🌼 TW chapter 47

87.8K 12.1K 662
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

Hari ini Reina sudah kembali ke rutinitas awalnya. Ia sudah kembali berkuliah dan bekerja. Sepulang dari jam kuliahnya ia langsung menuju butiknya. Banyak hal yang ia tinggal saat kejadian beberapa waktu lalu.

Banyak juga yang mengkhawatirkan dirinya, seperti bu Tari dan karyawan di butiknya. Reina bersyukur atas hal itu.

Hari sudah mulai sore dan Reina harus pulang. Dia harus segera memandikan Davin. Davin berada di rumah bersama bu Tari, karena bu Tari bilang ia akan di rumahnya sampai sore.

"Mama pulang!" teriak Reina saat memasuki rumahnya.

"Davin akan Ma!" sahut Davin dari taman belakang.

Reina segera menyusul Davin ke taman belakang. Di sana ia melihat Davin tengah makan sesuatu di ayunan bersama bu Tari.

"Davin makan apa?" tanya Reina.

"Akan bonis Ma, adi bu Ali yang uat," jawab Davin.

"Udah selesai makannya?" tanya Reina melihat Davin menggigit potongan terakhir brownisnya.

"Cudah," angguk Davin.

"Oke sekarang kita mandi," ucap Reina.

Reina mengajak Davin untuk mandi dan bu Tari berpamitan untuk pulang.

Seperti biasa Davin akan selalu lama jika mandi. Ia sangat suka bermain busa. Setelah memandikan Davin, kini gantian Reina lah yang akan mandi.

Seperti biasa lagi, setelah mereka mandi, Reina akan langsung ke dapur untuk memasak makan malam dan Davin akan bermain di depan tv. Butuh waktu sedikit lama untuk Reina memasak. Reina selalu memasak di sore hari agar tidak terburu-buru. Karena jika ia memasak di malam hari pasti ada saja tingkah Davin untuk mengganggunya memasak. Tapi meskipun ia memasak sore ia pasti membutuhkan waktu yang cukup lama juga.

Selesai memasak Reina tidak langsung menatanya di piring. Ia membiarkan masakannya masih di wajan agar gampang untuk dipanaskan nantinya.

Reina mencuci tangannya dan hendak menyusul Davin ke ruang tengah.

Tok tok tok!

Reina mengurungkan niatnya untuk duduk di sofa. Ia mengerutkan alisnya setelah mendengar ketukan pintu. Tak menunggu lama ia langsung berjalan ke depan.

"Iya sebentar!" ucap Reina.

Reina membukakan pintu untuk tamunya yang entah siapa. Reina diam sejenak melihat siapa yang datang.

"Selamat malam Reina," ucap tamu tersebut.

"Maaf kami bertamu tidak tau waktu," sambung salah satunya.

Reina hanya bisa tersenyum, "Iya Tante nggak papa."

"Silahkan masuk," ucap Reina mempersilakan.

Reina mempersilakan dua tamunya itu untuk duduk di ruang tamu.

"Om sama Tante mau minum apa?" tanya Reina sopan.

"Tidak usah repot-repot Reina, kami hanya ingin berbicara dengan kamu," ucap Fenni. Yang bertamu di rumah Reina adalah Fenni dan Pak Rendi.

"Apa Davin sedang tidur?" tanya Pak Rendi menyela.

"Ah enggak, sebentar Reina panggil dulu," pamit Reina.

Sepeninggalan Reina, dua orang itu mengamati sudut ruang tamu rumah Reina. Tidak ada pajangan foto ataupun figura di sana. Karena foto dan figura hanya Reina pasang di ruang tengah dan kamarnya.

THE WAY [END]Where stories live. Discover now