RAYAN | 35

137K 16.1K 6.5K
                                    

2K VOTE + 2K KOMEN

Pagi-pagi sekali Kiara sudah berada di rumah Alin, itu membuat Alin selaku bunda Rayan bingung dengan kedatangan Kiara kerumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali Kiara sudah berada di rumah Alin, itu membuat Alin selaku bunda Rayan bingung dengan kedatangan Kiara kerumah nya.

Sudah beberapa menit lalu Kiara menduduki sofa sambil menunggu Alin yang sedang membuatkan nya minum.

Rasa gelisah yang sekarang sedang menghantui pikiran nya membuat Kiara memutuskan untuk berbagai cerita dengan bunda nya ini. Karena Kiara tidak bisa menyelesaikan seorang diri.

Setelah beberapa menit meninggalkan Kiara. Alin kembali dengan membawa satu cangkir minuman yang ia langsung letakan di atas meja.

"Ra, tumben kesini sendiri. Rayan kemana?" tanya Alin.

Kiara yang awalnya terfokus pada ponsel kini menatap seseorang yang berada didepan nya ini. "Rayan masih tidur bun, Kiara kesini mau bicara sesuatu sama bunda."

"Bicara soal apa Ra?"

Kiara sedikit menundukkan kepalanya, "ehmm bun, kalo Kiara putus sekolah gimana menurut bunda?"

Alin sedikit terkejut mendengar ucapan Kiara, "loh kenapa Ra? Kiara ada masalah?"

"B-bukan itu ko bun, aduh Kiara malu bilang nya ke bunda." Pipi Kiara memerah seketika.

Melihat Kiara tersenyum malu, membuat Alin ikut terkekeh pelan, "bunda jadi kepo, Kiara mau bilang apa?"

"Tapi bunda jangan bilang Rayan ya bun, kalo aku cerita ini ke bunda."

"Percaya sama bunda Ra."

Kiara menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya ia berani berbicara apa yang ada di pikiran nya sejak kemarin, "Rayan minta hak nya bun, Kiara siap kalo harus hamil muda."

Sontak itu membuat Alin sangat terkejut, mata nya terbuka sempurna. "Ra, ini bunda ngga salah dengar kan?"

"Ngga bun, Kiara takut bunda marah....." ucap Kiara lirih.

Bukan nya marah Alin malah terkekeh kembali jelas itu membuat Kiara terheran-heran. Jantung kiara sedang tidak aman seperti ini menunggu jawaban bunda, Alin malah terkekeh seperti itu.

"Jadi kamu kesini mau bilang itu ke bunda Ra?"

Kiara mengangguk cepat. "Salah ya bun?"

"Ra, tapi kamu masih sangat muda, kamu masih punya masa depan. Kamu ngga iri nanti liat teman mu sukses?"

Kali ini Kiara menggeleng pelan, "Masa depan Kiara sekarang itu Rayan bunda."

Alin merubah posisinya menjadi lebih dekat dengan Kiara, ekspresinya pun berubah menjadi sendu. Tanpa aba-aba Alin langsug memeluk Kiara erat.

Kiara yang dapat serangan tiba-tiba pun hanya berdiam diri tanpa membalas pelukan Alin yang lagi-lagi membuat nya bingung.

"Maafin bunda Ra, kamu harus kehilangan masa depan kamu." Terdengar lirih dengan diiringi air mata yang berjatuhan di kedua pipi Alin.

RAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang