16•Darel& Dannia•

182 20 0
                                    

"Papa mau ngajak kamu buat tinggal sama Papa bersama istri Papa"

Deg, jantung Dannia berdetak lebih cepat. Ia memang sangat ingin tinggal bersama Papa nya, namun entah mengapa ketika Papa nya mengajaknya untuk tinggal bersama, ada perasaan yang mengganjal. Apalagi ketika Papa nya menyebut kata istri, seperti ada perasaan tidak rela.

"Kenapa Papa tiba-tiba ngajak Dannia untuk tinggal bareng Papa?" Tanya Dannia.

"Karna kamu juga harus lebih kenal sama istri Papa yang jelas adalah Mama kamu serta kakak kamu" jawab Papa Dannia.

"Enggak, Mama Dannia cuma satu, dan Mama Dannia udah tenang di alam sana" tolak Dannia.

"Dannia!"

"Dan kakak Dannia juga cuma satu, kak Andra, nggak ada yang lain" ucap Dannia.

"Kamu itu perempuan, kamu masih dalam pengawasan dan juga butuh orang yang bisa jagain kamu" ucap Papa Dannia

"Darel bisa jagain Dannia, bakan Darel selalu ada buat Dannia, enggak seperti Papa yang dateng ke Dannia kalau ada maksud tertentu, seperti saat ini" jawab Dannia.

"Kamu memang susah dibilangin, seperti Mama mu"

"Mama emang bisa terima kalo Papa punya istri lain selain Mama, tapi enggak untuk Dannia, sampai kapanpun Dannia nggak mau tinggal sama Papa apalagi ngakuin istri Papa sebagai Mama Dannia" ucap Dannia sambil berlalu meninggalkan Papa nya.

"Dannia"

"Dannia!!"

Dannia tak mendengarkan panggilan dari Papa nya, ia berjalan masuk ke kamarnya lalu masuk dan mengunci dari dalam.

•••••

Dannia berjalan gontai menuju Darel yang sudah menunggunya.

"Selamat pagi Dannia, awali pagi mu dengan senyuman" ucap Darel ketika melihat wajah lesu di wajah Dannia.

Dannia tak menjawab.

"Kenapa sih lo? Kusut banget tuh muka, kayak orang galau habis diputusin cowoknya, eh tapi gak mungkin banget sih, lo kan nggak punya cowok" ucap Darel.

Dannia memutar bola matanya karna kesal.

"Udah lah ayo berangkat" ucap Dannia sambil masuk ke mobil mendahului Darel.

Darel masih bingung apa yang terjadi pada Dannia. Ia pun langsung masuk ke dalam mobilnya.

Diperjalanan menuju sekolah, Dannia hanya diam tak seperti biasanya. Darel sudah beberapa kali bertanya ada apa dengan Dannia, namun Dannia hanya diam sambil menggelengkan kepalanya. Hingga mereka sampai disekolah pun Dannia masih saja diam.

"Lo udah sarapan?" Tanya Darel ketika mereka berjalan di koridor kelas.

Dannia menggelengkan kepalanya.

"Yaudah ayo ke kantin" ajak Darel.

Dannia menggelengkan kepalanya, "gue gak laper"

Darel menatap Dannia bingung, tak bisanya Dannia seperti ini.

"Kita langsung ke kelas aja" ucap Dannia sambil mendahului Darel.

Darel masih menatap Dannia dengan tatapan bingung. Ia menghela nafasnya pelan, lalu mengikuti Dannia yang sudah berjalan dahulu.

Darel&DanniaOnde histórias criam vida. Descubra agora