🌼 TW chapter 16

117K 13.6K 171
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

Kedatangan Pak Rendi membuat Davero harus ikut makan siang dengannya.

"Kalian harus datang bersama, itung-itung itu pendekatan kalian," ucap Pak Rendi

Ya, mereka tidak hanya makan berdua tapi juga ada Teresa yang ternyata datang satu mobil dengan Pak Rendi.

"Aku nggak mau Pi, lagian aku juga nggak di undang," tolak Teresa.

"Kamu jadi pasangan Davero,"

"Dan kamu Davero, saya yakin kamu pasti dapat undangan itu," ucap Pak Rendi.

Davero tak menjawabnya karena ia memang mendapat undangan acara salah satu koleganya. Yang merupakan Papa Vano.

"Papi pulang, Teresa kamu pulang sama Davero."

"Teresa ikut pulang sama Papi aja," ucap Teresa hendak beranjak dari duduknya.

"Jangan membantah kamu Teresa!" ucap Pak Rendi dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

Davero cukup tersentak dengan ucapan Pak Rendi pada putrinya sendiri.

"Sampai ketemu nanti malam. Kalau kalian tidak datang berdua, liat apa yang akan Papi lakukan."

Pak Rendi melenggang pergi meninggalkan Davero dan Teresa.

"Gimana nih Dav?" tanya Teresa bingung.

"Kita ikutin dulu apa kemauan bokap lo," jawab Davero. Sejujurnya ia tidak ingin datang dengan Teresa. Bahkan tidak ingin datang ke acara itu.

"Lo yakin?" tanya Teresa memastikan ucapan Davero.

Davero mengangguk, "Gue nggak mau ambil resiko,"

Davero melanjutkan makannya karena ia sangat lapar. Begitu juga dengan Teresa.

Setelah selesai, Davero dan Teresa keluar bersamaan. Mereka masuk ke dalam mobil Davero.

Sebetulnya bisa saja Teresa pulang naik taksi. Tapi lagi-lagi Davero tidak ingin ambil resiko jika ia tidak mengantar Teresa.

Bukan dirinya yang akan mendapat masalah, tapi Teresa. Melihat bagaimana Pak Rendi memperlakukan Teresa.

"Mba ini pesanannya," ucap pegawai kasir pada perempuan di depannya.

"Ah iya, makasih Mba," ujar perempuan itu menerima bungkusan plastik pesanannya.

Perempuan itu melihat mobil Davero melaju meninggalkan restoran di seberangnya. Ia mengamati dari dalam mobilnya.

Reina mengenyahkan rasa penasarannya, ia segera melajukan mobilnya ke rumah karena Davin pasti menunggu pesanan browniesnya.

//-//

"Makan dulu ya sayang," bujuk Reina.

"Ndak au, Davin au unggu Papa," itu jawaban dari tadi sore yang Reina dengar.

THE WAY [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz