Fakta

2.6K 189 13
                                    

***

Lena POV

Hai semua... Apa kabar? Kalian kangen aku? Aku juga kangen banget sama kalian, kangen juga sama orang yang satu ini.

Masih ingat sama dia kan? Papinya Carol, iya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih ingat sama dia kan? Papinya Carol, iya... Dia adalah orang yang udah buat perasaanku kacau balau, yang sering bikin aku salting, bikin aku marah, bikin aku sedih, sekaligus bikin aku bahagia karena perhatian-perhatian kecilnya.

Entah kenapa dia yang seharusnya lebih pantas aku panggil ayah diam-diam masuk ke dalam hatiku, membuatku jatuh dan merasakan apa yang namanya itu cinta.

Ya, aku akui, dia adalah cinta pertamaku. Kalian pasti nggak percaya kan? Seorang Magdalena, diusianya yang udah dua puluh dua tahun baru bisa merasakan cinta.

Dulu... Aku emang terlalu tertutup sama semua laki-laki. Bukannya aku nggak suka cowok, cuma aku males aja punya hubungan sama mereka, aku lebih suka belajar, dan menghabiskan waktuku dengan hal-hal yang bermanfaat lainnya selain sama cowok. Aku pun nggak pernah punya temen cowok sama sekali, waktu sekolah atau kuliah pun hanya sekedar berinteraksi sama mereka, karena aku sendiri nggak begitu suka berteman sama cowok.

Dan saat ini, satu-satunya teman dan sahabat yang aku punya hanyalah Carol, hanya dia satu-satunya teman yang aku percaya.

Carol... Udah lama aku nggak ketemu dia, terakhir kali kita ketemu pas aku jengukin dia di rumah sakit dan gendong baby Alden. Terakhir kali juga aku ketemu sama dia, pria itu... Pria yang tiba-tiba sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat sama aku. Entah apa kesalahanku, tiba-tiba aja dia jadi dingin dan seolah-olah nggak kenal sama aku.

Dia bahkan nggak menyapa, atau sekedar basa-basi sama aku.

Hatiku makin sakit, makin kecewa, makin terpuruk dengan sikapnya. Aku pikir selama ini dia juga punya perasaan yang sama kayak aku. Tapi ternyata aku yang salah, aku yang kepedean dan memang aku yang terlalu berharap tinggi.

Padahal dia mungkin hanya menganggapku sama kayak Carol, kayak anaknya sendiri, apalagi jarak usia kita terpaut jauh. Dia pasti nggak mungkin suka sama aku, perhatian nya selama ini hanya sekedar rasa peduli yang ia tunjukkan kepada sahabat putrinya, tidak lebih.

Jadi aku harus sadar diri, sadar jika kita berdua memang tidak cocok dan tak mungkin untuk bersatu.

Beda dengan Carol yang berjuang demi cintanya, melakukan segalanya supaya bisa menikah dengan om Sam dan akhirnya sekarang mereka berdua bisa hidup bahagia. Tapi aku bukan Carol, kita jauh berbeda, aku nggak seberani itu, aku terlalu pengecut dan takut. Carol adalah wanita yang frontal serta penuh percaya diri, sedangkan aku adalah wanita yang pemalu serta penakut.

Menyatakan cinta secara langsung mungkin bagi Carol adalah hal biasa, tapi bagiku hal itu adalah hal yang sangat pantang aku lakuin, secara aku adalah wanita, wanita yang nggak bisa menyatakan perasaan cintanya duluan sebelum laki-laki. Karena ya, alasanku cukup klasik, aku takut kecewa, aku takut ditolak, aku takut sakit hati dan aku takut nggak diterima.

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Where stories live. Discover now