Bag. 14

1K 154 6
                                    

Tidak ada yang abadi, baik bahagia ataupun luka. Nikmati saja selagi masih bisa, karena suatu saat kita akan mentertawakan segala rasa sakit itu.

🍃

Pertandingan semakin sengit saat kedatangan adik kelas dari kelas XI-IPS 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertandingan semakin sengit saat kedatangan adik kelas dari kelas XI-IPS 4. Fiony kenal salah satu di antaranya, itu Zee. Mantan pacarnya.

Lucio yang mengenal Marcel salah satu teman Zee lantas mengajak mereka untuk bertanding.

Aran berlari ke arah Fiony untuk menanyakan kabar perempuan itu, "Fio, kamu nggak apa-apa, 'kan?"

Fiony yang mengerti apa maksud Aran langsung menganggukkan kepalanya, "Gue gapapa kok, semangat mainnya! Jangan kalah ya."

Aran tersenyum, "Kalau kamu yang bilang gitu aku pastiin kita bakal menang."

"Guys, kita harus serius mainnya!" ucap Aran berlari menghampiri teman-temannya.

Zee memperhatikan interaksi Aran dan Fiony sejak tadi, laki-laki itu bertanya-tanya tentang apa maksud dari semua itu. Apakah Fiony bisa melupakannya secepat itu?

Lantas apa yang dilakukan oleh perempuan itu di sini? Padahal dulu saat mereka masih berpacaran Fiony selalu menolak saat ia ajak untuk menemaninya bermain futsal. Hah-- entah mengapa ada perasaan kesal yang berkecamuk di hati Zee.

"5 lawan 5, tim gue ada Aran, Mirza, Aldo, Chandra, sama Dheo. Tim lo siapa aja?" Lucio bertanya pada Marcel.

"Gue, Zee, Doni, Rafli, Arga. Lo ngajak gue tanding kirain lo yang main, bang." ucap Marcel tertawa kecil melihat tingkah Lucio.

"Justru itu karena gue yang ngajak gue jadi wasit." balas Lucio ikut tertawa.

"Halah alesan aja lo, bang. Udah buru mana temen-temen lo gas lah kita tanding." ucap Marcel.

"Oke, guys mereka mau main nih." ucap Lucio berteriak pada teman-temannya yang sedang mengatur strategi di pinggir lapangan.

"Gas!" ucap Aldo.

Pertandingan pun dimulai dengan begitu serius. Aran dan teman-temannya mengakui kalau adik kelas mereka memang jago-jago. Sehingga sedikit sulit untuk mencetak gol ke gawang Zee dan teman-temannya.

"Mir oper!"

Mirza yang sedang menggiring bola akhirnya mengoper ke arah Aran yang lebih dekat ke gawang musuh.

Dengan gesit Aran menggocek lawannya hingga akhirnya berhadapan dengan Zee di depannya.

"Ada hubungan apa lo sama Fiony?" tanya Zee menatap dingin pada kakak kelasnya itu.

Hiraeth [Fiora]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang