RAYAN | 19

161K 17.5K 2.5K
                                    

KARNA DARI KEMARIN KOMEN NYA BISA TEMBUS SAMPE 1K, JADI YU BISA YU 700 KOMEN

KARNA DARI KEMARIN KOMEN NYA BISA TEMBUS SAMPE 1K, JADI YU BISA YU 700 KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah semakin malam, tapi Kiara belum juga pulang dari rumah Zeline. Rayan memutuskan untuk pulang kerumahnya, Karena Kiara yang memaksa nya.

"Sial! Kiara lama banget balik nya!" ketus Rayan.

"Mana di telfon ngga diangkat, sombong banget ni anak." Rayan terus mendumel sambil menghubungi Kiara.

Tak lama dari itu, seseorang masuk kedalam rumah. Tidak lain tidak bukan itu adalah Kiara yang baru saja pulang, ia berjalan santai menuju tempat Rayan.

Rayan bangkit dari duduknya, menatap Kiara dengan tajam. "Kenapa baru pulang?" tanya nya datar.

"Keasikan ngobrol jadi lupa waktu, maaf ya. Nungguin gue ya?" tanya Kiara seperti tak punya dosa.

Rayan melipat kedua tangannya di dada. "Pake nanya lagi, jelas gue nungguin. Lo ngga liat ini udah jam berapa?"

"Ngga, handphone gue di tas, bentar gue liat dulu jam berapa." Kiara melepaskan ranselnya yang bergelantung di pundaknya. Mengambil ponsel lalu menyalakan nya.

Rayan memutar bola matanya malas, kenapa Kiara selalu menyebalkan, tapi juga selalu bikin kangen.

"Mandi, kita makan di luar malam ini."

"Makan diluar atau di rumah bunda?" tanya Kiara yang masih memegang ponsel.

"Diluar, lo mau makan apa? terserah lo aja."

Kiara mengetuk keningnya beberapa kali, beberapa detik kemudian ia menjentikkan jarinya karena sudah menemukan jawaban nya.

"Gue mau sate ayam!" seru Kiara.

Rayan mengangguk pelan. "Ngga mau ke resto aja?"

"Ngga, pokok nya mau sate ayam terus makan nya dipedagang kaki lima pinggir jalan ya?"

"Iya, sana mandi dulu, gue tunggu disini. Jangan lama!"

"Oke bos." Kiara langsug ngacir pergi ke atas untuk membersihkan dirinya sekaligus berganti pakaian.

°°°  

Rayan memberhentikan motor hitam nya di area khusus parkir motor, meskipun mereka makan di pedagang kaki lima pinggir jalan, tempat parkir motor sudah tersedia.

Akan mengganggu pengendara lain jika parkir sembarangan bukan?

Kiara menuruni motor Rayan, melepaskan helmnya sembari merapikan rambutnya yang terlihat berantakan.

RAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang