Mencarinya

1.1K 53 0
                                    

Keesokan harinya setelah malam menyenangkan bersama Noah, Salsa memutuskan tak masuk kelas karena dia belum mengerjakan tugas power point yang dosennya berikan minggu lalu. Sebenarnya dia bukan tak paham materi yang dosennya jelaskan namun dia malas membuat power point karena akhir akhir ini dia di sibukkan dengan event yang akan dia buat bersama teman teman BEM nya yaitu sebuah teater, kemarin saat hujan turun deras Salsa sebenarnya sudah berkali kali di hubungi oleh temannya yang menyuruhnya menghadiri rapat untuk acara teater yang akan mereka adakan akhir bulan nanti namun Salsa sedang malas ikut rapat dan memilih berkutat dengan bindernya di kelas sendirian saat teman teman sekelasnya sudah pada pulang. Salsa beralasan ada urusan keluarga yang mengharuskan dia pulang lebih awal setelah matkul selesai, dan beruntungnya teman teman satu organisasinya percaya pada alasan konyolnya.

Hari ini cuaca begitu cerah dan hal itu membuat senyum Salsa mengembang seiring dengan sinar matahari yang juga cerah, Salsa memutuskan menghabiskan waktu di kafe dekat gedung kampusnya sendirian. Dia memesan roti bakar karamel dan juga secangkir hot chocolate, paginya terasa menyenangkan dan seperti tanpa beban. Saat tengah menikmati suasana pagi yang cerah, Salsa melihat Ghea datang menghampirinya ke kafe itu dengan wajah murungnya. Salsa sudah menebak pasti sahabat karibnya sedang tidak baik baik saja, dia pun segera menanyakan apa yang terjadi pada Ghea hingga membuatnya murung sepagi ini.

"Kenapa, Ghe?" Salsa bertanya dengan raut khawatir

"Gue lagi sedih, Sal, gue abis di putusin sama pacar gue semalem" Ghea mulai bercerita sambil terus menangis sedih

"Loh kok bisa, Ghe? Emang apa masalahnya sampe lu di putusin?" Salsa mencoba menenangkan Ghea yang semakin keras tangisannya membuat beberapa pengunjung kafe menengok ke arah tempat mereka duduk, Salsa hanya tersenyum kikuk pada pengunjung yang menatapnya dengan tatapan kesal karena keberisikan 

"Pacar gue punya selingkuhan, Sal, dia lebih pilih selingkuhannya daripada gue" Ghea semakin mengencangkan volume suaranya

"Ghe, bisa pelanin suara lu gak? Tuh liat kita jadi objek tontonan pengunjung kafe" Salsa berkata pada sahabatnya dengan wajah malu

Ghea pun menatap sekitar dan dia baru sadar bahwa dia dan Salsa sudah jadi objek tontonan pengunjung kafe yang terganggu oleh suara berisik dirinya saat menangis tadi, namun dia tak peduli karena hatinya sedang benar benar hancur sekarang dan dia hanya ingin menangis puas.

"Bodo amat, gue lagi sedih hari ini" Ghea terus saja menangis semakin membuat Salsa merasa malu

"Ghe, malu tau gue" Salsa berkata pelan

"Sal, lu gak ikut rapat?" Ghea mengusap air matanya menggunakan tissue yang dia ambil dari atas meja di kafe itu

"Nanti siang gue rapat, doain ya semoga event ini lancar biar Sastra Inggris naik akreditasinya jadi A" Salsa agak lega setelah Ghea menghentikan tangisannya

"Iya, Sal, apapun yang lu lakuin pasti gue doain kok biar lancar apalagi ini menyangkut nama prodi kita kan, gue yakin kampus pasti bangga punya mahasiswa cerdas kayak lu" Perkataan Ghea tanpa sadar membuat Salsa tersipu malu setelah dia mengatakan Salsa sebagai mahasiswa cerdas

"Thanks ya Ghe" Salsa tersenyum pada sahabatnya yang di balas senyum juga

Setelah dari kafe Salsa dan Ghea pun memutuskan pergi ke perpustakaan sembari menunggu waktu siang karena siang ini Salsa ada rapat bersama anggota BEM lainnya, Ghea yang juga bolos kuliah hari ini pun memutuskan mengekor Salsa kemanapun dia pergi. Di perpustakaan mereka hanya duduk sambil menikmati wifi gratis, Salsa asyik menonton youtube sedangkan Ghea asyik berfoto selfie untuk di upload ke sosmednya.

"Salsa, Ghea, lu berdua bukannya masuk kelas malah duduk disini!!" Amel yang merupakan teman satu kelas mereka namun sangat membenci Salsa karena iri pada kecantikan Salsa pun memergoki Salsa dan Ghea di perpus

Salsa hanya memutar bola matanya melihat tingkah Amel yang terkesan berlebihan, mereka bukan lagi anak SMA yang masih harus di atur. Lagipula ini bukan pertama kalinya Salsa bolos matkul kenapa pula dia harus di perlakukan seperti ini oleh Amel, Amel yang melihat ekspresi ketidak sukaan dari wajah Salsa pun semakin menantang Salsa untuk bertengkar dengannya diluar wilayah kampus. Ghea yang melihat sahabatnya di ancam seperti itu pun merasa geram pada wanita berambut pendek sebahu itu dan siap membela Salsa jika ada yang berani macam macam pada Salsa.

"WOY SALSA! LU KAN BEM KENAPA KASIH CONTOH BURUK BUAT TEMEN SEKELAS! GAK NYANGKA GUE!" Amel meninggikan nada suaranya membuat sebagian mahasiswa lain menengok kearah tempatnya berdiri

"Gila ya haha! Udah bolos matkul eh pura pura rajin nongkrong di perpus padahal minta wifi gratisan! Gak usah sok rajin deh lu, cancel aja tuh event yang mau lu buat yang kata lu mau naikin akreditasi prodi kita kalo tingkah lu aja kayak gini!! HYPOCRITICAL" Amel tertawa jahat

"Cukup ya!! Gak usah ngatur hidup gue deh lu!! Mau gue bolos kek itu urusan gue, lagipula gue gak bakal ngerugiin lu kok kalo di akhir nilai gue jelek!! Ngapain lu ngamuk disini bikin malu gue doang" Salsa akhirnya angkat bicara karena muak pada wanita yang merasa dirinya paling benar

"Udah berani lu sekarang sama gue!! How many lives do you have, bitch!! I'm waiting for you in a quiet place and outside campus area!! Don't forget to come see me this afternoon!! " Amel mendekatkan wajahnya pada wajah Salsa lalu membisikan kalimat ancaman yang membuat Salsa sama sekali tak takut

Ghea yang melihat sahabatnya diancam pun turun tangan membela sahabatnya.

"Gak usah sok merasa hebat, Mel, kalo berani one by one jangan beraninya keroyokan! Hayu lu lawan gue dulu gak usah sok ngancem sahabat gue!" Ghea yang sudah geram pun menunjukan wajah marahnya pada Amel

Amel tak menggubris omongan Ghea karena dia pun mulai takut dan memutuskan pergi meninggalkan Ghea dan Salsa, Salsa yang melihat tingkah Amel pun hanya tersenyum mengejek karena biasanya orang yang berani di omongan tak berani di tindakan.

Siang ini Salsa menghadiri rapat untuk membicarakan event yang akan dia dan teman temannya adakan, Ghea yang bukan bagian dari anggota BEM pun memutuskan pulang duluan karena malas menunggu Salsa selesai rapat. Sore harinya setelah selesai rapat Salsa pun memutuskan pulang, dia tak melihat Noah sedari pagi tadi padahal mereka satu organisasi namun Noah sepertinya tak menghadiri rapat. Entah mengapa seharian tak bertemu Noah membuat hatinya sedih dan galau, apa mungkin sudah waktunya untuk Salsa menjawab pernyataan cinta dari Noah kemarin, namun dia masih ragu jika setelah mereka resmi pacaran Noah akan meninggalkannya atau berselingkuh di belakangnya.

Salsa melangkahkan kakinya dengan langkah lambat saat dirinya baru keluar dari ruangan tempatnya rapat tadi, matanya terus saja mencari Noah dan berharap Noah hadir disini. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, sudah waktunya untuk pulang dan berhenti mengharapkan seseorang. Mengapa jatuh cinta harus sesakit ini. Setelah cukup lama menunggu taksi yang lewat namun tak ada akhirnya Salsa memutuskan pulang dengan menaiki angkot, sebenarnya bisa saja dia menelpon ayahnya meminta di jemput namun dia yakin tak mungkin ayahnya yang notabene cuek padanya akan mau menjemputnya di kampus. Jika mengingat betapa menyedihkan hidupnya Salsa hanya bisa tersenyum pahit. Malam yang gelap pun tiba, malam ini Salsa memutuskan menelpon Fany yaitu teman sekelasnya untuk menanyakan apakah tadi Noah masuk kelas atau bolos juga seperti dirinya. Salsa beralibi bahwa Noah tak menghadiri rapat BEM tadi siang sehingga dia mencari Noah agar Fany tak curiga padanya padahal tujuan dia menanyakan Noah adalah karena dia begitu merindukan Noah namun gengsi untuk mengungkapkan perasaannya.

"Halo Fany, maaf ganggu waktu kamu, aku mau tanya tadi Noah masuk kelas gak?" Salsa berkata dengan nada sopan karena sebenarnya dia pun tak begitu akrab pada Fany sehingga masih canggung saat menelpon Fany walaupun mereka satu kelas

"Noah masuk kelas kok tadi, emangnya kenapa, Sal?" Fany menjawab sopan

"Oh itu, aku kan tadi rapat BEM dan dia gak hadir ke rapat makanya aku tanya kamu soalnya aku tadi kan gak masuk kelas hehe aku kira Noah juga gak masuk kelas makanya dia gak ikut rapat eh ternyata dia masuk kelas ya tadi pagi, oke deh Fan thanks ya infonya" Salsa tersenyum kikuk

"Oke sama sama, Sal" Fany tersenyum seraya menutup sambungan telpon

Salsa merasa heran kenapa Noah tak mencarinya padahal biasanya tiap dirinya menghilang pasti Noah akan langsung mencarinya, apa ucapan Noah kemarin sore adalah bualan semata. Salsa hanya melamun menatap bintang dan bulan dari jendela kamarnya.

Love and PainWhere stories live. Discover now