Guide You Home / chapter 26

567 59 18
                                    

NB : # untuk transisi scene

Sorry kalau ada typo



06:50

Kanazawa, Jepang

"Nyalakan mesinnya!" Seru Suguru setelah memperbaiki baling-baling pesawat yang baru saja patah karena tertabrak dinding secara tidak sengaja.

Ketika Shoko menyalakan mesin pesawat, baling-baling yang baru saja diperbaiki itu lalu berfungsi secara sempurna. Suguru mengelap dahi sebagai perasaan lega. Bisa-bisanya mereka ditimpa masalah bahkan beberapa jam sebelum mengakhiri misi.

"Baling-balingnya memang berfungsi, tapi mungkin tidak akan bertahan lama. Kecepatan angin akan kembali mematahkannya dengan mudah. Aku harus segera menggantinya dengan yang baru jika aku kembali kesini." Ujar Shoko yang turun dari pesawat.

"Omong-omong kau tidak membangunkannya?" Mendengar pertanyaan dari wanita itu, Suguru langsung membuang muka. Moodnya langsung turun drastis. Dan Shoko yang menyaksikannya langsung terkekeh. "Kau ini, pria besar bernyali ciut-"

"Diam!" Seru Suguru, tapi tampaknya ia menyesali aksinya itu. "Ah, maaf. Aku seharusnya tidak berbicara padamu tengah malam itu."

"Kenapa?" Suguru membisu. "Kau bertindak seakan-akan kau tidak pernah mendapatkannya. Apakah kau tidak pernah berpikir apa yang terjadi padanya setelah kau melakukan hal itu?"

Suguru tetap tak membuka mulut. Meskipun kini telinganya terpasang lebar dan masih berfungsi untuk mendengar. Shoko hanya bisa menggelengkan kepala melihat aksi pria itu. Yah lagipula dia tidak bisa memaksanya, tapi disisi lain dia juga mempunyai hati. Dan Shoko tahu, bagaimana dia akan merasakan hal yang sama.

Wanita itu menutup pintu pesawat, lalu punggungnya bersandar pada burung besi tersebut. Matanya memandang ke langit timur. Dimana mentari muncul dengan membawa sinarnya yang begitu hangat. Hari itu, cukup cerah. Walau ada beberapa awan yang menggumpal di langit. Waktu yang tepat dan cuaca yang indah untuk terbang menyebrang lautan. Shoko menaruh jemarinya tepat di menghalangi sinar masuk ke mata. Yang mana akan membuat pengelihatannya semakin jelas karea tidak tersilau. Awan dan burung-burung yang bermigrasi setelah musim dingin merupakan pemandangan yang tidak pernah mengecewakan. Tanpa sadar pula, Shoko merekahkan senyumnya yang manis.

"Ah! Rupanya ada yang akan melintasi kita." Sahut Shoko kala ia menangkap sebuah helikopter menuju ke arah barat. Suguru lalu menoleh, menyaksikan apa yang wanita ucapkan.

Ini pemandangan yang langka. Selama Shoko tinggal disini, dia tidak pernah sekalipun menjumpai transportasi udara yang melintasi wilayahnya. Oleh karena itu dia terlihat kagum begitu benda tersebut muncul di angkasa. Sangat senang melihat ada transportasi udara lain yang ia temui selain pesawat perintisnya.

Namun, lambat laun senyumnya itu mengendur selayaknya tumbuhan yang layu seiring ia menyadari ada sesuatu yang janggal. Shoko memandang bagaimana helikopter itu semakin lama semakin menurunkan ketinggiannya. Shoko tidak tahu pasti darimana helikopter itu berasal. Helikopter itu membelakangi cahaya matahari, sehingga yang hanya Shoko lihat adalah bagian depanny yang tertutup bayangan. Shoko merasakan sesuatu yang tidak beres. Helikopter itu tidak menuju ke barat, tapi ke arah mereka.

"Suguru-" Pria yang ia cari sudah tidak berada di tempat dimana ia terakhir melihatnya. Manik coklat Shoko lalu mencari ke segala arah, lalu menemukan Suguru yang sudah pergi berlari cukup kencang ke arah tempat tinggalnya.

"SUGURU!!!"

"TOLONG SIAPKAN SAJA PESAWATNYA! AKU AKAN SEGERA KEMBALI!" Balas teriak Suguru dengan langkah kaki yang masih berlari.

Suguru lalu mendobrak pintu, lalu bergegas menuju kamar dimana Satoru sepertinya masih tertidur di sana. Sembari melangkah menuju kamar, dia terus meneriakkan nama albino itu berkali-kali, berharap Satoru bisa mendengarnya dan segera terbangun.

Find Your Way Home. SuguSato AUWhere stories live. Discover now