RAYAN | 46

151K 9.4K 856
                                    

"Ra, lo liat sepatu gue ngga?" tanya Rayan pada Kiara yang tengah melahap rotinya sambil memainkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, lo liat sepatu gue ngga?" tanya Rayan pada Kiara yang tengah melahap rotinya sambil memainkan ponselnya.

Kiara tak menoleh ke arah Rayan, "ngga."

Rayan kebingungan mencari sepatu hitam sekolah nya, seingatnya semalam ia letakkan di samping sepatu Kiara, tapi sekarang hanya ada sepasang sepatu Kiara saja.

"Kan gue letakin di sebelah sepatu lo?" oceh Rayan.

Kiara memberhentikan aktivitas nya sejenak, risih mendengar suara Rayan yang sedari tadi mengganggu sarapannya. "Gue ngga liat, Rayan. Lagian lo kan pelupa coba cari yang bener deh." suruh Kiara.

"Ngga ada Ra, udah seratus kali gue cari."

"Coba sekali lagi liat deh, sampe gue yang turun tangan cari terus ketemu, abis lo sama gue!"

Rayan tak berkedip mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kiara barusan, akhirnya Rayan coba melihat rak sepatu nya sekali lagi.

Ketika kembali melihat rak sepatu nya, alis nya terangkat karena ternyata sepatu nya ada disana.

"Siapa yang letakin disini?" tanya Rayan dengan polosnya.

Kiara yang sudah kesal hanya memutar bola matanya malas, "siipi ying litikin di sini?" Kiara mengulang kembali ucapan Rayan.

"Sorry, tadi perasaan gue ngga ada. Kenapa tiba-tiba ada? aneh."

"Lo yang aneh, makanya cari tuh pake mata, jangan pake mulut!"

"Sumpah Ra, tadi ngga ada tapi pas lo bilang liat lagi baru ada, lo punya tuyul ya Ra?" omongan Rayan semakin ngelantur saja.

"Tuyul, Tuyul. Bapak lo tuyul." Kiara seketika membekap mulutnya sendiri dengan tangan nya. "Bercanda Ray, maaf."

Kiara membuang mukanya saat melirik wajah Rayan yang menatap nya terus menerus.

"Gue aduin bunda lo, bilang bokap gue tuyul."

Seketika Kiara gelagapan mendengar nya, "lo duluan si yang mulai."

"Yaudah cepet nanti telat ke sekolah."

°°°

"Anjing, ni orang emang anjing, ngelunjak amat," Kesal Gefin.

Semua orang yang berada di kelas pun menatap Gefin heran.

"Ngapain ngeliatin gue? ganteng? emang, baru tau lo?" setelah mengatakan itu pandangan mereka pun beralih seperti semula.

"Kenapa si lo, marah mulu, lagi pms?" tanya Agam.

"Gua kesel liat muka lo, kaya monyet." Gefin mematikan ponselnya, lalu meletakkan nya di atas meja dengan kasar.

Agam yang mendengar itu pun langsung membuka lebar mata nya, "anjir, sakit hati gua denger nya."

"Sorry, kelepasan. Gua kesel sama anak kelas sebelah yang naksir sama Zee."

RAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang