Kecewa

1.1K 142 8
                                    

***

Lena dan Moreno saat ini sudah berada di rumah sakit, karena cemas Moreno pun segera membawa Lena ke rumah sakit terdekat sebab ia takut Lena kenapa-kenapa, apalagi wanita itu sedang hamil. Meski sampai saat ini ia belum tahu anak siapa yang tengah Lena kandung saat ini, namun itu semua bukan menjadi masalah bagi Moreno, perhatian dan rasa cintanya tak akan pernah berubah pada wanita muda itu.

Moreno saat ini sedang ditangani di IGD, untung saja luka ditangannya tak terlalu dalam sehingga dokter tak perlu menjahitnya. Sedangkan Lena kini tengah diperiksa oleh dokter Obgyn, Lena ditemani oleh Heni, sedangkan Moreno saat ini bersama dengan Ody dan Wira.

Ketiga orang itu langsung datang ke rumah sakit ketika Heni menelfon Lena tadi, Heni benar-benar panik dan cemas memikirkan keponakannya, ia sangat takut terjadi apa-apa pada Lena yang keluar malam-malam sendirian.

"Lain kali jangan ulangi lagi ya, Tante nggak suka kamu keluar malem-malem sendirian. Untung aja kamu nggak kenapa-kenapa dan kandungan kamu baik-baik aja, Tante bersyukur banget, Tante harus berterima kasih sama orang yang tadi siapa..."

"Om Reno Tante." Ujar Lena dengan nada bergetar, Lena masih begitu takut, ia juga khawatir dengan kondisi Moreno, karena menolongnya Moreno sampai berdarah-darah seperti tadi.

"Lena... Dia bukan-"

"Iya Tante, dia orangnya." Sahut Lena dengan tangisan yang tiba-tiba pecah membuat Heni langsung memeluk tubuh keponakannya dengan erat. Heni paham hal ini pasti sangat berat sekali bagi Lena, bertemu dengan pria yang sudah menghamilinya secara tiba-tiba tanpa ia duga, tentu saja keponakannya itu pasti merasa sangat shock.

"Boleh kamu cerita sayang?" Tanya Heni sembari menghapus airmata Lena.

"Nanti aja ya Tante di rumah."

"Oh, iya deh. Nunggu kamu tenang dulu kalau gitu."

"Aku mau lihat om Reno dulu."

"Iya."

Heni dan Lena pun segera kembali menuju IGD, namun saat berjalan tiba-tiba Lena sesekali meringis karena perutnya masih kram dan tidak nyaman. Dokter bilang tadi perut Lena tak ada masalah, bayinya juga sehat, namun kenapa rasanya masih tidak nyaman, sejak tadi Lena terus mengusap perutnya, mencoba menenangkan bayi diperutnya namun tetap tak ada reaksi yang berarti.

"Huh..."

"Masih kram ya?" Tanya Heni dengan nada cemas.

"Iya Tante, nggak biasanya gini, padahal tadi kata dokter nggak apa-apa." Balas Lena dengan nada cemas pula.

"Tante beliin teh hangat dulu ya biar kamu enakan."

"Iya Tante."

Heni pun segera berlalu menuju kantin, sedangkan Lena masih melanjutkan perjalanannya menuju IGD. Saat melihat Moreno dari kejauhan jantung Lena kembali berdetak tak karuan, perutnya pun semakin tak nyaman, mulas bercampur kram, melihat Moreno yang tampak akrab bersama Ody dan Wira membuat Lena langsung merasa gugup.

"Kak! Lo nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya Ody tiba-tiba membuat Moreno langsung menoleh kearah Lena yang tengah mendekat kearahnya.

"Gimana kata dokter?" Tanya Wira pada Lena.

"Baik, nggak ada yang perlu dikhawatirkan." Balas Lena, lalu iapun menoleh kearah Moreno. "O-om gimana? Tangannya nggak parah kan?" Tanya Lena dengan tatapan cemas, Moreno masih merasakan jika wanita itu masih terlihat ketakutan, wajahnya tampak pucat, membuat Moreno merasa khawatir.

"Tidak apa-apa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga kok." Ujar Moreno dengan senyuman lembut.

"Yakin?" Lena tampaknya masih belum percaya.

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Where stories live. Discover now