Bertemu

1.4K 172 10
                                    

***

Moreno sudah tiba di Bandung, ia menginap di salah satu hotel berbintang yang ada disana, udara kota Bandung yang sangat sejuk dan bersih membuat pria itu merasa betah, apalagi banyak sekali tempat-tempat wisata yang harus wajib ia kunjungi nanti. Namun pria tampan itu kembali menghela nafas berat, merasa hampa dan sendirian, meski pun ia datang bersama sekretaris dan sejumlah karyawannya, namun tetap saja Moreno merasa sendirian.

Lima bulan yang lalu, ia begitu dekat dengan seorang gadis, gadis yang begitu perhatian dan peduli padanya, gadis pemalu yang menyenangkan dan selalu ada ketika Moreno sedang butuh seseorang, namun sekarang gadis itu sudah pergi entah kemana. Mau cari dimana? Lena seakan hilang ditelan bumi, mungkin gadis itu sudah pindah keluar negeri atau keluar planet, entahlah. Reno selalu merasa sedih jika mengingat Lena, sedih dan sakit, Lena pasti sudah bahagia bersama dengan kekasihnya sekarang.

"Fan!" Panggil Moreno.

"Ya pak?"

"Apa semua tugas-tugas kita sudah selesai?" Tanya Moreno.

"Sudah pak, semalam adalah pertemuan yang terakhir dengan CNC Group." Jawab Ifan.

"Berarti kita sudah bisa liburan sekarang, saya mau jalan-jalan sendiri fan, siapkan mobil untuk saya. Kamu juga silahkan belanja sepuas kamu, bonus kamu sudah saya transfer." Kalimat terakhir Moreno membuat Ifan langsung tersenyum puas.

"Siap pak!" Angguk Ifan dengan antusias. Lalu pria itu segera bergegas meninggalkan Moreno dan menyiapkan mobil untuk bosnya itu.

***

Di tempat lain, Lena kini sedang berdandan cantik, ia ingin pergi ke suatu tempat bersama dengan Ody. Lena ingin sekali memakan pizza, dan keinginannya itu sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi, setiap melihat iklan pizza di tv Lena selalu hampir meneteskan air liurnya, padahal ia bisa pesan secara online, namun sayangnya ia ingin sekali makan langsung ditempatnya. Memakan spaghetti, lasagna, dan juga makanan khas itali lainnya.

"Kak! Buruan! Nanti siang gue janjian sama Sherly, gue nggak mau dia ngambek gara-gara elo." Seru Ody yang tiba-tiba masuk ke kamar Lena tanpa mengetuk pintu, Lena pun langsung melempar wajah Ody menggunakan bantal karena saking kagetnya.

"Ck, kebiasaan Lo tuh ya! Ketuk pintu gitu nggak bisa ya? Kalau gue naked gimana? Lo mau gue gorok pake gergaji? Jadi orang sopan dikit napa?"

"Gue udah ketuk dari tadi tapi Lo nya aja yang nggak denger, ya udah gue masuk aja. Lagian dandan lama amat sih? Dandanin siapa emang? Laki aja kagak punya." Setelah mengatakan itu Ody pun segera berlari meninggalkan kamar Lena sebelum sepatu hak tinggi wanita itu terlempar mengenai kepalanya.

"Awas Lo!" Seru Lena dengan tatapan kesal, kata-kata terakhir Ody benar-benar melukai perasaannya. Lena jadi sedih, wanita itu lantas menatap perut buncitnya, menatap perut itu dengan tatapan miris, sungguh malang sekali anaknya kelak, lahir tanpa seorang ayah. Tapi Lena tak boleh menyerah, ia harus bangkit demi buah hatinya itu, karena satu-satunya penyemangat Lena saat ini hanyalah calon anaknya. Lena harus tetap bertahan dan tak boleh menyerah.

***

Moreno saat ini sedang mengitari pusat kota Bandung, jalan-jalan menggunakan mobil BMW miliknya seorang diri. Oh malangnya nasib Moreno, jalan-jalan sendirian tanpa pasangan, padahal didepannya banyak sekali pasangan-pasangan muda yang sedang nongkrong di alun-alun kota Bandung. Keberadaan mereka seolah tengah meledek nasib Moreno saat ini, sungguh kasihan dan miris sekali nasib kakek-kakek tampan berwajah oriental itu.

"Kenapa tiba-tiba pengen makan spaghetti ya?" Tanya Moreno pada dirinya sendiri, saat melihat restoran Itali yang cukup besar dan sepertinya sangat terkenal di depannya saat ini, entah kenapa membuat Moreno ingin sekali masuk ke dalamnya dan memesan spaghetti. Kebetulan ia hanya sarapan sepotong sandwich dan sekarang perut Moreno terasa lapar.

Pria itupun segera menjalankan mobilnya menuju halaman restoran yang cukup luas. Setelah memarkirkannya Moreno pun segera turun dari mobil dan mulai menuju restoran yang cukup ramai itu.

***

"Kak, Lo serius mau makan makanan sebanyak ini?" Tanya Ody dengan tatapan tak percaya.

Pizza yang Lena pesan sangat banyak hampir berjumlah sepuluh loyang, ditambah dengan spaghetti bolognese dan juga dessert berupa es krim coklat vanila yang berukuran besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pizza yang Lena pesan sangat banyak hampir berjumlah sepuluh loyang, ditambah dengan spaghetti bolognese dan juga dessert berupa es krim coklat vanila yang berukuran besar.

"Gue lagi laper, anak gue ngidam ini sejak empat hari yang lalu, tapi karena Tante Heni nggak ngebolehin, akhirnya gue nunggu dia pergi dulu, awas Lo kalau bilang sama Tante." Ucap Lena pada Ody, Ody pun langsung tertawa mengejek.

"Oh... Jadi bunda ngelarang..."

"Dy please... Lo jangan kasih tau Tante Heni kalau gue makan pizza, gue bener-bener lagi ngidam Dy, gue nggak tahan pengen makan ini semua dari kemarin." Pinta Lena dengan nada memohon, wajahnya yang tampak memelas benar-benar membuat Ody jadi merasa kasihan.

"Iya-iya, gue bakalan tutup mulut, dari pada Lo ngiler terus, jadi makin jelek tau nggak."

"Makasih Ody, cakep deh kalau begini." Ungkap Lena dengan senyuman manis.

"Alah kalau ada maunya aja Lo muji-muji gue. Sini gue juga mau, enak bener Lo makan sendirian." Ody pun mulai memakan pizza yang ada di depannya.

"Iya-iya."

***

Moreno mencari tempat duduk yang agak sepi, restoran ini benar-benar cukup padat karena mungkin masakannya enak. Pria itu berjalan mencari tempat di pojokan, namun sayangnya, saat ia berjalan menuju tempat yang ia inginkan, Moreno tiba-tiba berdiri mematung karena melihat seorang gadis yang selama ini sangat ia rindukan, gadis itu sedang makan pizza bersama seorang pria.

Moreno yang masih tidak percaya pun mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, lalu menguceknya perlahan. Namun sosok gadis itu tetap berada disana dan tidak berubah. Jantung Moreno pun langsung berdetak tak karuan. Gadis yang selama hampir lima bulan menghilang itu kini ada di depan matanya, Moreno Benar-benar tak menyangka jika ia bisa menemukan Lena disini. Namun siapa laki-laki yang sedang bersama gadisnya itu, apakah suami atau pacarnya? Kenapa hati Moreno langsung berdenyut sakit saat melihat Lena tertawa bersama pria itu?

***

TBC



Vomment please... Yg banyak.

Yang mau pdf bisa lgsg wa ya 085854904480, ada promo 150 dpt 7 - 100 dpt 4. Bayar via TF bank BRI.

ARMAND BABY
ADIK UNTUK JEVIN
DOKTER CINTAKU
BEBY
RAJENDRA
MY HANDSOME DEVIL
MY NAUGHTY FIANCEE

Magdalena (Sequel of Passionate) Aktif Di Karyakarsa Where stories live. Discover now