DNA say love you [ P ]

2.3K 309 3
                                    

Kamu yang menumbuhkan ragu
dan aku yang mencoba menenangkan semua pilu. Ketidaksungguhanmu
padaku perlahan namun menyisakan kesakitan. Pelan namun membuatku mati kemudian.

-DNA say love you, 2022.

***

Park Jimin.

Jurusan Ilkom di Big Hit University. Usianya masih muda. Semester empat dan tahun ini usianya memasuki kepala dua. Dua puluh tahun lebih tepatnya. Cowok berkaca mata super tebal. Anak sulung dari dua bersaudara. Jimin punya segalanya. Tapi tidak dengan teman apalagi seorang kekasih. Yang membuat dirinya terkenal di kalangan kampus ialah; dirinya kerap menjadi bahan bully-an seantero kampus.

Secara fisik, Jimin sebenarnya punya rupa yang tidak begitu buruk. Kalau saja ia bersedia melepaskan kaca mata yang bertengger disana setiap saat. Cowok dengan panjang jari kelingking lima koma tujuh centi. Ia juga berasal dari keluarga yang cukup kaya. Tidak pernah kekurangan hal apapun.

Jimin memiliki kulit putih mulus yang tidak semua cowok bisa mendapatkan nya, juga tulang wajah yang terbentuk lembut selayaknya tulang milik para gadis-gadis. Tubuh mungil. Lima centi lebih pendek dari Jungkook. Dan satu lagi, kacamata supertebal dengan rambut poni yang menampilkan gambaran khas cowok cupu.

Tapi kata orang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Termasuk dirinya.

Selain cupu, Jimin juga gay!

"Heh, kelamaan bengong ntar tampan nya lumer, mau?"

Suara celotehan yang terdengar sedikit cempereng membuyarkan lamunan Jungkook yang tengah duduk sendiri- memaksakan diri untuk menyendiri lebih tepatnya di salah satu kantin kampus. Tanpa saudaranya, Taehyung.

Sejak kira-kira setengah jam yang lalu Jungkook sudah berada di kantin kampus seraya menikmati makan siangnya di tambah se-gelas jus melon yang di mix dengan kopi Tanzania peaberry untuk mengusir dahaga dan juga sebagai obat sakit kepalanya.

Niat Jungkook awalnya ingin santai sekalian mengintai seseorang. Ya katakan saja ini adalah pekerjaan terkonyol dalam sejarah hidup seorang Jungkook- cowok idaman semua cewek di Big Hit.

Sebelumnya Jungkook bahkan tidak pernah melakukan hal semacam ini. Namun mengingat kembali misi yang diberikan Taehyung saudaranya membuat Jungkook mau tak mau harus melakukan spionase pra eksekusi.

"Eh, Tem, gua kirain siapa. Ngagetin aja." tandas Jungkook. Geser satu kursi. Memberi ruang bagi cowok berkulit kurang putih itu untuk duduk. Selain sahabatan sama ketua BEM kebanggaan BHU. Yoongi si putih. Jungkook juga dekat dengan semua anggota Ekso -geng populer kedua di Big Hit University. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa dekat dengan mereka. Dan ya, katakan Jungkook salah satu dari orang yang mendapatkan kesempatan itu.

"Tem Tem. Sialan lo. Nama gua Kai bukan Tem. Omong omong santai banget hidup lo ya. Emang gak ada kelas? tumben nongik sendirian doang? Mana milih tempat paling pojok dekat pohon lagi. Kesurupan gua ketawain. Oh ya Tata kemana, tumben misah?" cowok bermuka yadong itu membuka obrolan dengan topik yang cukup membuat telinga Jungkook sakit. Ya, apalagi kalau bukan Taehyung. Semua hal tentang dirinya tak pernah lepas dari sosok Taehyung, monozigot-nya. "Jangan bilang lo sengaja nyari tempat sepi buat nyoli. Ngaku gak lo!"

plak.

Jungkook menempeleng kepala Kai lumayan kasar. Hingga terdengar ringisan pilu dari mulut si korban.

DNA Say Love YouWhere stories live. Discover now