Surat Cerai

6.6K 210 2
                                    

Pagi pun tiba, Salsa terbangun dari mimpi buruknya setelah Celice yaitu putri semata wayangnya yang berusia 6 tahun membangunkannya. Salsa yang sadar bahwa dia bangun kesiangan pun segera ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Celice.

"Mom, Why did you wake up so late?" Celice bertanya sambil menyuap roti panggang selai strawberry buatan Salsa ke mulutnya

"I'm sorry my dear, lain kali mommy gak akan ulangi lagi ya" Salsa tersenyum pada Celice

Hari ini Salsa berencana akan pergi ke rumah mertuanya karena sudah hampir satu minggu Noah tak juga pulang. Entah dimana suaminya kini berada, di telpon tak di angkat dan di Whatsapp pun tak di balas hanya di read. Rasa curiga kian menyelimuti Salsa bahwa Noah mempunyai selingkuhan di luar sana dan kini mereka tengah bersama. Salsa tak akan pernah sudi dimadu dan dia juga harus mempertahankan rumah tangganya demi Celice yang masih membutuhkan kasih sayang darinya dan Noah, walau dia pun harus berkorban perasaan bila masih mempertahankan rumah tangganya yang sudah tak sehat lagi.

Flashback...

Hari ini adalah hari paling bahagia yang pernah Salsa rasakan karena hari ini dia akan dilamar oleh orang yang paling dia sayang dan cinta yaitu Noah Alexander. Sebenarnya Salsa dan Noah sudah saling kenal sejak mereka masih sama sama kuliah dan kebetulan mereka satu fakultas serta satu kelas sehingga membuat kesempatan Noah untuk mendekati Salsa semakin besar. Setelah mereka lulus kuliah Noah pun berencana akan melamar Salsa tepat di hari ulang tahun Salsa yang ke 22 tahun, dan hari inilah hari yang di tunggu oleh mereka berdua.

Setelah prosesi lamaran selesai mereka pun foto foto bersama, lihatlah betapa cantiknya Salsa hari ini memakai kebaya brukat berwarna coklat muda dengan model yang terkesan elegan serta kain songket motif batik dengan warna yang senada dengan kebayanya, rambut panjangnya di sanggul serta memakai bunga bunga sebagai hiasan kepala. Noah pun tak kalah elegan memakai kemeja motif batik berwarna coklat muda yang sama dengan kain songket Salsa.

"Sal, aku janji akan menjadi suami yang baik untukmu serta menjadi ayah yang baik untuk anak anak kita kelak, aku tahu betapa sulitnya untuk mendapatkan cintamu dan aku harus menunggu hari baik ini selama 4 tahun Sal, aku yang awalnya minder karena melihat banyak cowok yang berebut untuk mendapatkan cinta darimu pun perlahan mengubah mindset ku bahwa aku harus bisa memenangkan hatimu Sal, kamulah satu satunya wanita yang berhasil membuatku luluh dan hari ini aku buktikan itu semua, aku bisa memenangkan hatimu, aku bisa membuatmu yang awalnya cuek padaku pun kini jatuh cinta padaku, aku menang Sal" Noah mengatakan hal itu dengan mata berkaca kaca

***

Kini semua kebahagiaan itu telah lenyap setelah Noah mengkhianati Salsa dengan berselingkuh di belakangnya. Salsa tak pernah menyangka hal ini akan menimpa dirinya, di khianati orang yang paling dia sayang dan cinta. Di rumah mertuanya Salsa di sambut dengan hangat, dia merasa tak enak bila harus menceritakan persoalan rumah tangganya namun dia juga tak bisa menyimpan perasaan ini sendirian. Salsa butuh teman curhat dan mertuanya lah satu satunya orang yang bisa dia jadikan teman curhat.

"Mama sudah tahu Sal" Ibu mertuanya membuka obrolan membuat Salsa semakin menunduk sedih

"Kamu yang sabar ya nak, mama dan papa sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghubungi Noah dan menyuruhnya pulang kembali kepadamu namun malah ini yang mama dapatkan" Ibu mertuanya memberikan sepucuk surat kepada Salsa

Salsa pun segera membuka surat itu lalu membacanya, seketika seluruh tubuhnya bergetar dan air matanya menetes tanpa dia sadari. Salsa menggeleng tak percaya sambil mengelap air matanya.

"Impossible ma, impossible Noah yang kirim surat ini" Salsa menggeleng tak percaya

"Kamu harus kuat Salsa, mama yakin kamu bisa melewati cobaan ini" Ibu mertuanya memeluk tubuh Salsa dengan erat

"Salsa gak mau cerai ma, Salsa gak mau cerai" Salsa menangis sesegukan di pelukan ibu mertuanya

"Kamu harus kuat nak, mama sama papa akan selalu ada buat kamu sayang" Ibu mertuanya mengusap usap punggung Salsa dengan lembut

Salsa tak terima jika Noah berniat menceraikannya, dia harus tetap mempertahankan rumah tangganya demi Celice, dia tak akan pernah mau di ceraikan oleh Noah. Malam ini Salsa tak tidur, dia terus menghubungi Noah walau telponnya tak di angkat. Terbesit ide untuk menjebak Noah agar mengangkat telpon darinya, Salsa pun menggunakan nomor telpon Bik Iyah yaitu asisten rumah tangganya untuk menelpon Noah, dia yakin Noah akan mengangkat telpon dari nomor tak di kenal.

Setelah beberapa lama menelpon akhirnya Noah pun mengangkat telpon dari Salsa. Salsa tak tahu harus memulai percakapan ini darimana karena hatinya terlanjur hancur.

"Halo, ini siapa ya?" Noah berkata dari seberang telpon

Salsa masih membisu. Air matanya pun menetes serta bibirnya bergetar.

"Halo, ini siapa sih?" Noah mengulang kalimatnya lagi

"Kalau tak mau jawab saya tutup ya telponnya" Noah berkata lagi

"Tunggu..." Salsa mulai bersuara dengan suara bergetar

"Ya"

"Aku Salsa" Salsa meneteskan air mata

"Salsa mana ya?" Jawaban Noah membuat hati Salsa semakin hancur

"Tega kamu ya Noah, aku Salsa istri kamu, kamu dimana?? Apa maksud kamu mengirim surat cerai ke rumah orang tua kamu!!! Kamu mau bercerai denganku?? Aku gak akan pernah mau bercerai denganmu!!" Salsa meluapkan semua emosinya

"Salsa, kita sudah bukan lagi suami istri mulai sekarang, kamu harus bisa menerima keadaan dan ingat satu hal aku gak akan pernah mau kembali padamu lagi"

"Jahat kamu Noah, dimana kamu sekarang!! Aku susul kamu sekarang juga!! Dimana kamu Noah!!" Salsa menangis

"Sudahlah Sal, jangan ganggu aku lagi ya karena sekarang aku sudah bahagia bersama Putri dan akan menikahinya setelah kita resmi bercerai nanti"

Sambungan telpon pun terputus sepihak. Salsa hanya membisu dengan pandangan kosong, matanya mulai sembab karena menangis terus.

Love and PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang