24.

5.6K 533 44
                                    

Beberapa bulan berlalu setelah mereka mendapatkan ijin dari kedua orang tua.
Hubungan Yibo dan Zhan semakin hari semakin baik.

"Bunny, aku pesan pizza ya." Tanya Yibo sambil menyandarkan kepalanya di bahu Xiao Zhan. Sementara pria manis itu sedang sibuk dengan laptopnya.

Zhan mengangguk, "Sekalian dengan ceker ayam. Aku sedang ingin makan itu." Jawab pria manis itu.

Yibo mengangguk, "Baiklah. Yang pedas seperti biasa?"

Zhan mengangguk, "Hm."

Yibo lingkari tangannya di pinggang pria manis itu, sementara tangannya mengotak atik ponselnya memesan makanan.

Disisi lain, di kediaman Cheng.
Cheng Xiao duduk meringkuk di dekat jendela kamarnya dengan rambut yang berantakan dan lingkaran hitam di bawah matanya.

Sang ayah berdiri di depan pintu dan menghela nafas panjang.

"Sayang, sampai kapan kamu mau menyiksa dirimu? Apa tidak ada laki-laki lain selain Yibo?" Tanya sang ayah dengan nada putus asa. Sudah beberapa bulan sejak Cheng Xiao masih terdiam seperti ini dan yang dia lakukan hanyalah menatap keluar jendela.

Pria paruh baya itu berjalan mendekat dan duduk di samping ranjang putrinya.

"Apa ada sesuatu yang kamu inginkan? Ayo katakan. Asal itu bukan Yibo, ayah bisa mengabulkannya."

Mendengar perkataan ayahnya, Cheng Xiao langsung berbalik menatap sang ayah dengan tatapan sayu.

"Ayah, bisakah kita pindah dari sini? Bisakah kita keluar negeri? Aku tidak tahan lagi disini!" Pinta gadis itu.

Sang ayah cukup terkejut, "tapi kenapa?"
Melihat putrinya yang diam saja, dia membuang nafas, "Baiklah kalau itu maumu. Kita akan pindah."

Cheng Xiao merasa frustrasi setiap kali dia pergi ke kampus. Orang-orang yang dulunya mengaguminya kini mulai menjauh dan menyinyir di belakangnya.

"Tidakah kamu dengar? Katanya dia memaksa Yibo untuk bertunangan dengannya."

"Dia wanita penyihir. Ayo jangan dekat dengannya atau kita akan sial."

"Itu sangat memalukan. Mengejar pria yang sama sekali tidak meliriknya."

"Yibo bahkan tidak cocok dengannya. Bagaimana bisa dia bermimpi menjadi tuan putri dan bersanding dengan pangeran tampan?"

"Dia tidak tahu malu!"

Semua ejekan terus terdengar olehnya seolah itu di sengaja untuk di dengar olehnya.

Cheng Xiao tidak tahan lagi dan tuan Cheng menuruti permintaan putrinya. Hari itu mereka pergi meninggalkan China.

🌷

Beberapa tahun kemudian.

Zhan dan Yibo sudah menyelesaikan studi mereka dan sekarang keduanya masih bersantai di rumah.
Tuan Wang menyuruh mereka untuk beristirahat sebentar sebelum memasuki pekerjaan karena pekerjaan mereka telah di tentukan.

Yibo akan mengambil alih perusahaan ayahnya, sementara Xiao Zhan akan bekerja sebagai sekretaris pria Wang itu.

"Bunny, apa kamu sibuk nanti malam?" Tanya Yibo.

Zhan menggeleng, "Memangnya aku pernah melakukan sesuatu tanpa sepengetahuanmu?" Jawab Zhan langsung dengan bantahan.

"Ah.. haha.." Yibo tertawa, kemudian dia mendekat dan mencium bibir pria manis itu.

"Maaf sayang, aku hanya bertanya."

"Hn.. jadi, ada apa?" Tanya Zhan yang mengerti jika Yibo menginginkan sesuatu.

Best friend or lover (YIZHAN/END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang