🌼 TW chapter 39

89.5K 11.6K 966
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

"Ngambek nih?"

"Bodo ah gue kesel sama lo!"

"Kesel apa mau lagi?" goda Davero menaik turunkan alisnya.

Reina langsung memelotokan matanya.

"Kalo ngambek aku pulang aja deh," ucap Davero. Entah kerasukan apa dia jadi kayak bocah gini.

Reina hanya diam tak menanggapi. Saat ini mereka sedang duduk di kursi yang ada di depan rumah Reina. Davin sudah masuk dalam rumah, mau minum susu kotak katanya.

Davero beranjak dari duduknya.

"Dav," panggil Reina.

"Hm?" toleh Davero.

"Mau kemana?"

"Pergi."

"Pergi kemana?"

"Tempat Leon."

"Ooh mau nyari cewek ya?" tuduh Reina. Ia tau kalau tempat yang di maksud Davero adalah cafe milik Leon. Vanya yang memberi tahunya kalau Leon mempunyai cafe.

"Alah tadi aja sok gombal-gombal, sok sayang-sayang, sok cium-cium, baru di gituin aja langsung cari cewek baru." gerutunya.

Davero tersenyum simpul. Lucu melihat Reina yang menggerutu sembari memajukan bibirnya.

Davero kembali berjalan mendekati Reina. Ia menaruh kedua tangannya di lutut, menyamakan tingginya dengan Reina yang sedang duduk. Sedangkan Reina sedikit tersentak ke belakang.

"Anak-anak mau ngomongin sesuatu," jelas Davero.

Cup!

"Minta dicium banget."

Reina melototkan matanya karena kaget. Ia diam membeku.

"Last kiss for today."

Davero kembali menegakkan badannya. Ia berjalan meninggalkan Reina yang membeku.

"Two points for me!" ujar Davero dari dalam mobilnya.

Reina tersadar dari lamunannya langsung menoleh menatap mobil Davero yang mulai keluar dari pekarangan rumahnya. Setelah mobil Davero benar-benar pergi Reina tidak bisa lagi menahan senyuman di bibirnya.

"Aaa-hmmphh!" pekik Reina tertahan karena ia menutup mulutnya sendiri.

"Astaga astaga jantung gue pindah ke lutut!" gumamnya pelan.

Slruupt Slruuupt

"Mama tenapa?" tanya Davin dari pintu sembari menyedot habis susu kotak miliknya.

Reina menoleh, ia berhenti menghentak-hentakkan kakinya. Ia menetralkan wajahnya.

"Udah minum susunya? Mandi yuk,"

Salting depan anak? G bgt:(

//-//

Davero tidak langsung pergi ke cafe Leon, melainkan ia pulang dulu untuk mandi dan berganti pakaian. Ia akan berangkat ke kantor siang nanti. Ada hal yang harus ia urus. Jadi kantor akan diambil alih Galen terlebih dahulu sampai nanti siang.

Selama perjalanan ke cafe Leon ia merasa mobil putih di belakangnya mengikutinya.

"Shit! Mobil itu lagi."

Davero memacu mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia memilih jalan tikus agar mobil itu tidak bisa mengikutinya lagi.

Bukan kali ini saja ia di ikuti mobil putih itu. Sudah beberapa kali bahkan ia sampai hapal dengan plat nomornya. Sebenarnya ia sangat ingin turun dan langsung melihat siapa yang belakangan ini selalu mengikutinya. Tapi ia buru-buru sekarang.

THE WAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang