RAYAN | 28

136K 15.8K 3.7K
                                    

2K VOTE + 1K KOMEN SEPERTI BIASA

Rayan menghela nafas berat saat Kiara terus mendiamkan nya sedari tadi, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Kiara pada malam hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayan menghela nafas berat saat Kiara terus mendiamkan nya sedari tadi, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Kiara pada malam hari ini.

Heran, ada apa dengan Kiara, bahkan Rayan sudah coba dengan menanyakan sesuatu pada Kiara tapi tetap saja berujung tidak di jawab oleh Kiara.

Rayan melirik Kiara yang sedang bermain ponsel sambil merebahkan dirinya di atas kasur. Sedangkan Rayan tengah duduk di sofa yang terletak di sudut kamar.

"Ra, kenapa si?"

Kiara melirik Rayan sekilas setelah itu fokus kembali pada ponselnya.

"Cewe kalo ngambek malah diem, mana gue tau coba dia mau apa, dia kenapa, pusing." Rayan bergumam kecil.

Lalu Rayan mengambil segelas susu hangat miliknya, berjalan menuju kasur tempat Kiara berbaring.

Rayan mengulurkan susu itu ke hadapan Kiara, "mau susu?"

"Ngga."

Sedikit lega mendengar Kiara menjawab ucapan walaupun lebih banyak sakit hati nya.

"Ra, kenapa si? jangan gini dong." sebelah lengan Rayan mengguncang tubuh Kiara.

Merasa tidak suka, Kiara menepis tangan Rayan, "Ngga usah kaya anak kecil bisa?"

"Ra?" tegur Rayan terkejut.

Ada apa dengan Kiara nya ini?

"Mending lo diem, ngga usah ganggu gue dulu, gue mau sendiri."

"Lo kenapa si Ra, jangan gini dong, Ra gue punya salah ya sama lo?"

"Salah lo banyak! coba lo pikir sendiri dimana kesalahan lo."

"Gue ngga ngerti maksud lo Ra."

"Diem! gue mau sendiri."

"Gua ngga akan tenang kalo lo ketus gini ke gue Ra."

"Udah ya Ray, gue cape mau tidur." Kiara meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu menarik selimut, dan mulai memejamkan matanya.

"Lo kenapa? mau apa? gue salah? Ra, jangan diem aja, ngomong dong Ra." Rayan terus membujuk Kiara agar mau berbicara padanya.

"Gue ngantuk." Kiara membalikkan tubuhnya menjadi membelakangi Rayan.

Rayan menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan, mencoba menahan emosinya, bagaimana pun Rayan tidak boleh emosi pada Kiara. Bisa abis sama bunda.

Ponsel yang tergeletak di atas Nakas berbunyi, suara nya dari ponsel milik Rayan, lalu Rayan berjalan untuk mengambil ponsel nya.

GRACIO (20)

Zidan : woy, mang Oding sini kasian dia kesepian.

Dehan : rame?

RAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang