinya apa. Sarada tersenyum hangat menyambut suaminya, celemek masih tergantung di lehernya.

"Okaeri! Kamu bawa apaan, Bolt?" Mata Sarada mencuri pandang pada tas kertas yang dibawa suaminya. Boruto hanya tersenyum misterius saat Sarada membantunya melepas jas dan mengambil alih tas kerjanya. Boruto menyerahkan tas kertas itu pada Sarada yang menatapnya bingung.

"Buat kamu. Buka aja nanti," suruh Boruto, membuat alis Sarada mencuat kepo. Pria itu hanya terkekeh geli.

"Kamu masih masak?" tanya Boruto lagi, membelokkan percakapan. Sarada mengangguk cepat.

"Iya, belum mateng. Kamu mau mandi dulu? Biar aku siapin air angetnya. Udaranya udah mulai dingin, mau masuk musim gugur," ujar Sarada cepat, membuat Boruto hanya mengangguki ucapan istrinya yang sudah berjalan menuju kamar mereka.

Sarada menata makanan di meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarada menata makanan di meja. Boruto belum keluar juga, masih mandi. Wanita itu menaruh tas kertas pemberian Boruto di kamar. Awalnya ia penasaran ingin langsung membukanya, tapi kata Boruto nanti saja.

Ya sudah. Sarada lebih memilih menuruti Boruto saja.

Boruto datang dari kamar dengan kaos merah muda favoritnya. Rambut kuningnya masih basah. Sarada menoleh sekilas sembari tersenyum.

"Duduk, gih. Masakannya udah jadi, kok," ujar Sarada menyuruh Boruto duduk. Boruto duduk, safir itu malah terus-terusan memandangi Sarada yang sedang mengisi piring untuknya.

Entah kenapa akhir-akhir ini Boruto jadi suka memandangi Sarada.

"Ittadakimasu."

Boruto terhanyut dalam lamunannya sendiri sembari memakan sup yang Sarada buat. Ada banyak hal berputar di pikiran pria itu: pernikahan mereka adalah salah satunya. Sarada belum mengungkit lagi masalah kontrak pernikahan mereka, wanita itu sibuk dengan peluncuran novelnya. Boruto juga tidak mau membuka pembicaraan, pria itu masih galau dengan langkah yang akan ia ambil nantinya.

Unpredictable Marriage | BoruSaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang