Drama Macam Apa Ini

4.4K 177 6
                                    

Salsa yang masih tak percaya dengan apa yang dia baca di handphone nya pun langsung menelpon balik Putri dan beruntungnya langsung di angkat oleh Putri, dia sampai kehabisan kata kata menghadapi mantan adik tingkatnya semasa kuliah dulu yang menurutnya sudah keterlaluan.

"Halo Kak Salsa" Terdengar suara genit Putri menyapanya dari seberang telpon yang membuat Salsa semakin muak

"Oh jadi selama ini lu udah bohongin gue dan Noah!! Lu bilang hamil anaknya Noah padahal nyatanya lu hamil sama laki laki lain!! Lu emang bajingan, Put, lu udah tega menghancurkan rumah tangga gue dengan membuat kebohongan busuk ini!!" Salsa berkata kesal pada Putri, dia sudah gemas ingin menampar Putri

Putri yang mendengar nada tinggi Salsa di telpon pun tertawa jahat yang semakin membuat Salsa muak dan benci padanya, entah setan mana yang sudah merasuki Putri hingga membuatnya melakukan kejahatan pada orang yang tidak bersalah. Salsa merasa tindakan Putri sudah melewati batas dan dia harus segera melaporkan ini kepada Noah dan mertuanya, beruntung sebelum pesan Whatsapp itu di tarik kembali oleh Putri pesan itu sudah di screen shoot oleh Salsa sehingga dia bisa menyimpan bukti itu di galeri handphone nya dan Putri pun tak bisa mengelak lagi nanti.

"Lu lupa ya, Kak, dulu kan gue terkenal sering buat scandal di kampus dan gue juga terkenal sebagai ayam kampus jadi harusnya lu udah gak heran dong kalo gue juga jago merusak rumah tangga lu" Putri masih tertawa jahat dan dari nada suaranya sepertinya dia begitu bangga pada dirinya sendiri

Salsa hanya menggeleng mendengar penuturan Putri barusan yang dengan bangganya memamerkan kehebatannya dalam membuat scandal serta jago merebut pasangan orang lain.

"Kenapa diam, Kak?? Kehabisan kata kata ya?? Lu kan tau, Kak, dari dulu gue udah sayang sama Noah tapi kenapa lu malah nikah sama dia!! Lu gak pernah mikirin perasaan gue!! Lu juga sombong, Kak, lu terlalu pemilih dalam bergaul di kampus karena lu merasa diri lu hebat, lu bisa terpilih jadi anggota BEM dan lu sering di puji sebagai mahasiswi cerdas oleh dosen, sedangkan gue?? Gue cuma sampah yang gak ada artinya di mata lu dan temen temen lu, nah sekarang lu rasain apa yang dulu gue rasain yaitu TERSISIH!!" Putri tiba tiba meninggikan nada suaranya seperti orang yang menyimpan dendam lama pada Salsa

Panggilan telpon pun terputus sepihak menyisakan Salsa yang masih mematung dengan tatapan kosong kedepan, dia masih kepikiran kalimat yang barusan Putri ucapkan lalu apa maksud Putri mengungkit kembali masa lalu mereka dulu.

Dua hari kemudian setelah kejadian yang membuat Salsa kaget bukan main, siang ini setelah menjemput Celice di sekolah Salsa pun memutuskan menemui Noah di RS untuk memberitahukan hal penting ini walaupun dia tak yakin Noah yang notabene begitu mencintai Putri akan mempercayainya. Setelah tiba di depan pintu ruang rawat inap tempat Noah di rawat, Salsa sempat berhenti sebentar untuk mengatur nafasnya dan mencoba lebih rileks lagi. Setelah dirasa sudah cukup tenang dan rileks dia pun masuk ke ruang rawat inap itu dan melihat Noah tengah tertidur, dia menatap wajah pucat suaminya dengan tatapan sedih. Sepertinya keadaan Noah semakin memburuk.

Salsa pun berjalan dengan langkah pelan mendekati ranjang tempat Noah berbaring lalu menyentuh dahi Noah yang terasa dingin seperti mayat, entah mengapa rasa khawatirnya muncul begitu saja saat melihat kondisi Noah secara langsung padahal sebelumnya dia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk berhenti mempedulikan Noah dan mencoba melupakan Noah. Noah yang merasakan kehadiran Salsa pun perlahan membuka matanya lalu tersenyum senang melihat Salsa menjenguknya, dia begitu merindukan Salsa dan tentu saja masih berharap Salsa akan memaafkannya.

"Akhirnya kamu datang juga, my dear" Noah berkata dengan suara bergetar dan sepertinya dia menggigil kedinginan

"Tujuanku datang kesini bukan untuk menjengukmu tapi aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu" Salsa menjawab pelan sambil mengambil handphone yang dia taruh di dalam tas tangannya lalu membuka galeri foto dan menunjukan kepada Noah bukti screen shoot pesan whatsapp yang Putri kirimkan padanya dua hari lalu

Noah pun membaca pesan itu dengan terbata bata dan seketika air matanya pun berjatuhan, dia tak menyangka Putri yang selama ini dia bela mati matian akan berkhianat seperti ini bahkan hampir saja menjebaknya. Noah pun menatap wajah manis Salsa dengan tatapan menyesal dan hanya bulir air mata saja yang dapat melukiskan penyesalannya karena telah menyakiti Salsa, namun Salsa sudah tak ingin melihat wajah Noah lagi dan sekarang dia hanya ingin fokus mengurus Celice saja. Setelah dirasa sudah tak ada lagi yang perlu di bahas bersama Noah, Salsa pun memutuskan pulang meninggalkan Noah sendirian yang masih saja menangis.

Malam harinya Salsa tak bisa tidur karena pikirannya sedang kacau balau, dia masih kepikiran kalimat terakhir Putri di telpon dua hari lalu. Walaupun dia berusaha keras untuk melupakan Putri dan Noah serta menghapus nama mereka dari ingatannya namun tetap saja nama mereka yang selalu muncul dalam ingatannya, bagi Salsa sulit sekali untuk membuka lembaran baru jika mereka masih saja mengganggu hidupnya dengan membuat drama murahan ini.

Keesokan harinya Salsa mendapat panggilan telpon dari nomor Putri dan kali ini langsung dia angkat karena dia tahu sebentar lagi Putri akan menuai karmanya sendiri karena telah merusak rumah tangganya, entah mengapa jika mengingat tentang karma dan juga nama Putri membuat senyuman Salsa pun seketika mengembang.

"Ada apa, Put" Salsa berkata sambil tersenyum

"Wanita brengsek!!" Putri menghina Salsa dengan sebutan 'wanita brengsek' namun tak membuat Salsa terpancing emosi

"Apa kamu bilang? Apa aku tak salah dengar? Kamu menyebutku wanita brengsek?" Salsa berkata dengan nada lembut dan sopan seolah menggambarkan betapa sabarnya dia menghadapi Putri

"Gak usah pake kata aku-kamu ya!! Gue peringatin mulai hari ini jauhin Noah karena sebentar lagi Noah bakal nikahin gue dan berhentilah menghasut Noah dengan mengatakan bahwa anak yang di kandung gue bukan anaknya Noah!!" Putri membentak Salsa dengan kasar

Salsa masih tetap santai dan tak terpancing emosi oleh perkataan Putri barusan, dia akan menunjukan kualitasnya sebagai wanita ber attitude.

"Gue gak menghasut Noah kok tapi gue cuma menunjukkan bukti kebohongan yang udah lu buat untuk menghancurkan rumah tangga gue, kan lu sendiri yang bilang waktu itu kalau anak yang ada di kandungan lu bukan anaknya Noah jadi gue gak salah dong kalo bilang ke Noah berdasarkan apa yang lu bilang ke gue" Salsa menjawab santai

"Brengsek!! Jadi lu screen shoot pesan yang gue kirim ke lu, hah!!" Putri seketika panik dan hal itu semakin membuat Salsa bahagia

"Of course, masa hal sepenting itu gak gue simpen sih buat jadi barang bukti kebusukan lu selama ini" Salsa tersenyum bahagia

Sambungan telpon pun terputus sepihak oleh Putri, Salsa hanya menggeleng melihat tingkah Putri yang seperti orang panik karena kebohongannya telah terbongkar. Dia yakin sebentar lagi drama yang Putri buat pun akan berakhir seiring terbongkarnya kebohongan demi kebohongan yang sudah dia setting sedemikian rupa.

Love and PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang