5.

8.6K 858 107
                                    

Zhan dan Yibo tiba di depan halaman yang luas itu.

"Hah... Akhirnya bisa pulang." Kata Zhan dengan santai.

Yibo tersenyum senang. "Ayo masuk."

Dia menggandeng tangan Zhan dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Ya ampun Zhanzhan sayang.." Nyonya Wang langsung datang dan memeluk Xiao Zhan.

"Zhanzhan juga merindukan Bibi."

Nyonya Wang menggandeng tangan Zhan dan menuntunnya ke tempat duduk.

"Kamu jarang pulang, semua orang merindukan mu tahu."

"Hehe, Aku sedikit sibuk bibi."

"Ya.. Yibo juga mengatakan hal yang sama haha."

Nyonya Wang dan Xiao Zhan mengobrol dengan asyik sedangkan Wang Yibo berdiri di belakang seperti patung. Bahkan ibunya pun tidak menyapanya saat mereka datang seolah keberadaannya di lupakan.

Tuan Wang datang dan tersenyum.
"Di abaikan?" Bisiknya di telinga Yibo, membuat lelaki itu terkejut.

"Ayah!" Teriak Yibo sambil menutup telinganya.

Zhan dan nyonya Wang seketika menoleh kebelakang.

"Oh, Hai paman." Sapa Zhan dengan semangat.

"Hai zhanzhan, baru samp...." Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Xiao Zhan dan nyonya Wang sudah lebih dulu berbalik dan kembali mengobrol.

Tuan Wang memutar bola matanya malas sedangkan Wang Yibo terkekeh.

"Pftt.. Di abaikan juga haha."

Tuan Wang merasa kesal. Selalu saja seperti itu.

Saat suasana hening, tiba-tiba sebuah pukulan keras menghantam kepala Xiao Zhan membuat ketiga orang lainnya disana terkejut begitu pun dengan Xiao Zhan sendiri.

"Dasar anak kurang ajar! Dimana rumahmu hah?" Teriaknya seorang wanita yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Xiao Zhan.

"Ehhhhh? Dari mana dia datang?" Tanya Tuan Wang dengan wajah bengong.

"Dia.. Selalu datang tiba-tiba." Kata Yibo lemas.

"Awhhh sakit.. Sakit... Sakit.." Pekik Xiao Zhan sambil memegang kepalanya.

"Ibu!!" Teriak Xiao Zhan.

"Dasar! Sudah jarang pulang, sekalinya pulang bukannya langsung pulang ke rumah tapi malah ke rumah orang lain."

Nyonya Wang tertawa. "Mungkin saja dia lupa dimana rumahnya haha."

"DIAM KAMU!"

Nyonya Wang seketika membungkam mulutnya. Nyonya Xiao Kalau marah benar-benar mengerikan. Padahal mereka ingin tertawa.

"Maafkan aku bu.. Maafkan aku, aku berencana untuk pulang setelah mengobrol sebentar dengan bibi." Zhan meminta maaf dengan panik.

Nyonya Xiao tidak mau mendengarnya, wanita paruh paya itu menyeret Xiao Zhan kembali ke rumah mereka.

"Hahaha.." Wang Yibo bersama orang tuanya seketika tertawa. Benar-benar tidak berubah, mereka selalu terhibur dengan suasana ibu dan anak yang seperti itu. Nyonya Xiao sangat sering menyeret Xiao Zhan pulang ke rumah mereka.

Nyonya Xiao tersenyum sambil duduk di meja makan.

"Wahh hebat.. Ibu memasak semua ini?"

Nyonya Xiao mengangguk bangga. "Tentu saja, ibu melihat motor Yibo di luar dan buru-buru memasak."

Best friend or lover (YIZHAN/END) Where stories live. Discover now