Bag. 28

605 94 16
                                    

👉👈

"Deo gapapa?" Fiony berjalan menghampiri Aran yang baru saja keluar dari dalam kelasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Deo gapapa?" Fiony berjalan menghampiri Aran yang baru saja keluar dari dalam kelasnya.

"Gapapa," Aran membalas dengan senyuman kecil, "Udah lama nunggu?''

Fiony menggeleng, ''Baru kok."

"Kamu mau ikut aku ambil motor atau nunggu di depan sekolah?'' tanya Aran.

Fiony tampak berpikir sejenak, kemudian matanya melihat Indah yang sedang jalan bersama Jinan, "Aku tunggu di depan deh ya, mau nyamperin Indah."

Aran ikut menoleh ke arah yang dilihat oleh Fiony lalu mengangguk kecil, "Oke.''

Setelah berpisah dari Aran, Fiony langsung berlari menghampiri Indah yang sudah berjalan sedikit jauh dari tempatnya.

''Indah, tunggu,"

Mendengar suara Fiony, Indah langsung menghentikan langkahnya diikuti oleh Jinan.

"Loh Fio, ngga jadi bareng Aran?" tanya Indah.

"Jadi kok,'' Fiony menjawab sambil menatap penuh tanda tanya pada kedua manusia di depannya, "Dia lagi ngambil motor di parkiran.''

"Oh, yaudah ayo bareng ke depan." ucap Indah yang memang cukup peka dengan orang-orang.

Fiony mengangguk, ''Kalian berdua mau kemana? Tumben bareng?"

"Oh iya, gue belum cerita ya?" Indah terkekeh geli mengingat kejadian kemarin sore.

"Belum, emang kenapa deh?" tanya Fiony makin penasaran.

"Iya, padahal kan gue udah lama pindah ke sini." Indah memulai ceritanya dengan semangat, ''Tapi gue baru tau kalau ternyata gue satu perumahan sama Jinan."

"Wah? Serius?" ujar Fiony ikut semangat.

"Iya!! Ketauan anak rumahan banget kali ya gue, sampe baru tau kalau rumah Jinan cuma beda dua rumah dari rumah gue." jelas Indah sambil tertawa.

Kemarin sore, perempuan asli Jambi itu disuruh untuk mengirim makanan pada tetangga sekitar dan berakhir dengan bertemu Jinan.

"Bukan lo yang anak rumahan kok, Ndah." Jinan ikut menyahuti, "Guenya yang emang nolep."

"Ah engga," Indah membantah hal terssbut, ''Gue juga jarang keluar kok."

"Dunia memang sempit ya," sahut Fiony.

"Bener," setuju Jinan yang juga baru mengetahui kalau tetangga barunya adalah teman sekolahnya.

"Guys itu Deo bukan sih?" tanya Indah sambil menunjuk ke arah orang yang dimaksud sebagai Deo.

Fiony memicingkan matanya memastikan apa yang dilihat Indah benar atau tidak, "Bener itu Deo."

"Sama siapa tuh? Cantik lagi ceweknya." ujar Indah.

Hiraeth [Fiora]Where stories live. Discover now