Quality Time

1.3K 130 4
                                    

***

Kondisi Lena membaik dengan begitu cepat, meski agak sedikit lemas, namun wanita hamil itu sudah bisa memakan makanan apapun dengan bantuan Moreno. Moreno pun selalu tampak siaga, melakukan apapun yang Lena mau dan mengabulkan segala keinginannya. Yang penting wanitanya itu bisa bahagia, maka Moreno akan melakukan segalanya untuk Lena.

Sudah empat hari Lena dirawat di rumah sakit, sudah selama itu pula Moreno menemani Lena di rumah sakit sembari memantau pekerjaannya secara online. Rencananya Carol juga sebenarnya ingin sekali datang ke Bandung untuk menjenguk Lena, namun Moreno segera melarangnya karena khawatir dengan sang cucu yang sedang demam sehabis imunisasi. Carol dan Lena hanya bisa melakukan video call, kedua sahabat itu tampak menangis sesenggukan karena sudah berbulan-bulan tak bisa bertemu. Carol terus memarahi Lena karena menghilang begitu saja, sedangkan Lena terus meminta maaf kepada Carol karena merasa sangat bersalah.

'Gue kangen banget sama Lo, Lo kenapa ngilang gitu aja sih? Udah nggak nganggep gue sahabat Lo? Kalau ada masalah tuh cerita, jangan dipendem sendiri, apalagi masalah ini begitu besar, menyangkut bokap gue. Bukan cuma itu, masalah keluarga Lo juga besar, dan Lo ngadepin semuanya sendiri, sedangkan disini bokap gue malah pengen ngelupain Lo. Gue bersyukur banget Lo nggak sampai ngelakuin hal buruk Len.' jelas Carol yang ada diseberang sana.

'Gue cuma nggak mau jadi beban Lo sweet, apalagi waktu itu setau gue om Reno lagi sama Devina. Lo juga baru lahiran, orang baru lahiran itu pasti banyak pikiran, baby blues dan semacamnya. Gue nggak mau Lo yang lagi capek-capeknya malah ikutan mikirin masalah gue.' ungkap Lena.

'Terus selama ini Lo anggap gue apa? Gue khawatir banget sama Lo, tiap hari gue mikirin Lo terus sampai kadang nggak bisa tidur karena takut Lo kenapa-kenapa.'

'Iya maafin gue.'

'Lo mau gue maafin?'

'Tentu, gue mau.'

'Kalau Lo mau dapet maaf dari gue, Lo harus mau nikah sama bokap gue. Apalagi sekarang Lo lagi hamil anak papi, calon adik gue, gue pengen Lo nikah sama papi, cuma Lo yang boleh jadi ibu sambung gue, gue nggak akan ngebolehin papi nikah sama wanita lain selain elo mami Lena.'

'Sweet... Lo jangan gitu.' Lena langsung menutup wajahnya karena malu. Moreno yang melihat interaksi antara keduanya pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir.

'Malu-malu tapi mau kan Lo? Udah nggak usah bohongin perasaan Lo sendiri.'

'Iyahh...' angguk Lena setuju.

'Papi! Papi masih disitu kan?' tanya Carol.

'Iya sayang papi disini.' balas Moreno, pria itupun mendekatkan tubuhnya kearah Lena supaya bisa melihat wajah putrinya di layar ponsel milik Moreno yang tengah dipegang oleh Lena.

'Kalau Lena udah baikan, udah bener-bener sembuh. Papi langsung ajak pulang ke Jakarta ya! Langsung nikah aja udah, nanti resepsinya menyusul kalau Lena habis lahiran. Biar dia bisa tinggal di rumah sama papi, biar ada yang jagain dia.'

'Kalau masalah itu terserah sama Lena sayang, jangan memaksakan kehendak, senyamannya dia aja. Pokoknya jangan dipaksa.' jawaban Moreno langsung membuat wajah Carol menjadi kesal. Namun lain halnya dengan Lena, ia suka dengan cara Moreno yang tidak egois. Meskipun ia jelas mau jika pria itu akan membawanya kemanapun, namun sikap Moreno yang seperti ini benar-benar membuat Lena merasa sangat dihargai.

'Ck, Len... Mau ya... Please...' pinta Carol dengan penuh permohonan.

'Lihat nanti sweet, gue juga masih trauma, banyak kenangan buruk disana.' ungkap Lena membuat Carol akhirnya mengerti.

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon