Midnight Reservation / chapter 13

590 68 12
                                    

00:56
Nagano, Jepang

"Aku pulang dulu! Selamat malam!" Pamit seorang wanita bertubuh tinggi dengan lekuk tubuh yang ideal. Rambut coklatnya yang panjang digerai hingga mencapai punggung.

"Hati-hati di jalan!" Balas wanita lain yang dikenali sebagai rekannya di depan pintu sebuah gedung.

Wanita berambut coklat itu kemudian meninggalkan hotel tempat dimana ia bekerja. Malam yang dingin di daerah yang dekat pegunungan membuatnya harus mengenakan jaket putih tebal ketika pulang larut malam.

Dihantui oleh sepinya jalanan dan hawa dingin yang menusuk, dia berjalan di sepanjang trotoar dan bangunan yang berdiri di samping. Lampu jalan maupun lampu dari gedung turut menemani langkahnya yang seirama. Suasana dini hari memang identik dengan ketenangannya. Mungkin ada satu atau dua mobil berlalu lalang di persimpangan yang mesinnya terdengar dari beberapa meter jauhnya.

Apartemen tempat tinggal si wanita berjarak tidak jauh dari hotel. Tapi mungkin berjalan cukup cepat bukanlah hal yang salah karena bisa saja–

"Mhmm!"

Padahal tak lama ia baru saja berjalan keluar dari hotel, tapi tiba-tiba, ada seseorang yang menutup mulut wanita itu dan menyeretnya ke gang gelap di antara dua bangunan.

Wanita itu mencoba berteriak dan meronta-ronta, tapi tangan pelaku sangat kuat untuk menahan tubuh wanita itu.

Anehnya, sang pelaku tak menggunakan bius atau semacamnya untuk membuat wanita tak sadarkan diri. Ketika sudah cukup masuk ke dalam gang, pelaku baru melepaskan tangannya.

"SIAPA!!? BERANI-BERANINYA KAU MENYENTUHKU, PENCULIK JELEK!? KETAHUILAH AKU INI DARI KELUARGA MISKIN, SELURUH HARTAKU TAK CUKUP UNTUK MEMBAYAR TEBUSANNYA!!!" Bentak wanita itu, sambil meninju-ninju ke sembarang arah.

"Manami.. ssshhh!"

"Ha?! kenapa kau tau nama—" Ketika si wanita berbalik, sontak ia terkejut dengan wajah pelaku yang terlihat remang-remang di kegelapan. "Astaga, aku, aku tidak tau itu kau. Maafkan aku, Geto-kun..." Dia menutup bibirnya  dengan kedua tangan.

'Hampir saja.' Batin Suguru yang panik ketika dia berteriak. Beruntung saja manami dengan lekas mampu mengenalinya. Karena sekarang... Suguru telah melakukan sedikit perubahan pada gaya rambutnya. Yang awalnya ia ikat seluruh bagian rambut menjadi sebuah sanggul, kini hanya bagian atas dari kepala yang ia ikat sanggul, sementara bagian lainnya ia gerai, termasuk poni yang menjadi ciri khas dari Suguru.

Wanita itu mendadak meraih tubuh Suguru dan memeluknya. Membuat Suguru sangat terkejut dengan aksinya itu.

"Kukira aku tidak akan pernah bertemu denganmu Geto-kun... Kau kemana saja?"

"Manami!! Jangan–"

"Kau tidak memberi kabar sama sekali setelah kasus itu–"

"Tolong lepaskan tanganmu!" Suguru berusaha menarik lengan yang melilit tubuhnya itu.

"–Tapi aku sebagai penggemar nomor satumu, aku berani bersumpah kau adalah orang baik tanpa kejahatan sama sekali."

"Manami!!"

Ketika teriakan Suguru mengeras, wanita itu seketika melepaskan pelukannya. "Apa?!"

Suguru menghela nafas, guna menstabilkan emosinya. "Ada seseorang disini." Balasnya malas.

Manami menoleh ke kiri. Dan saat itu juga ia menyadari seorang pria berdiri di samping mereka. Pria dengan sekujur tubuhnya terbalut pakaian hitam. Bahkan ia memakai kacamata serta masker dengan warna senada.

"HA!! PENCULIK!!!"

"Hei!! Diam." Suguru kembali membungkamnya dengan satu tangan.

"Dia rekan kerjaku. Dan kami membutuhkan bantuanmu. Ini situasi darurat. Aku mohon agar kau melakukannya. Dengan cepat. Paham?"  Suguru dengan segera menjelaskan.

Find Your Way Home. SuguSato AUWhere stories live. Discover now