Memikirkannya

1K 134 59
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sehari di Jakarta, tak bisa sedikitpun membuat Moreno merasa tenang. Beberapa kali pria itu terus menghubungi Ody untuk menanyakan tentang kondisi Lena, Moreno sangat mengkhawatirkan wanita itu, terakhir ia meninggalkan Lena kondisinya terlihat begitu sangat kacau.

Saat berkunjung ke rumah sang menantu, Moreno bahkan tak bisa fokus, terlalu sering melamun, tak konsen saat diajak bicara, dan hal itu membuat Carol merasa sangat khawatir dengan kondisi sang ayah.

"Papi kenapa sih Pi? Cerita dong! Kalau papi diem terus nanti papi bisa sakit, kalau ada masalah tuh diceritain jangan dipendam sendiri." Bujuk Carol pada Moreno.

"Masalah cinta?" Tebak Sam membuat kedua mata Moreno langsung menatap tajam kearahnya.

"Pi!!! Papi berhasil nemuin Lena?" Kini giliran Carol yang bertanya dengan sangat antusias.

"Ck, bahkan lebih dari itu. Ada masalah yang sangat besar diantara kita. Papi masih sangat sulit untuk menjelaskannya sama kamu." Ujar Moreno pada sang putri.

"Pi! Aku nggak suka ya kalau papi kayak gini sama aku, dikira aku ini siapa buat papi? Pokoknya abis ini papi harus cerita, atau kalau papi nggak mau cerita aku bakalan marah dan nggak mau bicara sama papi lagi." Tegas Carol dengan nada emosi. Kalau sudah begini, Moreno hanya bisa mengalah dengan putrinya.

"Kalian berdua sebaiknya bicara, kamu sepertinya memang sedang butuh teman curhat. Aku akan memberikan kalian waktu, biar aku bermain sama Alden dulu." Sam pun menepuk pundak Moreno pelan.

"Makasih sayang." Ungkap Carol pada suaminya dengan penuh cinta.

"Nggak masalah, hibur dulu ayah mertuaku yang sedang galau ini." Ledek Sam dengan senyuman geli.

"Sam!" Seru Moreno tak terima. Namun hal itu malah mengundang tawa geli dari Carol.

"Udah-udah... Mas Sam emang bener kan? Papi emang lagi galau, sekarang papi ceritain semuanya sama aku ya! Aku nggak mau ada satupun yang papi tutup-tutupi." Pinta Carol.

"Baik sweetie." Angguk Moreno dengan patuh. "Jadi begini..."

Moreno pun mulai bercerita, menceritakan segalanya pada Carol tanpa ada yang ia sembunyikan lagi. Termasuk pertemuannya dengan Lena, kondisi Lena, ingatannya yang hilang tentang kejadian dimana ia melakukan hubungan badan dengan Lena, semuanya Moreno ceritakan tanpa terkecuali.

Carol mendengarkan dengan seksama, wajah terkejut dan sedihnya sungguh kentara, tak bisa ia tutup-tutupi lagi. Ibu muda itu mulai menangis, menangisi sahabatnya bukan ayahnya. Ayahnya bahkan yang salah, dan Lena adalah korban. Carol yang kesal pun langsung memukuli tubuh Moreno, Moreno yang merasa bersalahpun tak memberikan perlawanan atau melindungi diri sendiri, pria itu membiarkan sang putri memukulinya sepuas yang ia inginkan.

"Pi... Umur papi berapa sih? Papi kenapa nggak sadar udah berbuat sebrengsek ini sama Lena? Selama ini papi kemana aja? Kenapa harus Lena Pi kenapa? Salah dia apa sama papi?"

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Where stories live. Discover now