Reunian

1K 69 0
                                    

Sebulan berlalu dan hubungan Salsa dengan Noah masih sama seperti tiga bulan lalu sejak surat cerai itu tiba yaitu renggang, mereka yang masih berstatus suami istri sah seperti sudah bukan lagi suami istri karena Salsa sudah cuek pada Noah walau dia masih mempertahankan rumah tangganya bersama Noah namun dia sudah tak peduli jika Noah masih bermesraan bersama Putri sekalipun dia melihatnya sendiri. Rasa cinta dan sayang perlahan lahan memudar seiring berjalannya waktu, namun Salsa tak akan melepaskan Noah walaupun dia sudah tak ada rasa cinta lagi setidaknya sampai Celice menikah nanti dan sampai dia puas melihat penderitaan Putri karena tak bisa menikahi Noah.

Siang ini Salsa mendapat telpon dari sahabat semasa kuliahnya dulu yaitu Ghea, Ghea mengundang Salsa untuk datang ke acara reunian alumni Sastra Inggris angkatan mereka karena sudah lama sekali mereka tak reunian. Salsa merasa bangga pada Ghea karena sekarang Ghea sudah sukses menjadi pengusaha di bidang kuliner dan sudah menikah serta di karuniai dua anak yang lucu dan menggemaskan, Salsa sampai tak sabar ingin bertemu anak anak Ghea dan mendengarkan curhatan Ghea tentang suaminya yang sempurna itu.

Hari sabtu pun tiba, hari ini acara reunian diadakan di kafe yang sudah Ghea share alamatnya ke Salsa melalui pesan Whatsapp. Salsa pun sudah rapih mengenakan dress berwarna biru muda selutut serta rambut panjangnya di biarkan tergerai, tak lupa dia memakai bedak serta lipstick warna nude yang semakin mempercantik penampilannya. Setelah menyemprotkan parfum mahalnya, Salsa pun berangkat seorang diri karena Celice tak mau ikut bersamanya dan memilih bermain di tepi kolam renang bersama bik Iyah sambil menunggu kedatangan Noah. Salsa sengaja tak memberitahu Noah bahwa hari ini dia ada acara reunian bersama teman teman kuliahnya karena dia sudah malas menghubungi Noah, dia yakin Noah pasti akan menyusulnya ke tempat reunian jika Noah tahu.

"Hai Salsa! Wah tambah cantik aja" Amel menyapa Salsa dengan senyum ramahnya saat Salsa baru tiba di kafe itu, Amel yang dulu sangat membenci Salsa karena iri pada kecantikan Salsa pun kini sudah berubah dan lebih akrab pada Salsa. Mungkin pertambahan usia yang telah merubahnya

"Hai Amel! Thanks ya" Salsa menyapa balik Amel sambil berjabat tangan

Obrolan panjang pun dimulai, dari mulai obrolan tentang masalah kehidupan mereka setelah lulus kuliah sampai obrolan mengenai masalah finansial mereka setelah berumah tangga. Hanya Salsa dan Ghea yang tak ikut mengobrol tentang permasalahan rumah tangganya karena itu merupakan aib yang tak seharusnya di sebarluaskan.

"Ada anak BEM nih disini yang kayaknya bahagia aja deh hidupnya" Fany tertawa pada Salsa

"Ah ngga juga sih, setiap orang pasti punya life problem" Salsa hanya tersenyum pada teman temannya

"Oh ya, mana Noah, Sal? Kok dia gak ikut bersamamu?" Ghea membahas Noah namun Salsa tetap tenang dan tak panik

"Noah akhir akhir ini sibuk bekerja makanya gak bisa menemani aku kesini" Salsa menjawab santai sambil tersenyum semakin membuat teman temannya yakin betapa bahagianya Salsa bersama Noah

"Gak kerasa ya udah 8 tahun aja kita lulus kuliah, diantara kita gak ada yang lanjut S2 ya?" Ghea bertanya

"Kayaknya gak ada deh, boro boro mau lanjut study S2 lah banyak yang baru lulus langsung married" Amel menjawab sambil tertawa

Ghea dan yang lainnya pun ikut tertawa menanggapi omongan Amel yang terkesan lucu dan menghibur, saat tengah menikmati segelas orange juice tiba tiba Salsa merasakan handphone nya bergetar dan saat dia mengeceknya ternyata panggilan masuk dari Noah. Salsa pun langsung mengangkat panggilan masuk dari Noah dan meminta izin ke toilet kepada teman temannya untuk mengangkat telpon penting.

"Halo Sal, kamu ada reunian sama anak anak sastra?" Noah bertanya

"Yes, why? " Salsa menjawab singkat dan pelan

"Kenapa gak bilang ke aku klo angkatan kita ngadain reunian, aku mau ikut juga tau" Noah berkata dengan nada ngambek namun tak membuat Salsa luluh

"Kenapa gak tanya langsung aja ke Ghea, kamu kan menyimpan nomor telpon Ghea" Salsa menjawab malas

"Sal, aku boleh kesana gak? Aku mau ketemu temen temen juga" Noah meminta izin namun Salsa tak mengizinkan

"Jangan, aku udah terlanjur bilang kamu sibuk bekerja kepada mereka, nanti kalo kamu tiba tiba dateng pasti mereka curiga" Salsa melarang

"Yasudah, aku nurut apa kata kamu aja, I'm waiting for you at home and don't come home late " Noah tersenyum seraya menutup sambungan telpon

Salsa hanya diam tak bergeming, dia sudah tak peduli pada sikap romantis Noah karena hatinya sudah terlanjur sakit dan kecewa, setelah selesai menelpon Noah Salsa teringat teman temannya yang dia tinggalkan di kafe dan buru buru keluar toilet untuk menemui teman temannya agar mereka tak curiga padanya. Salsa kembali memasang wajah bahagianya di depan teman temannya agar mereka tak curiga, sejak kuliah dulu dia memang type orang yang selalu memendam sendiri masalahnya dan tak mau menceritakannya kepada siapapun termasuk sahabatnya sekalipun.

"Sal, sekarang kerja atau menjadi ibu rumah tangga?" Fany bertanya yang membuat Salsa sedikit tersentak kaget

"Hmmm jadi ibu rumah tangga aja haha" Salsa menjawab santai sambil tertawa

"Enak ya semua kebutuhan finansial sudah di cukupin sama Noah, beruntung banget kamu Sal bisa menikah dengan ketua kelas kita dulu" Fany terkagum kagum pada hidup Salsa yang menurutnya amat sempurna dan bahagia

Salsa hanya tersenyum simpul menanggapi omongan Fany yang kelihatan iri pada kehidupannya padahal di balik itu semua Salsa bukanlah orang yang bahagia seperti yang teman temannya lihat, dia adalah wanita dengan hati yang terluka akibat ulah suaminya.

"Kalian gak tau aja kalau ketua kelas kalian yang udah menggoreskan luka padaku hingga sulit untukku sembuhkan" Salsa berkata dalam hati kecilnya

Malam harinya Salsa menemani Celice dan Noah barbeque an di halaman belakang rumah tepatnya di tepi kolam renang, Celice yang meminta barbeque kepada Noah di tepi kolam renang dengan alasan sudah lama mereka sekeluarga tak melakukan itu. Bik Iyah yang membeli daging dan seafood di supermarket sedangkan Noah dan Celice yang membeli bumbunya, Salsa dapat melihat raut kebahagiaan telah terpancar di wajah putri semata wayangnya yang tanpa sadar membuatnya tersenyum puas.

Tengah malam saat Salsa telah selesai membaca novel di kamarnya, dia keluar kamar untuk minum di dapur. Namun dia tanpa sengaja melihat Noah yang sudah tertidur pulas di sofa ruang tamu tanpa selimut dengan handphone yang di letakan di meja kecil yang terletak di samping sofa tempatnya tidur, Salsa yang memang sudah tak peduli lagi pada Noah pun tak berniat mengecek handphone Noah namun rasa penasaran lah yang mendorongnya untuk mengecek handphone lelaki yang masih sah menjadi suaminya itu. Dengan hati hati dia pun mengambil handphone android berlayar 6.8 inci itu dan mengusap layarnya untuk membuka kunci, beruntung Noah tak menggunakan pin ataupun pola sebagai kunci layar handphonenya sehingga memudahkan Salsa untuk membukanya.

Jari Salsa mulai menekan logo Whatsapp dengan perasaan deg degan, sebenarnya tindakannya saat ini adalah kesalahan terbesarnya mengingat dia akan kembali terluka jika membaca pesan Whatsapp suaminya dengan pelakor itu namun rasa penasarannya lah yang mendorongnya untuk melakukan hal gila ini. Dan benar saja terdapat 20 pesan belum terbaca dari kontak yang bertuliskan "my dear" dan saat di lihat foto profil kontak itu adalah foto Putri tengah berpelukan mesra bersama Noah di sebuah pantai, tanpa sadar air matanya kembali menetes namun segera dia usap menggunakan tangannya.

Salsa tak berniat membaca pesan dari Putri yang belum di baca itu karena jika dia melanjutkan hal gila itu mengikuti rasa penasarannya maka hatinya akan kembali terluka, Salsa memutuskan meletakan kembali handphone itu ke tempat asalnya lalu bergegas kembali ke kamar dengan perasaan campur aduk. Niat awalnya yang ingin kedapur untuk minum pun dia urungkan karena rasa hausnya telah hilang berganti rasa sesak di dada, oh hayolah dia tidak boleh terus terluka seperti ini dan dia harus memulai kembali rasa tidak pedulinya pada orang yang telah menyakitinya.

Love and PainWhere stories live. Discover now