4.

9.2K 851 28
                                    

Xiao Zhan merapikan segala sesuatu di dapur, sedangkan Wang Yibo membaca tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

Xiao Zhan datang menghampiri Yibo dengan segelas teh di tangannya.

"Sudah merasa baikkan?" Tanyanya sembari ikut duduk di samping Yibo.

Yibo mengangguk singkat.
"Sekarang sudah tidak apa-apa."

Mata Zhan beralih melihat layar laptop. "Bukannya itu tugasku?"

Yibo mengangguk. "Aku melihatnya tadi, jadi sekalian saja ku kerjakan dengan punyaku."

"Jangan mengerjakannya, aku akan jadi bodoh kalau kamu yang mengerjakan tugasku."

Yibo terkekeh pelan dan menjentik singkat dahi Xiao Zhan.

"Sejak kapan otakmu yang jenius ini menjadi bodoh? Hahhah."

Zhan ikut tertawa, memang dia sedikit lelah sih jadi sekarang dia akan membiarkan Yibo mengambil alih tugasnya. Toh dia juga paham betul isi materi dan jawaban yang harus ia berikan, tapi karena Yibo yang mau mengerjakannya, Xiao Zhan membiarkan hal itu.

Otak jenius mereka berada di atas rata-rata.

🌻

Yuchen duduk di dalam ruang club mereka sambil melihat-lihat isi list kegiatan yang akan mereka lakukan untuk festival nanti.

"Yibo tidak datang?" Tanya Jili yang datang dan duduk di sambil Yuchen sambil ikut melihat daftar kegiatan tersebut.

Yuchen menghela nafas. "Tidak ada gunanya menyuruhnya datang. Dia akan membawa Xiao Zhan kesini lalu mereka akan pergi dengan berbagai alasan. Benar-benar menyebalkan!"

Jili nampak berpikir sebentar kemudian bertanya. "Mereka benar-benar tidak pacaran?"

Yuchen mengendikkan bahunya. "Entalah. Tidak ada yang tahu hubungan mereka yang sebenarnya."

Jili ikut mengangguk dan berjalan mengambil barang-barang lainnya yang perlu di perhatikan untuk kegiatan mereka nanti.

.
.
.

Sore hari yang tenang. Langit mulai terlihat sedikit berwarna jingga, Angin sepoi-sepoi yang menerpa membuat siapapun merasa nyaman, dan suara musik yang menggema di dalam apartemen itu membuat suasananya menjadi sangat nyaman.

Xiao Zhan duduk depan kertas besar yang terpajang sejajar dengan duduknya.

Sedangkan tangannya menari-nari diatas kertas tersebut dengan beberapa kuas di tangannya.

Suasana yang damai membuat pikirannya yang tenang menambah ide tersendiri untuknya.

"Sedang menggambar apa?" Tanya Yibo yang datang sambil memegang kedua bahu Zhan dari belakang dan menundukkan kepalanya hingga dagunya berada di atas kepala pria manis itu.

"Entalah, mungkin.. kita?" Kata Zhan ragu karena dia juga belum memutuskan akan menggunakan siapa yang melengkapi suasana sore yang hangat di dalam ilustrasi nya itu.

"Di tepi pantai menikmati matahari terbenam. Kita pernah melakukannya kan? Gunakan saja ingatanmu itu untuk melengkapinya." Kata Yibo memberi saran.

Mendengar itu Xiao Zhan sedikit berbinar. "benar, kenapa tidak terpikirkan sejak tadi sih.."

Dia akhirnya mulai menggerakkan tangannya kembali dengan lihai dan melukis keduanya sesuai dengan ingatannya, dimana dia yang berbaring di bahas Wang Yibo, sedangkan Yibo yang mengelus lembut rambutnya.

Lukisan itu terasa hidup, membuat Wang Yibo tidak henti-hentinya memandang kagum lukisan itu.

"Benar-benar tidak di ragukan lagi seorang pelukis berbakat ini." Puji Yibo sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

Best friend or lover (YIZHAN/END) Where stories live. Discover now