Moment Termanis

1.1K 48 0
                                    

Sore ini cuaca begitu gelap dan hujan sudah turun deras sejak setengah jam yang lalu, Salsa yang masih berkutat dengan bindernya pun tak berniat untuk pulang karena hujan semakin deras. Dia akan pulang setelah hujan reda, karena bosan hanya duduk di kelas yang sudah sepi sejak setengah jam lalu dia pun memutuskan pergi ke kantin untuk jajan. Salsa sebenarnya merasa bosan karena tak punya teman mengobrol apalagi hari ini Ghea tak datang ke kampus karena sakit juga Noah yang sudah keluar kelas sejak setengah jam lalu bersama anak anak lainnya, dia pun berjalan pelan sambil menunduk.

Di kantin Salsa duduk sendirian karena memang waktu sudah menunjukan pukul setengah 6 sore sehingga wajar jika kampus mulai sepi, dia melihat sekeliling berharap bertemu orang yang dia kenal namun nihil tak ada orang yang dia kenal.

"Yah, cuma ada anak kelas malem" Salsa berkata dalam hati

Salsa pun memesan segelas orange juice karena dia sedang tidak ingin makan apapun hanya ingin minum, saat tengah melamun memikirkan nasib buruknya karena mempunyai orang tua cuek Salsa pun di kagetkan oleh Noah yang ternyata belum pulang. Ada rasa kesal juga senang karena akhirnya dia menemukan orang yang dia kenal disitu yang artinya dia mempunyai teman mengobrol, Salsa berencana akan menghabiskan waktu sampai malam di kantin karena malas pulang ke rumah.

"Hai Sal, belum pulang kamu?" Noah mengagetkan Salsa yang tengah asyik melamun

"Not yet" Salsa menjawab malas walau sebenarnya dia senang karena ada teman mengobrol

Noah pun duduk di kursi yang terletak berhadapan dengan Salsa dan tersenyum senang melihat wajah manis Salsa, dia ikut memesan segelas orange juice agar mereka terlihat sama.

"Kenapa belum pulang? Ini sudah jam set 6 sore loh" Noah meminum orange juicenya

"Lagi pengen disini aja" Salsa menjawab singkat tanpa menatap wajah tampan Noah

"Sal" Noah memanggil Salsa dengan nada lembut

Salsa hanya menatap wajah Noah dan tak menjawab.

"Aku boleh ngomong sesuatu gak?" Noah terlihat ragu

"Mau ngomong apa?" Salsa menjawab datar

"Aku boleh gak menjagamu eh maksudku melindungimu" Noah terlihat gugup namun moment itu merupakan moment lucu bagi Salsa, melihat Noah segugup ini padanya

"Hah?" Salsa mengerutkan alis sambil menahan tawa

"Eh I mean.. I love you, Sal, and I want our relationship ada statusnya bukan cuma seperti ini gak jelas, di bilang just friend tapi aku menyimpan perasaan lebih padamu dan di bilang pacaran tapi kita belum pernah jadian" Noah tersenyum malu dan terlihat wajahnya mulai memerah

Salsa terdiam sejenak memikirkan maksud dari perkataan Noah barusan, dia memang mencintai Noah juga namun dia tak ingin terburu buru dalam mengambil keputusan. Dia ingin melihat keseriusan Noah padanya melalui tindakan bukan hanya dengan kalimat gombalan semata seperti yang sering dia terima dari cowok cowok yang memang naksir pada paras cantiknya.

Baginya mereka semua hanya melihat dari paras wajah dan tubuhnya bukan dari kepribadiannya, dia muak mendengar alasan mengapa mereka jatuh hati padanya adalah karena dia cantik dan ramping. Apa mencintai seseorang haruslah memandang fisik yang sempurna.

"Sal, dulu kamu bilang kita baru semester 4 jadi kamu mau fokus kuliah dulu tapi sekarang kan kita sudah semester 7 sudah waktunya mencari pasangan masa depan, bukan" Noah berkata lagi dan kali ini dengan nada seriusnya

"Aku gak maksa kamu buat membalas cintaku karena cinta tak harus memiliki bukan, tapi aku sudah lega sekarang karena aku berhasil mengungkapkan perasaan yang selama ini terpendam" Noah menatap mata indah Salsa

"Aku butuh waktu buat menjawab pernyataan cintamu" Salsa menjawab pelan tanpa menatap wajah Noah sedikitpun

"Baik, Sal, aku tunggu jawaban darimu, oh ya kamu pulang naik apa? Mau pulang bareng sama aku gak?" Noah tersenyum pada Salsa

"Aku masih mau disini, kalau kamu mau pulang duluan gak apa apa" Salsa menjawab singkat sambil terus meminum orange juice

"Aku temenin kamu disini, Sal, aku ingin sekali bersamamu seperti moment ini" jawaban Noah membuat Salsa tanpa sadar tersenyum sendiri

Mereka asyik mengobrol hingga tak terasa sudah pukul 7 malam dan Noah pun mengajak Salsa pulang bersama dengannya, sepanjang perjalanan mereka hanya diam hingga Noah yang mulai membuka obrolan agar perjalanan mereka tak terasa membosankan.

"Sal, mau mampir dulu gak?" Noah membuka obrolan

"Kemana?" Salsa menjawab singkat sambil terus menatap pemandangan jalan raya dari jendela mobil Noah

"Kamu maunya kemana? Aku ikut kamu aja" Noah tersenyum melihat ekspresi bete Salsa karena tak di ajak mengobrol sejak tadi

"Ngobrol aja disini" Salsa menatap wajah Noah

"Di mobil? Yakin gak mau ke restauran atau kafe gitu?" Noah memberi pilihan pada Salsa yang dijawab dengan gelengan kepala karena memang Salsa tak ingin makan apapun saat ini

Noah pun menepikan mobilnya di tepi jalan yang agak sepi agar tak mengganggu pengguna jalan lainnya jika dia berhenti di tepi jalan raya yang ramai, dia membetulkan posisi duduknya agar lebih nyaman serta mengatur suhu AC mobilnya agar tak terlalu dingin karena sejak tadi dia melihat Salsa seperti kedinginan namun mungkin malu untuk mengungkapkannya.

Noah menatap wajah Salsa dalam gelap karena dia sengaja tak menyalakan lampu mobilnya agar tak kelihatan dari luar, dia merasa menjadi orang paling beruntung karena bisa seharian bersama orang yang dia cintai dan berharap dia bisa memiliki Salsa seutuhnya. Jantungnya terasa deg degan sejak mereka berhenti di tepi jalan yang sepi dan dia berusaha menutupinya dari Salsa karena malu.

"Sal" Noah memanggil Salsa dengan suara lembutnya

"Kenapa?" Salsa menjawab pelan

"Kamu kedinginan?" Noah melihat Salsa seperti orang yang kedinginan karena Salsa pun tak memakai jaket

"Ngga kok, biasa aja" Salsa menggeleng cepat sambil berusaha tersenyum

"Nih pakai jaketku" Noah mengambil jaket hoodie berwarna hitam dari jok tengah mobilnya lalu memberikannya kepada Salsa

Salsa pun langsung memakai jaket hoodie hitam itu yang ukurannya sangat kebesaran di badannya yang kecil dan ramping, dia merasa lebih enak dan nyaman setelah memakai jaket milik Noah.

"Sal" Noah lagi lagi memanggil namanya yang hanya di balas dengan anggukan oleh Salsa

"Aku.." Noah lagi lagi terlihat gugup dan hal itu semakin membuat Salsa menahan tawanya

Noah pun menggenggam tangan Salsa yang terasa dingin dan mengecupnya dengan mesra membuat tubuh Salsa menegang dan aliran darahnya terasa mengalir dengan deras, Salsa kaget melihat Noah seperti ini namun dia tak bisa menghindar karena dia pun mulai jatuh cinta pada teman kuliahnya yang kini terus saja menggenggam tangannya dengan mesra.

"May I hug you? just this once? " Noah setengah memohon pada Salsa yang membuat Salsa luluh

Tanpa sadar Salsa pun mengangguk dan dia merasa ini seperti bukan dirinya yang biasanya yang selalu menghindar dan menolak Noah, sekarang bahkan dia bersedia di peluk oleh Noah bahkan hatinya terasa berbunga bunga saat tubuhnya berpelukan dengan tubuh Noah.

"I want you to be mine forever" Noah berkata lembut sambil terus memeluknya

"I love you" Noah mengecup lembut bibir Salsa setelah melepas pelukannya dari Salsa yang hanya di balas tatapan senang dan bahagia oleh Salsa

Love and PainKde žijí příběhy. Začni objevovat