Bersembunyi

1K 141 7
                                    

***

Sampai hampir pukul satu dini hari, Moreno dan Ody masih belum bisa menemukan Lena. Moreno cemas bukan main, khawatir akan kondisi wanita yang tengah berbadan dua itu. Moreno merasa ada yang sedang Lena sembunyikan darinya, seperti ada yang janggal, dan ia harus segera bertemu dengan Lena untuk meminta penjelasan dari wanita itu.

Namun sayangnya, Moreno bingung harus mencari Lena kemana lagi.
Kemana wanita itu pergi kira-kira?

"Om sebaiknya balik aja!" Saran Ody pada Moreno.

"Hhh... Saya sangat mencemaskannya, bagaimana mungkin saya bisa tenang sedangkan dia belum bisa kita temukan. Kalau terjadi sesuatu bagimana? Dia kan sedang hamil, apa lagi malam-malam begini." Ujar Moreno dengan nada gusar, ia usap wajahnya dengan kasar, merasa frustasi, selalu seperti ini jika ia sedang panik atau khawatir pada seseorang yang ia sayangi. Seperti dulu ketika Lena sedang sakit, Moreno sangat cemas, rasa khawatir yang ia rasakan sungguh jelas berbeda ketika ia tengah mengkhawatirkan putrinya Carol.

"Om sebenarnya punya hubungan apa sama kak Lena? Kenapa om bisa sekhawatir ini sama dia? Kalian berdua nggak mungkin punya hubungan khusus kan? Secara om..." Ody tampak mengamati Moreno lebih detail, membuat Moreno risih, namun ia maklum anak muda didepannya satu ini merasa curiga dengannya, ia lebih pantas disebut sebagai ayah bagi Lena, sedangkan rasa khawatirnya saat ini bisa dibilang lebih seperti tengah mengkhawatirkan kondisi kekasihnya.

"Saya akan menjelaskannya, tapi tidak sekarang. Saya masih belum tenang sebelum Lena berhasil kita temukan."

"Aku yakin dia nggak jauh-jauh dari sini, dia udah kenal daerah sini om."

"Tetap saja saya masih cemas, saya akan mencarinya sekali lagi. Jika kamu menemukannya, segera hubungi saya. Kamu sudah menyimpan nomor handphone saya kan?"

"Iya om." Angguk Ody patuh.

Moreno pun tersenyum samar, lalu segera pergi meninggalkan Ody yang masih terdiam. Sebenarnya Ody sudah mengetahui keberadaan kakak sepupunya itu, Lena sekarang sudah pulang ke rumahnya, tadi wanita itu sempat menelepon Ody. Ody juga bilang jika ia bertemu dengan Moreno yang tengah mencari Lena, namun Lena langsung melarang Ody untuk memberitahukan keberadaannya kepada Moreno.

Mungkin diantara Lena dan Moreno ada hubungan khusus yang Ody tidak ketahui, namun pemuda itu tak mau terlalu ikut campur mengenai kehidupan pribadi kakak sepupunya. Ody sangat menghargai privasi Lena, dan ia tak ingin tahu apapun sebelum Lena sendiri yang menceritakan segalanya.

***

Sehari berlalu, Moreno masih mencari Lena seperti orang bodoh. Ia yang seharusnya menghabiskan waktunya dengan berlibur dan mendatangi tempat-tempat wisata malah berakhir dengan mencari keberadaan wanita muda yang sudah berhasil mencuri hatinya itu.

Harusnya hari ini Moreno musti kembali ke Jakarta, banyak pekerjaan menantinya disana. Apalagi Carol terus menghubunginya dan menanyakan kondisinya. Namun sayangnya Moreno masih belum ingin pulang, seakan berat sekali meninggalkan Bandung.
Masih ada yang mengganjal pikirannya.

Sedangkan di rumah Heni, Lena masih melakukan aktivitas seperti biasanya. Seolah lupa dengan apa yang Ody katakan mengenai Moreno yang masih mencarinya. Lena sudah tidak peduli, terserah apapun yang akan pria tua itu lakukan, Lena tak mau tahu lagi. Moreno sudah berbahagia bersama Devina, jadi untuk apa pria itu mencarinya.

"Kak! Mending Lo sama om itu ketemuan terus bicara deh." Ujar Ody pada Lena yang tengah menonton film.

"Ogah! Buat apa?"

"Ck, dari kemarin dia neror gue terus tau, gue takut dia macem-macem sama gue. Dia kayaknya berkuasa banget, gue mana berani ngelawan dia." Ungkap Ody dengan nada kesal. "Lagian ketemu terus tinggal ngomong abis itu selesai apa susahnya sih? Dari pada kucing-kucingan kayak gini."

"Masalahnya nggak semudah itu Dy! Masalah kita terlalu rumit, gue nggak mau kalau dia sampai tau tentang anak i-"

"Oh... Jadi anak yang Lo kandung itu ternyata beneran anak dia?" Sahut Ody dengan tatapan penuh selidik, membuat Lena langsung menutup mulutnya.

"Gu-"

"Iya kan! Gue bener kan? Ngaku deh Lo!" Tuntut Ody.

"Dy... Jangan keras-keras!" Pinta Lena dengan nada memohon.

"Jadi beneran?" Ody pun memelankan nada bicaranya.

"Iya." Angguk Lena dengan terpaksa, mau mengelak seperti apapun ia sudah tak bisa, biarkan saja Ody tau.

"Gila... Selera Lo om-om tajir berbadan kekar."

"Ody!"

"Hehe... Sorry!"

"Jangan kasih tau siapapun tentang hal ini, ini rahasia kita berdua. Tante Heni atau om Wira nggak boleh sampai tau, terutama om Reno. Awas kalau Lo sampai kasih tau dia, abis hidup Lo ditandangan gue."

'Sorry kak, gue nggak bisa janji kalau soal nggak kasih tau om Moreno. Dia berbahaya banget, kalau dia sampai ngancem gue gimana?' ungkap Dio dalam hati. "Beres kak!"

"Hm, gue ke kamar dulu." Pamit Lena, Ody pun hanya menatap punggung kakak sepupunya yang mulai menjauh dengan tatapan tak habis pikir.

Lena dan Moreno bisa melakukan hubungan 'itu' hingga mampu menghasilkan janin diperut Lena, benar-benar luar biasa. Apalagi Moreno lebih pantas dipanggil ayah oleh Lena, lantas bagaimana mereka berdua bisa memiliki hubungan khusus dan melakukan seks, benar-benar tak terduga dan tak disangka-sangka. Kakak sepupunya yang tampak polos, ternyata bisa seliar itu dengan pria seperti Moreno.

***

Moreno lelah, ia tidur hanya sedikit membuat kepalanya sedikit pusing. Pria itu saat ini sedang berada di pinggir jalan bersama Ifan, minum jus disebuah kedai kaki lima yang tampak sepi.

"Gimana pak? Balik ke Jakarta aja yuk! Mending kerja dari pada nyari sesuatu yang tidak pasti."

"Fan!"

"Maaf pak." Ifan tampak sungkan, mungkin kata-katanya barusan menyinggung hati Moreno.
"Bapak kelihatan lelah, kalau bapak sampai sakit nanti mbak Carol bisa marahin saya."

"Oke, nanti sore kita balik."

"Serius pak? Jadi bapak udah nyerah?" Kata-kata Ifan barusan langsung membuat Moreno menatap tajam kearah sekretarisnya itu.

"Ck, mau kamu tuh apa sih fan?" Tanya Moreno dengan nada frustasi. Kejadian sejak kemarin membuat dirinya begitu sensitif.

"Iya pak maaf, maafkan saya. Nanti sore kita kembali ke Jakarta. Atau besok aja gimana pak? Ada satu tempat yang belum sempat saya kunjungi soalnya."

"Terserah kamu." Balas Moreno acuh.

Mungkin kembali ke Jakarta dan bertemu dengan cucunya bisa membuat hati Moreno sedikit tenang. Biarlah untuk sementara ini ia melupakan Lena sejenak, toh wanita itu juga tak ingin bertemu dengan dirinya.

***

TBC

vomment yang banyak yah... Comment comment comment 😊 biar makin semangat...

Yang mau pdf bisa lgsg wa ya 085854904480, ada promo 150 dpt 7 - 100 dpt 4. Bayar via TF bank BRI.

ARMAND BABY
ADIK UNTUK JEVIN
DOKTER CINTAKU
BEBY
RAJENDRA
MY HANDSOME DEVIL
MY NAUGHTY FIANCEE

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang