Thread and Needle / chapter 12

552 73 20
                                    

"Tidak ada yang lain?" Ujar seorang pemuda yang tengah pakaian kemeja biru muda, yang dibalut dengan celemek berwarna krem. Dan sebuah name tag mengantung di lehernya.

"Mmmm.. sepertinya tidak." Balas seorang pria, lalu mendorong keranjang belanjaannya untuk diserahkan pada kasir.

"Baiklah." Kata pemuda itu, lalu mengeluarkan satu persatu barang untuk kemudian dipindai.

Hening tercipta diantara mereka. Hanya suara mesin pemindai yang berbunyi dengan irama yang teratur dan jam digital menyala yang terletak menempel pada dinding kasir. Pukul 10 lewat seperempat. Biasanya kebanyakan minimarket akan tutup, selebihnya mereka akan buka 24 jam.

Setelah puluhan kilometer, Suguru dan Satoru akhirnya menemukan sebuah rest area. Lengkap dengan minimarket dan tempat pengisian bahan bakar.

Sementara itu, Satoru ia tinggalkan sendirian di toilet umum. Dia mencegah seseorang melihat kondisi fisiknya secara langsung. Apalagi dengan banyaknya cctv yang mengawasi tempat ini.

"Totalnya 1350 Yen."

Suguru membuka dompet, lalu menyerahkan dua lembar uang pada pemuda itu. Pemuda dengan penampilan rambut pendek, warna hitam. Pupilnya berukuran besar menyesuaikan bentuk matanya. Dan senyuman manis yang tentunya tak pernah ia longgarkan. Memancarkan energi positif yang bahkan Suguru sendiri dapat merasakan hal itu.

"Ini kembaliannya. Terimakasih kasih sudah berbelanja–"

"ASTAGA! obatnya!!!" Teriak Suguru tiba-tiba, dengan spontan menampar dirinya di kepala.

Aksi Suguru itu membuat pelayan kasir di depannya terdiam, memberikan kedipan heran dari kedua matanya.

"Eh! Maaf.. sebenarnya akuuu... ingin meminta tolong..." Suguru melirik ke arah kalung penanda identitas lelaki itu.

"....Haibara-san!" Sambung Suguru tersenyum ramah.

Wajah pemuda itu bersinar. "Tentu saja! Apa yang kau butuhkan?" Tawarnya.

"Mmm..." Suguru menggaruk tengkuknya. ".. sebenarnya temanku terluka karena kecelakaan. Dan aku berniat untuk mencari obat untuknya, akan tetapi yang kutemukan hanya plaster dan obat merah ini..." Jelas pria berponi itu sembari menunjukkan obat yang ia sempat beli dari kantong belanja.

"Apakah kau memiliki pertolongan pertama atau kotak medis dan semacamnya? Keadaannya cukup parah." Pinta Suguru menambahkan keterangan kondisi Satoru agar sang pegawai kasir merasa iba.

"Ya Tuhan, Aku turut prihatin dengannya. Tunggu sebentar!"

Pemuda bernama lengkap Haibara Yuu lalu menghilang menuju ruangan khusus staff. Tak perlu waktu yang lama, dia menenteng sebuah kotak putih dengan simbol plus merah.

"Ini dia. Kalau kau memerlukan bantuan lagi tinggal panggil saja aku. Atau kalau perlu, aku hubungi rumah sakit terde–"

"Aaaa tidak usah! Dia baik-baik saja kok." Potong Suguru menautkan alisnya.

"Tapi, kau bilang kondisinya cukup parah..."

"..."

'Inilah kenapa aku tidak pernah mendapatkan peran utama dalam drama kenaikan kelas.' Batin Suguru yang rasanya ingin menarik kata-katanya tadi.

"Ah maaf! Temanku sudah menunggu lama. Aku pinjam dulu!" Ucap pria itu menyambar kotak yang terletak di meja kasir, kemudian mengambil langkah seribu yang membuatnya hilang dalam sekejap.

"JANGAN LUPA MENGEMBALIKAN KOTAKNYA!"

Tak ada balasan dari Suguru. Haibara hanya melihatnya bagaimana Suguru berlari sangat kencang dari dalam kaca dinding minimarket. Beruntung saja dia tidak menabrak pintu keluar.

Find Your Way Home. SuguSato AUWhere stories live. Discover now