The Passenger / chapter 1

1.5K 165 12
                                    


Ting!

Baru saja Suguru mau menyalakan rokok, tapi sebuah notifikasi mengehentikan aksinya itu. Suguru membuka ponsel. Notifikasi melayang pada layar kunci untuk menjemput calon penumpang. Tidak jauh, cukup 550 meter dari tempat ia berhenti. Segera, ia menyalakan mesin dan menginjak pedal gas. Lokasi penumpang berada di pinggiran kota. Dan suara bising perkotaan di malam hari perlahan pudar seiring Suguru mendekati lokasi penumpang. Dilihatnya di kanan jalan terdapat seorang pria tinggi menggunakan pakaian serba hitam, dari jaket, celana, masker, topi dan kacamata bundar menggantung di hidungnya yang mancung. Dan apabila Suguru mendekat, maka di dalam layar ponsel menunjukan lokasi di mana calon penumpang berada.

"Selamat malam, Saya Getou Suguru. Anda pasti tuan..."

Lima belas menit waktu perjalanan yang digunakan, dan Suguru baru menyadari keanehan pada identitas dari sang calon penumpang. Rasa kecurigaan mulai memenuhi kepala. Nama yang tertera sebagai penumpang berupa campuran angka dan huruf.

"u120T45"

'Nama ini... aneh. Apakah dia tidak sengaja mengetik huruf dan angka itu? Tidak, ini adalah nama samaran. Dia mencoba menyembunyikan identitasnya. Tapi sial sekali nasibnya, dia memesan taksi dengan orang yang salah.' Pikir Suguru.

"Iya? Apa terjadi sesuatu?" Suara sang penumpang memecah lamunannya. Suguru menoleh, dan mencoba melihat wajah orang itu sejenak.

"Tidak ada masalah tuan..." Suguru tak tahu harus menyebut apa.

"Satoru." Sela pria itu melanjutkan kalimat Suguru.

'Ah, dia menggunakan angka itu sebagai pengganti huruf lalu membalik urutannya. Penyamaran yang sederhana.'  

"Silahkan masuk, Tuan Satoru. Maaf menunggu lama." Ucap Suguru tersenyum palsu namun masih menautkan alisnya.

Pintu mobil dibuka lalu ia masuk dan duduk dengan segera. Namun, Suguru enggan menyalakan mesin. Dia masih mengamati penumpangnya lewat kaca spion tengah. Dilihat dari dekat, dia mempunyai kulit yang cukup cerah dan surai coklat karamel yang keluar dari celah topi.

"Permisi, ini taksi kan? Kenapa belum berangkat sama sekali? Apa bensinnya habis? Ahhh aku akan memberimu rating terburuk kalau begitu..." Pria itu mengeluhkan aksi Suguru.

Suguru bergerak membenarkan posisi duduknya untuk lebih tegak. "Maaf sedikit lancang, tapi aku tidak akan memutar kunci mobilku, sebelum kau menjawab pertanyaanku." Ucap Suguru dengan pandangan datar ke depan.

"Hah?! Memangnya ada masalah apa? Apa karena kau meragukan namaku? Tenang saja, aku memang menyembunyikan identitasku. Tapi di awal aku sudah mengatakan nama asliku bukan?"

'Dia terang-terangan menyebutkan tujuannya. Apa maksud dari ini semua?' Batin Suguru.

"Itu benar. Tapi aku masih mempunyai satu pertanyaan lagi." Suguru mencengkeram kuat setir. Sesekali jarinya mengetuk-ngetuk ragu. Dia melirik kembali ke kaca spion, mengamati gerak-gerik sang penumpang. Bisa jadi, ia mempunyai rencana jahat yang mengancam nyawanya.

"Tuan Satoru.." Suguru memberikan sedikit jeda sebelum melontarkan pertanyaan. Ada hembusan nafas lembut di antara jeda itu. "Sebenarnya siapa kau? Dan kenapa kau memesan taksiku untuk mengantarmu ke tempat tinggalku?" Lanjutnya sambil menatap layar ponsel yang menunjukkan garis penunjuk arah yang berakhir tepat di rumahnya.

Si penumpang terkekeh pelan. "Kau baru menyadarinya sekarang? Hmm kenapa yah, tapi sebelum aku menjawab, biarkan aku yang mengambil alih kemudi."

"Apa maksud-"

Hening. Itulah yang terjadi setelahnya. Mulut Suguru masih terbuka, namun rasanya ia tiba-tiba terbungkam. Terbungkam ketika ia menoleh ke belakang sebuah ujung pistol telah diarahkan tepat di dahinya. Satu tarikan, dan dia mati.

Find Your Way Home. SuguSato AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang