17.

5.5K 560 67
                                    

Xiao Zhan bertemu dengan Yuchen dan Jili seperti biasa di ruang club.
Mereka tidak membahas kegiatan apapun, tetapi suasananya menjadi sedikit tegang.

Yuchen melirik Jili, memberinya kode untuk bicara. Sementara Jili terlihat ragu.

"E-Ehem.. Zhanzhan, maaf kalau pertanyaanku mungkin tidak sopan. Tapi, apa yang terjadi antara kamu dan Song Bao?" Tanya Jili dengan segenap keberaniannya.

Zhan yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya kini mendongak menatap Jili.

"Kamu, mengenalnya?" Tanya pria manis itu.

Jili mengangguk, "Dia temanku.. kita di sekolah dasar yang sama dan sekarang kita baru bertemu lagi. Dia mahasiswa pertukaran." Jawabnya.

"Hm.. aku hanya tidak ingin bertemu dengannya." Jawab Zhan.

"Itu.. apa ada kejadian buruk di masa lalu? Ini bukan karena kita ingin tahu, tapi kita hanya khawatir denganmu." Sambung Yuchen.

Zhan melihat kedua temannya itu dan tersenyum.
"Jangan khawatir. Aku hanya tidak ingin mengingatnya. Kapan pertukarannya selesai?" Tanya Zhan.

"Itu.. dua bulan lagi." Jawab Jili.

Zhan mengangguk kemudian berdiri dari duduknya.
"Jili, kamu temanku. Tapi, jangan biarkan aku bertemu dengannya." Tukas Zhan sebelum dia keluar dari ruangan tersebut.

Setelah Zhan pergi, Jili dan Yuchen menghela nafas lega.
Untuk pertama kalinya mereka merasa kesulitan berbicara dengan Xiao Zhan.

"Sepertinya topik Song Bao sangat sensitif bagi Zhanzhan." Kata Jili dengan ekspresi murung.

Yuchen mengangguk, "Benar. Sebaiknya kita jangan membahasnya lagi."

Xiao Zhan berjalan di koridor sendiri dengan perasaan yang tak senang, entah kenapa dia ingin bertemu Yibo sekarang.

Saat dia melewati ruang-ruang kelas yang kosong, langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang berdiri tak jauh darinya seolah menghadangnya.

Pria manis itu menatap sosok itu dengan ekspresi wajah yang datar.

"Xiao Zhan, sangat sulit untuk bertemu denganmu." Kata orang itu sambil berjalan mendekat.

Xiao Zhan menghela nafas panjang. Dia benar-benar dalam suasana hati yang buruk saat ini.

"Cheng Xiao, apa maumu?" Tanya Xiao Zhan pada gadis di depannya itu.

Cheng Xiao tersenyum mengejek sambil melibat tangannya di dada.

"Aku tidak minta banyak padamu Zhan. Tapi, jauhi Yibo. Kamu tahu sendiri kan, kami akan bertunangan? Apa kamu mau jadi pihak ketiga? Aku kesini untuk bicara baik-baik denganmu. Jadi tolong berhenti menempel pada Yibo." Kata Cheng Xiao. Suaranya lembut, namun jelas terdengar mengejek dan Xiao Zhan tahu ekspresi itu. Ekspresi yang sedang menatap remeh ke arahnya.

Xiao Zhan menghela nafas dan mencoba untuk membuat dirinya tenang. Dia melipat kedua tangannya dan menatap Cheng Xiao dengan tatapan rendah.

"Cheng Xiao, apa kamu masih berpikir kalau aku yang menahan Yibo?" Tanya Zhan.

Cheng Xiao mengerutkan keningnya dengan ekspresi wajah yang kesal.
"Apa?"

Zhan tersenyum samar dan kembali berkata, "Aku harusnya tidak mengatakan ini padamu. Tapi, Yibo tidak akan pernah meninggalkan aku. Bahkan jika kamu menggunakan segala carapun, Yibo, akan tetap memilih aku. Cam kan itu dengan baik dan tanamkan di dalam hatimu!" Xiao Zhan kemudian berjalan mendekat dan berhenti di samping Cheng Xiao.

Dengan senyum di bibirnya dia berbisik tepat di telinga wanita itu, "Jangan pernah berharap. Karena Yibo tidak akan datang padamu, bahkan jika kamu mati." Setelah mengatakan itu, Zhan berlalu pergi darisana.

Best friend or lover (YIZHAN/END) Where stories live. Discover now