Senyumnya Manis

2K 99 3
                                    

Noah yang memang sudah mengincar Salsa sejak awal mereka masuk kuliah pun semakin berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Salsa dengan melakukan hal konyol sekalipun. Seperti halnya pagi ini saat kelas masih sepi Noah pun tak melewatkan kesempatan ini untuk duduk di samping Salsa, dia mulai melirik Salsa yang tetap acuh padanya. Salsa hanya memutar bola matanya begitu tahu Noah yang duduk di sampingnya, moodnya seketika hancur saat bersama Noah.

"Hello pretty girl" Noah membuka percakapan membuat mood Salsa semakin hancur

Salsa tak menggubris omongan Noah, dia tetap lanjut membaca komik yang dia bawa dari rumah. Noah pun meliriknya lagi dan dari ekor matanya dia bisa menangkap bahwa Noah kini tengah tersenyum manis padanya, entah mengapa aliran darahnya terasa begitu deras dan jantungnya terasa deg degan tak menentu saat dia tahu Noah tengah tersenyum padanya. Segera Salsa menepis semua pikiran bahwa dia mulai jatuh cinta pada Noah, dia tak mungkin mencintai Noah karena dia begitu membenci Noah.

Sore pun tiba, sore ini Salsa pulang sendiri tanpa Ghea karena Ghea baru saja di jemput oleh pacar barunya. Mereka baru berkenalan satu minggu dan Ghea yang memang type cewek yang mudah sekali jatuh cinta pun tanpa pikir panjang langsung menerima cowok itu sebagai kekasihnya padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya, terkadang Salsa bingung pada sahabatnya satu itu kenapa Ghea dengan mudah jatuh cinta dan berakhir dengan curhat menangis pada dirinya karena di khianati.

"Sal" Noah muncul entah darimana membuat Salsa kaget bukan main karena dia tengah asyik melamun memikirkan Ghea

"Apa!!" Salsa setengah membentak karena kesal lamunannya di ganggu

"Belum pulang? Sudah pukul 5 sore loh" Noah tersenyum yang membuat Salsa deg deg an

Salsa tak menggubris pertanyaan Noah, dia pun memilih pergi meninggalkan Noah yang masih mengawasinya dari belakang. Dia sibuk mencari angkutan umum atau taksi yang akan dia berhentikan namun tak ada, aneh tak seperti biasanya banyak taksi atau angkot menepi di depan kampus tapi kali ini sepi. Dia pun berniat menghubungi ayahnya minta di jemput namun saat tengah mengeluarkan handphone dari tas ranselnya Noah berjalan mendekatinya dan menawarkan tumpangan gratis padanya, niat hati ingin menolak pun tak jadi karena disatu sisi Salsa sedang membutuhkan tumpangan mengingat hari mulai malam.

Sepanjang perjalanan mereka tak saling mengobrol, Salsa sibuk memandangi jalan raya dari kaca mobil Noah sedangkan Noah sibuk mengemudi sambil sesekali menatap Salsa sambil tersenyum. Ini bukan pertama kalinya Salsa mendapat senyum manis dari Noah namun entah mengapa tiap Noah tersenyum padanya itu membuat jantungnya deg degan.

Malam harinya Salsa menerima panggilan telpon dari Ghea sahabatnya dan benar saja Ghea pasti curhat sambil menangis lagi setelah tadi sore bahagia di jemput pacar barunya. Sebenarnya Salsa ingin sekali menasihati sahabatnya itu untuk tidak mudah jatuh cinta pada laki laki yang belum jelas keseriusannya apalagi baru kenal sudah langsung menyatakan perasaan cinta, Salsa sudah hapal betul type laki laki seperti ini pasti cuma main main saja dengan Ghea namun Ghea tak pernah mau mendengar perkataan Salsa apalagi saat dia tengah jatuh cinta. Memang terkadang cinta dapat membuat seseorang berpikir tidak rasional.

Pagi pun tiba, pagi ini Salsa tak berangkat ke kampus karena tiba tiba kepalanya sakit setelah semalaman menemani Ghea menangis. Dia memutuskan menghubungi Ghea untuk memberi kabar agar sahabatnya itu tak mencarinya.

"Halo Ghe, gue hari ini gak masuk dulu ya kepala gue sakit banget" Salsa berbicara dengan nada pelan karena menahan sakit

"Loh kok bisa Sal? Lu sakit? Gara gara gue ya?" Ghea seperti orang yang merasa bersalah

"Bukan kok, emang udah waktunya ambruk aja nih badan gue maklum seminggu ini gue kan full gak istirahat sama sekali gara gara tugas numpuk hahaha" Salsa memaksakan diri tertawa

"Yaudah Sal, GWS ya huhuhu oh ya lu mau gue jenguk gak nanti sore? Mau gue bawain apa?"

"Duh gak enak nih gue jadinya hahaha bawain martabak manis aja Ghe, gue lagi pengen makan yang manis manis nih soalnya"

"Hahaha gue bawain Noah aja yee kan dia manis tuh" Ghea tertawa senang, selalu seperti itu tiap dia membahas Noah

"OGAH!! Mending lu gak usah dateng ke rumah gue lah Ghe!!" Salsa berteriak kesal pada sahabatnya

"Just kidding my princess yaudah dah gue bawain martabak special for you my bestie, udah dulu ya Sal gue mau mandi mau berangkat ngampus bye" Ghea menutup sambungan telpon membuat Salsa hanya menggeleng sambil tersenyum

***

Malam kembali menyapa, denting yang terdengar dari jam dinding di kamar Salsa dan Noah menyadarkan Salsa dari lamunan panjangnya. Dia hanya menghela nafas berat sambil sesekali menatap sendu jam dinding pemberian Noah di hari ultahnya dulu. Banyak sekali kenangan indah yang mereka buat yang kini hanya tinggal luka yang membuat Salsa sakit jika mengingatnya kembali, Salsa sudah tak bisa lagi menangis karena matanya sudah bengkak. Dia hanya bisa melamun dan sesekali menghela nafas berat.

"Aku tak pernah habis pikir semua akan seperti ini, aku begitu mencintaimu Noah namun inilah balasan cintaku darimu, tak ingatkah kau dulu saat kau mengejarku hingga kau rela mempermalukan dirimu sendiri di kampus demi mendapatkan cintaku, sekarang semua musnah seiring berjalannya waktu, cintamu bukanlah cinta sejati Noah, You liar!! You have lied to me!! I hate you!!" Salsa mengacak acak rambutnya sendiri sebagai tanda frustasi

"Aku harus mempertahankan rumah tanggaku dan tak akan pernah membiarkan wanita brengsek itu merebut kamu dari tanganku, aku akan membuat wanita itu merasakan sakitnya mencintai seseorang seperti yang aku rasakan sekarang" Salsa tersenyum miring

Love and PainWhere stories live. Discover now