5.2

524 58 12
                                    

Malam yang indah, malam yang sangat menyenangkan sekaligus malam yang membuat Vincenzo sedikit bergetar. Ini adalah pertama kali ia terbang menuju Korea dengan nama yang bersih dari buronan. Ditemani Luca yang duduk disampingnya yang sudah tertidur, ia mengamati bolpen hitam pemberian Hong Chayoung yang ditandai sebagai awal kerja sama mereka untuk menggali kejahatan Babel.

Ia tersenyum, benar-benar ia tidak bisa menyelimuti kesenangan hatinya dengan gaya datarnya tapi cinta tetaplah cinta, ia akan membuat para orang tak bisa menyembunyikan dari kebahagian pribadi.

Ingatan di malam ketika ia dan Hong Chayoung mengungkapkan rasa cinta mereka, kembali terputar di pikiran Vincenzo. Bagaimana suasana cinta yang menghujaninya saat mendekap Chayoung di dinginnya cuaca.

Karna dilanda lautan cinta, Vincenzo tidak bisa tidur sampai pagi hari menyapa dengan mendaratnya pesawat menuju Korea. Mendarat dengan mulus, Vincenzo dan Luca bergegas keluar dari pesawat, mengambil koper milik mereka dan keluar dari tempat pengambilan barang.

Awal rencana, Younjung menyarankan untuk mengejutkan nona Chayoung dengan menggeret wanita itu ke bandara tuk menyambut kedatangan Vincenzo tapi jika dipikir-pikir, tidak meriah karna Vincenzo ingin sesuatu yang sangat meriah untuk Chayoung.

Ayolah, ia suka memberi kejutan dan hadiah apalagi kepada pujaan hatinya itu.

Siapa lagi kalau bukan Hong Chayoung.

"wanita yang tuan hubungi dimana?" tanya Luca dalam bahasa Italia.

"mari kita lihat." Mereka berdua berhenti di tengah jalan besar bandara. Vincenzo melepaskan kopernya dan mengambil ponselnya itu, hendak menghubungi pengacara Goo tapi ketika ia akan menekan tombol telfon, ia mendengar sebuah panggilan dengan suara yang mirip dengan Younjung.

"Tuan Vincenzo!"

Vincenzo mendongak dan melihat Younjung yang berlari menghampirinya. Ternyata seperti ini tampilan Younjung yang sempat menggoyahkan hati Luca. Sst! Jangan sampai Younjung tahu karna Youngjung sedikit sensitive dengan pria yang jatuh cinta duluan padanya, lebih tepatnya, cinta.

"maaf atas keterlambatannya, saya pikir anda keluar di gate c." ungkap Younjung setiba dihadapannya. "tidak apa, kami baru saja keluar ah iya ini Luca." Kata Vincenzo membuat Luca meliriknya sedikit......kaget.

"saya pengacara Goo Younjung, jika susah panggil saja Nicia." Kata Younjung dalam bahasa Italia, tentu membuat Vincenzo dan Luca terkejut.

"A quanto pare, so parlare italiano." gumam Luca.

(ternyata, bisa berbahasa italia)

Luca melihat uluran tangan Younjung dan segera membalasnya, "saya Luca, senang berkenalan dengan mu." Balas Luca.

"senang berkenalan denga mu juga." Balas Younjung lalu melepaskan tautan tangan mereka.

"sesuai permintaan tuan, barang-barang anda sudah disediakan, mari saya antarkan." Ucap Younjung lansung berjalan mengarahkan jalan.

Vincenzo dan Luca mengikuti Younjung dari belakang menggeret koper masing-masing. Vincenzo melirik Luca lalu terkekeh, sepertinya Luca akan dilanda mabuk cinta sepertinya....

 Vincenzo melirik Luca lalu terkekeh, sepertinya Luca akan dilanda mabuk cinta sepertinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
VINCENZO II : The Last Tower [-]Where stories live. Discover now