Bag. 16

940 142 7
                                    

Resiko bersama tanpa ikatan, bisa pergi tanpa pamitan.

🍃

Seminggu setelah kejadian di rumah Aran, tepatnya saat pesta ulang tahun Shania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu setelah kejadian di rumah Aran, tepatnya saat pesta ulang tahun Shania. Dimana Aran meminta izin pada Fiony untuk masuk lebih dalam lagi ke kehidupannya. Laki-laki itu menghilang tanpa memberi kabar apapun.

Kini perempuan yang sedang fokus  mendengarkan penjelasan dari guru di depan tampak murung. Entah lah satu minggu tanpa kehadiran Aran membuat Fiony sedikit merasa kehilangan, ada rasa kecewa di hatinya karena Aran mendadak hilang.

Apakah dia kini menjadi korban ghosting?

Satu minggu ini juga kehidupan Fiony kembali seperti dulu, saat dirinya belum kenal dengan Zee ataupun Aran. Ya, monoton. Hanya sekolah lalu pulang ke rumah, belajar, dan kemudian melanjutkan tontonan animenya.

Tak ada yang menarik bukan?

< Chika
|Fiony
|Hari ini mau main ke apartemen gue?

Fiony bernafas lega akhirnya setelah perempuan itu mengurung diri di rumah selama satu minggu, ada juga manusia baik yang mengajaknya untuk main.

Bukan berarti Jessi tak pernah mengajaknya main hanya saja teman satu kelasnya itu sedang izin dari sekolah selama tiga hari ke depan.

Pulang sekolah gue otw|

Fiony memasukkan kembali ponselnya pada saku seragamnya, jam pelajaran terakhir masih tersisa satu jam lagi. Guru di depan masih asik menjelaskan satu materi yang memang sedikit sulit untuk di pahami.

>>><<<


Reva buru-buru membereskan barang-barangnya tepat saat bel pulang sekolah berbunyi sebanyak tiga kali. Setelah guru mata pelajaran terakhir itu meninggalkan kelasnya, Reva langsung berjalan ke meja pojok belakang samping kiri.

"Mirza," panggilnya membuat laki-laki yang masih tampak santai di tempat duduknya sambil melihat ponsel itu menoleh.

"Apa?" jawab Mirza seadanya. Terlihat jelas di wajahnya, Mirza tak menyukai kehadiran Reva.

"Judes banget sih," Reva berdecak sebal, "Gue cuma mau nanya sepupu lo kemana?"

Mirza mengangkat kedua bahunya, "Nggak tau."

"Gue nanya serius, Mir." ucap Reva sedikit menekan kata-katanya.

Mirza menghela nafas, "Lo budek atau apa sih? Nggak denger tadi guru bilang kalau Aran dispen?"

"Santai dong, gue cuma mau mastiin aja kok. Jutek banget jadi cowok, pantes jomblo mulu!" balas Reva lalu memilih untuk pergi dari hadapan Mirza.

Hiraeth [Fiora]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang