12.

5.7K 608 75
                                    

Motor itu melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan umum.
Para pengemudi lainnya mengumpat karena ketidaksopanan pengendara motor yang menyalip sembarangan.

Tetapi bagi si pengendara motor, sampai ke tempat tujuan dengan cepat adalah prioritas.

Wajahnya di balik helem tampak muram.
Perasaannya bercampur aduk.

Setelah beberapa menit, ia tiba di tempat yang di tuju.
Dengan cepat ia turun dari motornya dan langsung berlari kecil menuju pintu masuk tempat tersebut.

Pria itu masuk dengan terburu-buru dan memperhatikan setiap ruangan.
Tanpa bertanya pada orang-orang disana, Wang Yibo dengan kasar membuka setiap pintu yang ada disana, membuat beberapa pelanggan wanita bersama pasangan mereka berteriak karena terkejut.

Walau banyak umpatan yang terdengar, tetapi Yibo sama sekali tidak menghiraukannya sampai saat dia hendak membuka pintu yang terakhir, tangannya di cekal dan hal tersebut membuat amarahnya semakin memuncak.

"Maaf tuan, anda tidak boleh seperti ini. Anda membuat pelanggan kami tidak nyaman." Tegur salah seorang pelayan disana.

Tetapi, Wang Yibo sedang dalam suasana hati yang buruk. Dia sedikit menoleh ke belakang, menatap wanita muda itu dengan mata yang tajam seperti belah pisau dan dengan suara yang dingin, pria itu berkata, "Lepaskan!"

Wanita itu tampak merinding. Kakinya bahkan gemetar dan tangannya perlahan melemah. Ia melepaskan tangan Yibo. Aura disana sangat menekan dan membuatnya sedikit kesulitan bernafas.

Wang Yibo membuka pintu tersebut dengan cepat, dan tanpa menunggu, dia melangkah cepat dan...

Brughh..

Zhou Cheng yang tengah berdiri sambil bernanyi itu terpental cukup jauh membuatnya terkejut, begitupun dengan Xiao Zhan.

Tendangan itu muncul dengan sangat tiba-tiba.
Xiao Zhan langsung berdiri dari duduknya.

Pria manis itu menelan ludahnya kasar saat melihat Yibo yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Apa aku ini sangat tidak penting bagimu?" Tanya Yibo dengan suara dingin.

Xiao Zhan sedikit merinding, begitupun dengan Zhou Cheng yang berdiri tak jauh dari mereka. Bagian perutnya terasa sakit akibat tendangan yang diberikan Yibo. Walau begitu, dia tidak mengeluarkan sepatah katapun saat melihat ekspresi pria Wang itu.

"Yi-Yibo.. ini.." Xiao Zhan terbata. Dia tak tahu harus mengatakan apa saat ini.

Yibo tersenyum miring dengan wajah yang tampak pucat.

"Padahal aku tidak pernah melewatkan satu hal pun yang aku lakukan untuk tidak melapor padamu. Aku selalu memberitahumu apa pun yang aku lakukan, tapi kamu? Apa sesulit itu hanya untuk mengirim pesan padaku? Kamu.. benar-benar jahat."

Hati Xiao zhan sedikit nyeri mendengar perkataan Yibo.
Pria manis itu mendekat dan menghela nafas panjang.

"Maaf, aku lupa mengabarimu.." dia berkata dengan suara lirih sambil menatap Yibo.

Yibo kembali tersenyum miring sambil melihat ke arah lain.
"Benar.. kamu tidak perlu memberitahuku. Memangnya siapa aku? Aku hanya 'sahabat' yang mungkin akan di buang olehmu setelah kamu menemukan 'sahabat' yang baru." Yibo tidak bisa mengontrol amarahnya. Rasa kesal yang menggerogotinya sampai membuatnya mengatakan sesuatu yang berlebihan.

Xiao Zhan terdiam. Bohong kalau dia tidak terkejut dengan perkataan Yibo barusan.
Dia tidak tahu apa yang Yibo pikirkan, tapi bukankah kata-kata itu sedikit keterlaluan?
Zhan merasa seperti hatinya baru saja di ramas dengan kuat dan itu meninggalkan rasa sakit disana.

Best friend or lover (YIZHAN/END) Where stories live. Discover now