DNA say love you [ J ]

1.7K 227 15
                                    

Kemarin aku adalah pemeran
utama dalam kisah kita. Tapi kenapa dia menggantikan peranku sekarang?

Follow akun ini biar nambahin
semangat, dosa gak?

Kalau bisa dua kenapa satu?
Kalau bisa sama Jikook
Berarti gak dosa kalau maruk?

Double up special buat kalian
penyembah boyslove😘🤪

***

"Jek, kamu gak akan percaya siapa yang aku ajak ketemu di Next Level. Dia itu-"

"Iya, halo honey bunny sweety. Oh aku di rumah. Kamu dimana? hm baik aku akan kesana lima menit lagi."

Pip.

"Aku mau siap-siap dulu, Ta. Bye."

Jungkook memasukkan kembali benda gepeng miliknya ke saku celana. Dua detik setelahnya, kembali ke kamar untuk siap-siap.

Ya, hari ini Jungkook lagi ada janji dengan seseorang- mantan kekasih lebih tepatnya. Yang sekarang udah resmi balikan sama Jungkook berkat bantuan Mingyu, soulmatenya.

"Mau kemana?"

"Biasa, ngedate sama doi. Emang kamu, jomlo!"

Bilang saja mau buang sperma. Gak usah ngejek. Suara hati Taehyung yang mikirnya jorok terus.

"Tapi, aku belum selesai ngomong. Aku ketemu-"

Masih sama. Taehyung tidak bisa melanjutkan monolognya karna saudara kembarnya langsung nyambar.

"Kalau mau ngomong yang gak penting mending pending dulu Ta. Daripada aku telat ketemu doi trus dia minta putus lagi berabe urusan. Aku udah keluar duit banyak buat belanjain dia. Traktir doi makan di resto mahal. Antar jemput ke kampus. Dan itu pake bensin. Jadi aku gak boleh putus sama dia. Entar rugi dong aku."

Usai mengatakan itu, Jungkook langsung lari ke kamarnya. Ninggalin Taehyung yang justru masang muka tercengang dengan kening berkerut bingung.

Dasar cowok medit. Batin Taehyung mencibir.

***

Tiga ketukan berirama di pintu kamar lantas menyadarkan Jungkook dari lamunannya. Dari balik kosen kayu berpelitur coklat itu, suara Taehyung menyembul dan meminta Jungkook membukakan pintu untuknya.

"Bukain pintunya Jek, aku mau ngomong sama kamu. Penting" teriak Taehyung dari balik pintu membuat Jungkook lantas mendesis kesal.

Tak kunjung berdiri, Jungkook justru balik berteriak. "Ada apa sih, Ta? Aku lagi ngerjain tugas ibu Lee nih. Bisa gak jangan ngerecokin dulu?" sahut Jungkook tentu saja dengan berpura pura sibuk. Padahal kenyataannya, laki-laki itu justru tengah telponan dengan doi. Dan sudah berlangsung kurang lebih lima jam lamanya. Bikin telinga panas. Itu fakta.

"Aku mau ngajak kamu ketemu seseorang. Kamu pasti gak bakalan nyangka pas liat dia disana. Dia itu
si-"

Monolog Taehyung menggantung naas di udara saat Jungkook langsung menyambar.

"Aku sibuk! Dan juga aku lagi malas kemana-mana, Ta. Kalau kamu mau ketemu orang ya silahkan saja. Yang jelas gak usah ngerecokin aku dulu. Aku harus ngejar deadline. Lusa udah presentasi. Dan aku gak mau sampai nilaiku error gara-gara gak becus buat makalah." tolak Jungkook mentah mentah.

Menanggapi jawaban Jungkook, si Tata langsung nyerah aja. Ngomong sama Jungkook emang nguras energi.

Nyebelin banget. Serah deh. Ngomong sama Jungkook emang kadang bikin saraf. Batin Taehyung bodo amat.

***

"Kookie, Kookie, bukain pintunya buruan. Mama pengen curhat, anjir."

Lima ketukan beruntun seperti suara gemuruh berhasil membuat Jungkook yang tadinya asik rebahan justru terkejut. Menenggelamkan wajah di bantal, Jungkook misuh-misuh karna merasa terganggu. Dari balik kosen kayu berpelitur coklat itu, suara mama Sooya kemudian menyembul dan memerintah Jungkook untuk segera membuka pintu kamarnya.

"Mau di bukain atau mama dobrak pintunya? Buruan! jangan nguji kesabaran mama, Kookie sayang."

Shibal!

Sembari menyibak selimut yang menutupi tubuh hingga sebatas dada.
Jungkook menggeliat sejenak sebelum akhirnya bangkit dari sana. Tentu saja dengan air muka kesal. Jam tidurnya terganggu akibat teriakan mamanya yang erm... lumayan berisik.

Kebiasaan. Selain suka jodohin aku sama laki. Mama juga tidak pernah lewatin buat gak teriak di depan pintu kamarku. Mana ngancamnya pengen dobrak pintu segala. Curiga aku jangan jangan di dalam tubuh mama ada darah preman-nya lagi. Batin Jungkook berspekulasi.

Jungkook bukain pintu buat mama nya sambil nunjukin wajah datar. Gak tau Jungkook harus apa. Digangguin tidur bikin raga Jungkook rasanya terbang ke langit. Masih natap mamanya yang malah nunjukin senyuman tak bersalah, Jungkook bertanya:

"Ada apaan sih, ma? gak bisa apa mama gak teriak? berisik tau." keluh Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Mmm, kalau gak ada yang penting mending mama masak. Bentar lagi pagi si Tata pasti bakal ngerengek kalau mama telat buatin sarapan. Tau sendiri anak mama yang satu itu kan bayi banget."

Usai mendengar kalimat itu, Sooya terkikik setelahnya. "Lihat siapa yang bicara. Kalau Tata bayi lantas kamu apa? BAPAK BAPAK?" ejeknya yang bikin Jungkook meloloskan satu dengusan sebel dari mulutnya.

"Mama ngapain kesini?" kata Jungkook bertanya. Dengan beberapa kali mengerjap lucu, sambil menguap. Jungkook berusaha menyesuaikan cahaya yang menusuk mata ketika membuka pintu kamarnya.

Nyawa belum terkumpul seluruhnya, ia justru memelototkan mata tatkala mendengar kalimat yang terdengar nyeleneh keluar dari mulut mamanya.

"Jam sembilan pagi kamu harus ikut mama. Gak ada protes apalagi nolak. Mama butuh penyegaran otak setelah nonton episode terakhir series beel favorite mama. Dan kamu tau gak, kabar terburuknya apa? mata mama sampai bengkak gara-gara nangis. Ceritnya bawang banget, sayang. Mama sampai gamon sama filmnya. Kasihan banget pemeran utamanya. Mama sampai pengen bunuh tuh si top kalau gak ingat ini cuma bagian dari scene. Tapi kan kasihan yang jadi bottom.." Sooya menjeda kalimatnya. Dan lagi-lagi, wanita yang masih sangat cantik di usianya yang tak muda lagi karena sudah punya dua anak cowok itu tampak meneteskan air matanya kembali. Masih sedih sama cerita yang tadi ia tonton di Youtube.

Sadar mamanya mulai menjatuhkan air mata, Jungkook melirik sebelum akhirnya menggelengkan kepala. Merasa heran pada sikap mamanya yang begitu cengeng. Apalagi sudah menyangkut series boyslove yang seperti sudah menjadi bagian dari nafas mamanya itu. Jadi tak heran jika beberapa masa mamanya akan begitu heboh jika sudah membahas tontonan yang menurut Jungkook bisa merusak kewarasan juga fungsi otak lainnya.

Masih menyimak, hingga dua detik berikutnya Jungkook mendadak diam.

"Pihak top, si Pete ternyata deketin Kao cuma buat selesaiin misi dari taruhan yang ia sepakati dengan ketiga sahabatnya. Si Pete ini di suruh buat ngeseks sama Kao. Nah, karena kali ini Pete dapat giliran. Mau tak mau dia harus setuju. Si Pete mulai nyusun rencana buat deketin Kao. Dan kamu tau setelahnya?"

Jungkook gak jawab. Dia masih menyimak dengan kening berkerut.

"Pete bikin pesta buat jebak Kao. Di pesta dia campurin sesuatu ke minum Kao. Abis itu Kao berubah jadi liar dan berakhir diatas ranjang bareng Pete... Ta-tapi yang bikin mama sedih itu kenyataan setelah kejadian mereka sudah berhubungan intim. Si Kao... dia... dia ha-mil, Kookie."

What?

Uhuk. Uhuk.

Mendadak Jungkook tersedak saliva nya sendiri. Merasakan dejavu dengan cerita yang mamanya tonton.

Bagaimana kalau... ah tidak, tidak!

DNA Say Love YouWhere stories live. Discover now