Missunderstanding / chapter 5

806 84 3
                                    

Brakkkkk!!!! Suguru membanting pintu rumah dan menutupnya dengan cara yang sama. Campuran emosi memenuhi ekspresi wajahnya. Kesal, marah, kecewa, sedih menyatu dalam hatinya. Ia berjalan menuju kamar tidur. Dengan langkah kaki yang sengaja ia hentakkan dengan keras.

Ceklekk!!
'Eh.." Suguru terkaget melihat seseorang berada di ranjangnya.
'Ah iya, aku baru ingat kalau dia ada di sini.' Suguru membatin.

Pandangan si rambut hitam jatuh ke paras si rambut putih. Tidurnya begitu nyenyak. Walau dia harus sedikit menekuk lutut karena tingginya yang melebihi panjang kasur. Wajahnya juga terlihat sangat damai dan tenang, ditambah bulu mata Satoru yang menghiasi kelopak matanya. Dadanya naik turun secara perlahan. Tidak ada dengkuran atau semacamnya. Kerah baju longgar, turut menunjukkan tulang selangka yang menonjol. Tak sadar juga, Suguru yang awalnya datang penuh emosi perlahan mereda. Hanya dengan melihat orang yang belum ia kenal sehari didepannya.

Groowwll....
Suara itu bersumber dari lambung kosong tanda lapar dari perutnya.

"Astaga, aku terlalu banyak memikirkan hal lain, sampai lupa memikirkanku sendiri.." ujarnya. Ditengoknya jam tangan, menunjukkan pukul setengah tiga sore.

Suguru menuju dapur. Membuka lemari yang menggantung di atas, dan mengambil satu porsi ramen instan rasa kaldu ayam. Ia membuka kemasan, menuang bumbu dan air panas kedalamnya. Sambil menunggu ramen itu matang, dia menyalakan komputer, jarinya menekan tombol tombol keyboard plastik itu.

Kanker kulit.

Jari telunjuk menekan tombol enter dan layarnya lalu dipenuhi berbagai website dari hasil penelusurannya. Mata Suguru memindai setiap kalimat mencoba memahami topik yang ia cari.

Albino.

Berikut hasil penelusuran.

Tak berhenti di satu topik. Dia mencoba mencari hal hal yang berkaitan pada kasus yang ia tangani.

ORCAV.

Penelusuran tidak ditemukan.

Dia menghela nafas. Beberapa informasi dari peramban belum cukup menyelesaikan permasalahannya. Sambil membiarkan otaknya berpikir, Suguru menyeruput ramen instan dengan sumpit yang ia letakkan disampingnya. Setelah beberapa suapan, dia baru menyadari sesuatu penting yang hampir saja ia lupakan.

"Bagaimana bisa aku lupa kalau sempat mengambil beberapa gambar dari dokumen tadi." Gumam Suguru. Dia lalu mengirim file dari jam tangan digital itu ke komputer. Agar tulisan pada gambar yang ia ambil dapat terbaca jelas.

Tap.. Tap.. Tap..

Terdengar suara langkah kaki dari lorong menuju ruang tengah. Sekian detik setelahnya, muncullah beruang kutub yang baru saja bangun dari hibernasinya. Bukan beruang kutub asli, hanya Gojou Satoru dengan fisik serba putih yang hampir serupa dengan beruang kutub.

"Selamat pagi?" Sapa Suguru ragu-ragu.

"Siang." Jawabnya mengucek mata.

"Kau memang selalu bangun jam segini atau-"

"Aku terbangun." Potong Satoru.

"Oh, apakah karena gumamanku terlalu keras sehingga menganggu telingamu?"

Satoru menggeleng. "Aku mencium bau lezat." Pandangannya lalu terpaku pada cup ramen instan di samping komputer. Kelopak matanya terbuka lebar.

"Ekhem." Dehham Satoru mengisyaratkan sesuatu. Yang kemudian Suguru langsung paham apa yabg ia inginkan.

"Aku tidak membuatkannya untukmu. Buat saja sendiri sana di dapur, aku sedang sibuk."

Jawaban Suguru yang singkat padat dan jelas membuatnya kesal. Sampai sampai dia berdecak karenanya.

Find Your Way Home. SuguSato AUWhere stories live. Discover now