🌼 TW chapter 34

88.9K 10.6K 947
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

"1.6 milyar," ucap Davero menyodorkan cek bertuliskan angka itu.

"Dan ini surat tanda terima anda," lanjut Davero menyerahkan beberapa lembar kertas yang berisi lunasnya hutang butik Reina.

Laki-laki yang ada di depannya memandang Davero heran. Bukannya laki-laki muda ini adalah laki-laki yang akan di jodohkan dengan anak bos nya?

"Saya hanya bisa menerima uang dari ibu Reina langsung," ucap laki-laki itu.

Davero berdecak, "Ck! Banyak mau."

Davero mengeluarkan ponselnya. Ia akan menghubungi Reina.

"Udah sampe rumah Mama?"

"Partner kerja lo ribet, dia minta lo kesini."

"Nanti gue share lock."

"Iya nggak papa, naik taksi aja kalo gitu."

Setelah itu Davero menutup sambungan teleponnya dan mengirimkan lokasinya pada Reina. Ia menatap datar laki-laki di depannya. Dilihat dari wajahnya, umur laki-laki itu lebih tua dari dirinya sekitar 30 an tahun.

"Kenapa harus Reina yang menyerahkan?" tanya Davero mengisi keheningan mereka.

"Itu perintah dari Tuan Re–"

"Aah pasti perintah pak tua itu," potong Davero.

Tak lama setelah itu Reina datang bersama Davin. Lokasinya memang tak jauh dari rumah Davero. Pertemuan ini juga Davero sempatkan saat ia hendak pulang ke rumah. Untung saja pihak mereka mau.

"Papaa!" pekik Davin pertama kali melihat Papanya.

Davero tersenyum dan menggerakkan tangannya agar mereka ke arahnya. Davin langsung merentangkan tangannya begitu sampai di depan Davero. Dengan senang hati Davero menerima rentangan tangan mungil itu.

"Duduk," ucap Davero pada Reina.

"Ada apa?" tanya Reina menatap Davero lalu beralih pada laki-laki yang ada di depannya.

"Kasih cek itu ke dia," suruh Davero.

Reina menatap Davero dengan alis berkerut. Tak urung mengikuti perintah Davero. Ia hanya perlu menggeser cek yang ada di atas meja ke hadapan laki-laki itu.

"Tanda tangan."

"Lunas." ucap Davero saat laki-laki itu menandatangani berkas yang tadi ia serahkan.

"Baik, saya permisi. Terimakasih," ucap laki-laki itu langsung berdiri dan berjalan ke pintu restoran.

Reina memandang Davero dengan tatapan bertanya, "Lah gitu doang?"

Davero mengangguk.

"Itu tadi pake uang lo?" tanya Reina penasaran. Davero hanya mengangguk.

"Hah? Beneran? Lo dapet uang sebanyak itu dari mana?" tanya Reina.

"Ngepet," jawab Davero sekenanya.

THE WAY [END]Where stories live. Discover now