Drama

1.1K 130 3
                                    

***

Moreno terkejut bukan main saat Lena menampar pipinya dengan keras hingga semua orang melihat kearahnya. Moreno tak mengerti kenapa Lena bisa melakukan hal ini kepadanya, apa pertanyaannya tadi membuat Lena tersinggung dan marah padanya? Moreno juga tidak tahu.

Tanpa menunggu lama lagi, pria itu pun segera keluar menyusul Lena dan mencarinya, Moreno ingin mendengar alasan kenapa Lena sampai berani menamparnya padahal ia tak mengerti apa kesalahannya.

Pria tampan itu terus mencari disekitar taman, khawatir juga jika sampai Lena kenapa-kenapa sedangkan kondisinya sedang berbadan dua.

"Om!" Namun sayangnya, teriakan Ody langsung membuat langkah Moreno terhenti.
"Mau kemana om? Kak Lena mana?" Tanya Ody dengan tatapan cemas. Moreno bingung mau menjelaskan seperti apa, tapi ia harus jujur pada Ody supaya Ody juga bisa menjelaskannya pada Moreno, pasti ada yang sedang mereka semua sembunyikan dari Moreno.

"Lena pergi, dia pergi setelah menampar saya." Ungkap Moreno membuat Ody mendelikan matanya.

"Nampar om? Kenapa?" Tanya Ody tak mengerti.

"Saya... Saya hanya menanyakan tentang siapa ayah dari bayi yang dia kandung, lalu dia langsung menampar saya." Ungkap Moreno membuat Ody langsung mendesis kesal. Kakak sepupunya itu, kenapa tidak langsung memberitahukannya saja kepada Moreno jika anak yang Lena kandung adalah anak dari pria itu. Kenapa Lena malah menampar Moreno dan membuat pria itu kebingungan seperti ini. Urusan diakui atau tidaknya itu urusan belakangan, yang penting Lena sudah jujur pada Moreno. Jika Lena main drama dan kode-kodean seperti ini, maka urusan mereka pasti tidak akan kelar-kelar. Ody sudah sangat lelah melihat penderitaan kakaknya selama ini, Ody ingin melihat Lena bahagia bersama orang yang ia cintai.

"Om, aku bakalan jujur, tapi om harus percaya sama aku."

"Jujur apa?" Tanya Moreno penasaran.

"Tapi om harus percaya sama aku."

"Iya." Angguk Moreno dengan penuh keyakinan.

Ody pun segera mendekat kearah Moreno, lalu membisikan sesuatu ditelinga pria itu. Kata-kata Ody barusan langsung membulatkan kedua mata Moreno, terkejut, terperangah, tak mengerti, semua seakan bercampur jadi satu.

"Percaya nggak percaya tapi aku udah jujur sama om, soal detailnya lebih baik om tanyain langsung sama kak Lena karena aku sendiri nggak tau apa-apa." Ucap Ody.

"Dy! Lena mana?" Tanya Heni yang tiba-tiba saja datang dengan wajah khawatir.

"Ini lagi dicari bunda, ayo om kita cari kak Lena. Om apa nggak khawatir?"

"I-iya." Moreno pun segera bergegas mencari Lena, ia harus bertemu Lena malam ini juga, kalau bisa jika ia sudah menemukan Lena, ia ingin membawa wanita itu bersamanya.

***

Lena saat ini tengah berada disebuah restoran dekat rumah sakit, saat kabur tadi tiba-tiba perutnya terasa sangat lapar, maka dari itu ia memutuskan untuk mengisi perutnya yang terus meronta-ronta. Biar saja semua orang sibuk mencarinya, Lena sudah tidak peduli. Wanita itu terlalu hanyut oleh perasaannya, ia ingin Moreno sadar akan kejadian itu, setidaknya mengingatnya sedikit saja, tapi kenapa pria itu justru seakan melupakannya, malah mempertanyakan pertanyaan bodoh yang membuat Lena semakin ingin membencinya.

"Ini pesanannya mbak." Salah satu pelayan restoran menyajikan makanan ke hadapan Lena. Soto daging dan sate Taican, sebenarnya begitu terlihat sangat menggiurkan, apalagi disajikan masih panas. Namun kenapa melihatnya saja langsung membuat selera makan Lena menurun, ada apa ini? Perutnya kembali tak nyaman, Lena langsung terbayang-bayang disuapi oleh Moreno.

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Where stories live. Discover now