Bag. 9

1K 161 7
                                    

Tersakiti kemudian tanpa sadar menyakiti yang lain.

🍃

Sambil menunggu macet di sekitar sekolah usai, Aran dan Fiony berjalan menuju cafe kecil yang berada tak jauh dari sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sambil menunggu macet di sekitar sekolah usai, Aran dan Fiony berjalan menuju cafe kecil yang berada tak jauh dari sekolah. Beruntung sekali karena saat mereka datang cafe tersebut sedang sepi, hanya ada beberapa murid SMA lainnya yang tak mereka kenali.

Aran berinisiatif untuk mempersilahkan Fiony duduk di bangku kosong yang menjadi pilihannya, "Silahkan duduk, cantik."

Fiony tertawa kecil sambil menggelengkan kepalnya, "Ditraktir aja baru ya muji cantik."

Setelah itu Fiony duduk di bangku yang ditarik Aran tadi.

Aran terkekeh, "Iya dong, harus ada timbal balik."

"Ya udah mau pesan apa?"

"Ramen enak kayaknya nih, Fiony. Lo mau pesan apa? Biar gue yang pesenin." ucap Aran.

"Samain aja kayak lo." jawab Fiony.

"Oke, tunggu ya cantik." ucap Aran lalu berjalan menuju tempat pemesanan.

Fiony tersenyum kecil melihat perlakuan Aran padanya, akhir-akhir ini memang mereka semakin dekat. Fiony bersyukur bisa mengenal Aran di waktu yang tepat, sehingga ia bisa melupakan rasa sakit akibat pengkhianatan Zee dan Ashel.

Selama mengenal Aran, Fiony dapat menyimpulkan kalau laki-laki itu memang sangat baik dan perhatian. Aran juga merupakan sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja.

Namun ada satu hal yang membuat Fiony penasaran, satu hal itu masih berkaitan dengan pembicaraan saat makan malam keluarga mereka. Tentang Aran yang gagal move on dari pacar pertamanya.

Jadi, siapakah sosok yang dimaksud oleh orang tua Aran itu?

"Udah gue pesan, lo besok ada acara nggak?" tanya Aran tiba-tiba.

Fiony sedikit tersentak karena harus tersadar dari lamunannya, "Hm, i-iya kenapa?"

"Ngelamunin apa sih, Fio? Nanti kesambet loh." Aran terkekeh pelan saat menyadari Fiony yang tersentak kaget.

Fiony ikut terkekeh, "Iya maaf deh, habis mikir ada tugas apa aja tadi."

"Oh gitu."

"Tadi lo ngomong apa?" tanya Fiony.

"Besok ada acara nggak?" tanya balik Aran mengulangi.

Hiraeth [Fiora]Where stories live. Discover now