Satoru's reckless plan / chapter 6

844 90 4
                                    


Seorang pria gagah tinggi berseragam masuk melewati pintu otomatis. Menuju salah satu ruangan yang berada di gedung Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo. Gedung itu di desain cukup megah dan futuristik. Seperti mengisyaratkan bahwa mereka sudah berada di masa depan. Saat tiba di lobby, pria itu mendapatkan sambutan hangat. Ada yang menyapa melemparkan senyuman, atau bahkan menundukkan badan tanda kehormatan.

Pastinya pemandangan seperti itu hanya didapatkan oleh orang-orang tertentu saja. Dari penampilannya saja cukup menggambarkan orang yang profesional. Langkahnya yang tegap. Pandangan yang selalu mengarah ke depan. Seragam lengkap dengan rompi anti peluru dan berbagai macam alat menempel pada rompi itu. Beberapa lencana tergantung di saku seragam dan badge emblem dan tanda jabatan menempel di lengannya. Sarung tangan model tactical impact turut membalut tangan besarnya dan juga lengan pendek dari seragam tersebut menampilkan lengannya yang kekar.

"Yo!! Nanami!" Sahutnya sambil melambaikan tangan kepada seseorang yang duduk di sofa yang sepertinya... sedang membaca artikel lewat tabloid digital mingguan.

"Selamat datang kembali, Tuan Ryomen." Sambut Nanami. Lalu menjabat tangan.

Sukuna kemudian duduk di sofa lainnya. Menyandarkan punggung dan sedikit melebar kaki. Tangan kanan ia letakkan di atas sandaran sofa. Kepalanya ia letakkan saja pada sandaran, membuat wajahnya melihat ke langit langit ruangan.

"Sepertinya misi kita akan selesai dengan segera." Tukasnya.

"Apa yang membuatmu berpikir begitu Tuan Ryomen?" Tanya Nanami. Pandangan masih terfokus ke artikel yang ia baca.

Sukuna merogoh sesuatu di saku atasannya. Lalu menunjukkan benda itu ke arah Nanami. "Lihatlah, apa yang baru saja kudapat." Ujarnya penuh semangat. Seringai terukir pada wajah.

Nanami hanya bersikap biasa saja ketika melihat benda yang ditunjukkan Sukuna. "Lebih baik tolong jelaskan saja benda apa itu. Aku tidak menyukai tebak-tebakan." Pintanya dengan nada serius.

Raut wajah sukuna seketika kehilangan semangat mendengar balasannya. "Ini sehelai rambut berwarna putih. Yang aku temukan di mobil salah satu supir taksi. Aku hanya berharap ini bukan uban biasa." Asumsi Sukuna seraya mengamati plastik klip ditangannya.

"Lalu siapa identitas supir taksi yang kau maksud?" Tanyanya.

Sukuna tersenyum masam. "Kau tidak akan percaya dengan calon tersangka ini..."

Nanami tidak menanggapi. Ia akan menunggu Sukuna sendiri yang menyebutkan identitas orang tersebut.

"Mantan Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo. Sekaligus sebagai mantan rekanku. Getou Suguru."

Nama yang disebutkan Sukuna tadi membuat bulu kuduknya merinding. Beruntung saja ia mampu menjaga ekspresinya.

"Bukannya selama ini dia menghilang? Atau bahkan banyak rumor mengatakan dia telah tewas."

Sukuna menggeleng. "Tidak Nanami. Buktinya aku baru saja bertemu dengannya. Selama ini dia tinggal di pinggiran kota area ruko bekas."

"Bagaimana kau mengetahuinya, Tuan Ryomen?" Nanami melirik ke arahnya.

"Aku bertanya pada warga setempat. Mereka bilang mobil yang ia kendarai sering lalu lalang lewat gang ruko itu." Terang Sukuna.

"Apa kau akan menindaklanjuti dirinya sebagai calon tersangka?"

Sukuna berpikir keras. "Eummm, kurasa aku harus menyerahkan barang bukti ini dahulu. Setelah hasilnya cocok, maka kita akan segera menangkapnya untuk pemeriksaan dan interogasi." Ujar Sukuna, kemudian bangkit untuk meletakkan klip plastik berisi helai rambut itu pada sebuah koper. Setelah itu dia meninggalkan Nanami sendirian di ruangan, dan meninggalkan lambaian kecil sebagai tanda pamrih.

Find Your Way Home. SuguSato AUWhere stories live. Discover now