Blonde Reveal / Chapter 16

460 63 14
                                    

TW⚠️ : Guns

Alam sadar mulai terbangun dari tidurnya yang panjang. Ingatan belum pulih sepenuhnya. Begitu juga dengan semua indra yang ia miliki masih melalui proses untuk dapat bekerja. Lambat laun, indra rungu akhirnya mendapatkan secercah cahaya, tentang apa yang sedang terjadi. Suara pria samar masuk ke dalam gendang telinga Suguru. Ada juga suara lain. Terdengar lebih berat daripada suara yang pertama. Baritonnya yang khas, menjadi sesuatu yang tak asing bagi Suguru. Pemilik suara yang pernah menjadi rekannya selama tahun-tahun yang singkat. Hal yang paling menyedihkan adalah dia tidak lagi menjadi rekannya sampai akhir jabatan. 

Mata yang telah tertutup selama berjam-jam itu merasa ingin terbuka. Seakan-akan ia rindu melihat semesta. Namun, tidak secepat itu penglihatannya mendapatkan pemandangan yang jernih. Kepala Suguru yang terasa pening sepertinya membuat matanya kabur. Dia memejamkannya berkali-kali, dan sesekali mengerutkan kening. Hingga ia merasakan otot pada matanya mulai lentur. 

Pertama kalinya Suguru mampu melihat kembali, juga merupakan pertama kalinya ia menyadari bagaimana kakinya tak menyentuh tanah. Tubuhnya tergantung dengan tangan yang diikat ke langit-langit. Benda yang kini melilit tangannya juga bukan sebuah borgol biasa. Itu merupakan borgol khusus yang dapat dikendalikan oleh remot. Tidak tahu sudah berapa lama ia diikat dengan posisi itu, karena Suguru sudah tidak bisa merasakan kedua tangannya. Gravitasi bumi membuat darahnya tak mampu mengalir secara efektif seperti biasa. Selain itu luka yang ia dapatkan siang tadi tampak masih perih walaupun sudah kering.

"Jadi kau akan naik tingkat ke Badan Kepolisian Nasional setelahnya?" Pertanyaan yang tidak sengaja terdengar itu menarik perhatian Suguru. Dia sedikit mengangkat kepalanya, melihat lebih jelas siapa dua manusia yang mengobrol sejak tadi. 

Sayangnya, dua orang yang hendak Suguru kenali ternyata tengah membelakanginya. Dia hanya mampu mengenali dengan mengandalkan ciri-ciri yang nampak. Satu pria memiliki perawakan tubuh yang bagus, rambut berwarna merah muda, dan lengan kekar tengah ia istirahatkan di sandaran sofa. Tak butuh lama untuknya mengetahui siapa pria tersebut. Kemudian tak jauh dari pria pertama, pria yaang kedua ini tengah berdiri mengenakan jas lab berwarna putih. Dari apa yang pria itu pakai, Suguru memiliki dugaan bahwa dia salah satu ilmuwan yang bekerja di laboratorium ini. Tapi ada satu hal yang membuat Suguru tak yakin, karena untuk pertama kalinya ia melihat seorang ilmuwan dengan dua tindikan di kepala, dan rambut yang rupanya di cat dengan warna terang.  Dan rasanya ia pernah melihat pria ini sebelumnya.

Namun, ketika Suguru masih penasaran dengan wujud sang ilmuwan itu, mendadak sang ilmuwan berbalik. Suguru dalam sekejap menundukkan kepalanya berpura-pura masih tak sadarkan diri.

"Tentu saja. Aku juga menerima tawaranmu disini untuk mendukung rencanaku. Setelah satu tahun, aku akan keluar dari Departemen Kepolisian Kota Tokyo untuk bergabung ke Badan Kepolisian Nasional." Balas Sukuna, lalu menerangkan lebih jelas.

Naoya kembali berbalik ke meja kerjanya. "Aku penasaran, kenapa kau memutuskan untuk meninggalkan Kepolisian Tokyo? Jika kau bergabung pada sebuah lembaga untuk pertama kali, maka kau hanya akan mendapatkan jabatan sebagai anggota. Kau tidak akan menjadi seorang kepala lagi. Dan sesuai pengetahuanku, seorang anggota akan selalu patuh pada perintah atasannya."  Naoya melirik ke arah pria yang telah menginjak usia kepala tiga itu dengan menyeringai.

"Ya, ya, ya. Kau pikir aku hanya seorang polisi yang tak memiliki akal? Tentu saja aku memahami hal itu. Aku juga akan bekerja keras agar bisa mendapatkan jabatan tertinggi disana." Ujar Sukuna memutar bola mata.

"Tapi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan jabatan di lembaga nasional tidak secepat yang kau kira Tuan Ryomen..." Naoya masih tidak putus asa memancing amarah polisi itu. "..Dan menurutku, kau bukan tipe kepribadian yang suka diperintah." Sambungnya, yang kemudian ditanggapi dengan perubahan ekspresi dari sang polisi.

Find Your Way Home. SuguSato AUWhere stories live. Discover now