Wanita Tak Tahu Diri

4.5K 167 2
                                    

"Kenapa diam, sayang? Please answer me" Noah setengah memaksa yang semakin membuat Salsa bingung sekaligus muak

Salsa pun melengos pergi keluar dari ruang rawat inap meninggalkan Noah yang masih berharap ada jawaban darinya, dia memanglah tak ingin bercerai demi Celice namun dia juga tak yakin bisa memaafkan Noah. Karena tak ingin terlalu pusing memikirkan Noah dan semua drama yang dibuatnya, Salsa pun memutuskan pulang. Di rumah dia sudah di sambut oleh Celice yang bertanya kemana dia pergi dan mengapa Celice tak di ajak, Salsa hanya menjawab bahwa dia pergi karena ada urusan penting dan mendadak.

Keesokan harinya seperti biasa Salsa melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga yaitu memasak, mencuci piring, dan hal hal lainnya yang setidaknya membuat pikirannya sedikit demi sedikit melupakan Noah dan segala drama rumah tangganya, sejak kuliah dulu Noah memanglah terkenal suka membuat drama yang membuat Salsa muak. Dulu bahkan Noah sampai membuat puisi romantis untuknya dan di bacakan di depan teman teman sekelasnya hingga membuat Salsa malu bukan main, bukannya Salsa tak ada perasaan ataupun tak menghargai usaha Noah untuk mendekatinya namun dia menilai Noah terlalu lebay.

"Kita kan anak sastra, Sal, jadi wajar kita pandai berpuisi" Noah mengatakan hal itu dengan lantang saat Salsa memelototinya karena malu melihatnya berpuisi di depan teman teman sekelasnya saat mereka baru semester 1

Entahlah apa yang membuat hati Salsa akhirnya berlabuh pada Noah yang menurutnya adalah laki laki sempurna, mungkin dia telah termakan rayuan busuk Noah dulu yang memang pandai berkata kata manis dan bersikap layaknya hero saat di butuhkan. Berbeda dengan sekarang yang seperti monster yang begitu menyeramkan dan siap membunuh siapapun yang berurusan dengannya, jika mengingat Noah dan kenangannya dulu semakin membuat Salsa muak dan kembali terluka.

Setelah semua pekerjaan rumah tangganya selesai Salsa pun memutuskan menjenguk mertuanya karena biar bagaimanapun dia tak akan membenci mertuanya karena sikap mertuanya padanya yang begitu baik dan menyayanginya seperti putri kandungnya sendiri, sekalipun pada akhirnya Salsa dan Noah harus bercerai namun Salsa tetap akan terus menjenguk mertuanya. Dia begitu menyayangi mertuanya seperti dia menyayangi orang tuanya sendiri, di rumah mertuanya Salsa seperti biasa di sambut dengan hangat serta sudah di masakin makanan kesukaannya yaitu tumis kangkung saos tiram dan udang asam manis juga tak lupa orange juice sebagai minuman favorite nya. Mereka seperti sudah firasat bahwa Salsa akan datang hari ini sehingga sengaja masak makanan kesukaan Salsa dan hal itu semakin membuat Salsa merasa seperti mempunyai orang tua kedua.

"Bagaimana? Enak gak masakan mama?" Ibu mertuanya bertanya penasaran

"Of course, mom" Salsa mengangguk sambil tersenyum lalu kembali makan

"Ah kamu bisa aja, oh ya gimana kabar Celice? Kenapa gak di ajak kesini juga? Mama dan papa kangen sama Celice" Ibu mertuanya begitu merindukan Celice karena jarang bertemu

"Tadi pas aku kesini Celice masih di sekolah, ma, makanya gak aku ajak" Salsa menjawab sambil terus makan

"Sabtu depan kamu kesini lagi ya ajak Celice soalnya mama mau masak makanan kesukaan Celice" Ibu mertuanya tersenyum

"Oke, ma" Salsa mengangguk

Setelah selesai makan Salsa dan ibu mertuanya pun mengobrol santai di sofa ruang tamu, mereka terlihat sangat akrab bahkan seperti tak kehabisan bahan obrolan. Apapun mereka obrolkan hingga terkadang membuat ayah mertua Salsa menggeleng melihat keakraban mertua dan menantu itu.

"Sal, gimana kabar Noah? Apa kamu sudah menjenguknya di RS?" Ibu mertuanya menyinggung soal Noah dengan nada ragu karena takut Salsa sedih

Salsa terdiam sesaat dan kembali teringat Noah dan semua kenangan buruknya, dia ingin menjawab bahwa keadaan Noah tak baik baik saja namun dia takut ibu mertuanya sedih jika mengetahui keadaan anaknya karena biar bagaimanapun Noah tetaplah anak kandungnya walaupun yang dia tahu ibu mertuanya begitu kesal pada Noah saat mengetahui bahwa Noah berselingkuh serta menyakiti anak istrinya.

"Noah baik baik saja, mama belum jengukkah?" Salsa balik bertanya

"Belum, Sal, baru rencana hari ini mau jenguk tapi mama ragu karena takut di RS ada wanita itu yang menjaga Noah, kamu tau kan mama malas bertemu dia" Ibu mertuanya menjawab dengan nada kesal dan wanita yang di maksud ibu mertuanya adalah Putri sang pelakor

"Kemarin saat Salsa kesana gak ada Putri, ma, Noah hanya sendirian disana" Salsa menjawab pelan

"Baguslah kalau gak ada dia, yaudah nanti malam paling mama sama papa kesana" Ibu mertuanya seperti lega karena tahu tak ada Putri disana

Malam harinya Salsa mendapat panggilan telpon dari nomor tidak di kenal namun saat dia melihat profil foto orang itu dia langsung bisa menebak bahwa yang menelponnya adalah Putri, karena malas berurusan lagi dengan Putri dia pun tak mengangkat panggilan masuk itu. Setelah hampir 6 kali menelpon namun tak diangkat akhirnya Putri pun mengirim pesan Whatsapp dengan kalimat panjang kali lebar yang membuat Salsa semakin malas membacanya, karena penasaran yang hebat akhirnya Salsa terpaksa mengikuti rasa penasarannya dan membaca pesan Whatsapp dari sang pelakor itu. Dia hanya tersenyum membacanya dan menganggap pesan itu bukanlah pesan yang penting alias hanya spam saja.

Pagi harinya saat baru bangun tidur Salsa kembali mendapat panggilan masuk dari Putri sebanyak 3 kali namun lagi lagi tak dia angkat, Putri seperti tak kehabisan akal agar panggilan telponnya di angkat oleh Salsa dia pun menggunakan nomor lain namun Salsa tetap tahu itu pasti dari Putri. Sore harinya Putri kembali menghubunginya dan pada akhirnya Bik Iyah yang mengangkat panggilan masuk itu atas perintah Salsa karena Salsa malas berbicara dengan Putri, Putri terlihat marah pada Bik Iyah karena terlalu ikut campur urusan dia dengan Salsa serta menghina Bik Iyah sebagai orang yang tidak berpendidikan tinggi.

"Heh, lu cuma pembantu aja sok sok an ikut campur urusan gue sama majikan lu, mana majikan lu?? Gue ada perlu sama dia!!" Putri berkata dengan nada tinggi

"Bu Salsa lagi berenang di kolam renang halaman belakang rumah, oh ya dari caramu berbicara sepertinya bukan mencerminkan orang yang ber attitude?" Jawaban Bik Iyah yang pelan di sertai senyuman membuat Putri terdiam seketika, dia seperti tertampar oleh jawaban menohok dari Bik Iyah

"Bu Salsa juga kuliah sepertimu tapi dia tetap bisa berbicara sopan kepada siapapun sekalipun dia sedang kesal serta dia tidak menghina profesi seseorang" Bik Iyah menjawab lagi dengan nada yang pelan

"Bacot amat lu!! Udah ya susah emang ngomong sama orang gak berpendidikan!! Bye" Putri menghina Bik Iyah seraya menutup sambungan telpon dengan kasar membuat Bik Iyah hanya menggeleng

Salsa yang duduk di samping Bik Iyah pun mendengar percakapan Bik Iyah dengan Putri karena Salsa meloudspeaker panggilan telpon itu, dia hanya menggeleng mendengar hinaan Putri terhadap Bik Iyah dan menilai Putri sebagai wanita yang tak beradab. Beberapa hari kemudian Putri kembali mengganggunya melalui panggilan telpon dan pesan Whatsapp namun Salsa tak menanggapi panggilan itu serta tak membaca pesan itu, dia hanya ingin hidup tenang tanpa masuk kembali kedalam drama yang dibuat oleh Noah dan Putri yang berhasil menguras air matanya selama beberapa bulan ini.

Malam harinya saat ingin bersiap siap tidur tanpa sengaja Salsa membaca pesan yang dikirim Putri dan seketika tubuhnya mematung membaca pesan itu, dia tak menyangka Putri akan senekad itu demi mendapat perhatian dari Noah dan pada akhirnya semua kebohongannya selama ini pun perlahan terkuak.

"Memang gue tinggal serumah sama Noah tapi bukan berarti anak yang dikandung gue adalah anaknya Noah,, lu tau kan, kak, gue ini sexy dan cantik jadi semua lelaki pasti mau sama gue"

Love and PainWhere stories live. Discover now